(e-SH) 13 Maret -- Imamat 19:19-37 - Berproses menjadi kudus

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 13 Maret 2014
Ayat SH: Imamat 19:19-37

Judul: Berproses menjadi kudus

Rangkaian hukum kesucian di pasal 19 yang menjabarkan bahwa oleh
karena Tuhan kudus, maka umat-Nya pun disertai-Nya untuk berproses
menjadi kudus, juga menggunakan kata kerja yang bukan bernada
perintah, melainkan yang berbentuk harapan. Kata-kata kerja ini
sebaiknya diterjemahkan "hendaklah kamu ..."

Perikop hari ini meneruskan perikop kemarin, dalam tataran relasi
dengan sesama (20-22, 32-37), dalam mengolah tanah dan alam (19,
23-25), dan sebagiannya mengulang relasi dengan Tuhan (26-31).
Khususnya dalam relasi dengan sesama, semua yang diatur dalam
rangkaian hukum tersebut berkaitan dengan hubungan sosial antar
penduduk yang akan tinggal di tanah perjanjian. Tujuannya, untuk
menciptakan keteraturan sosial pada masyarakat. Cara untuk
mewujudkan hal tersebut ialah dengan saling mengasihi di antara
sesama.

Hukum kesucian di sini berfungsi untuk menciptakan keteraturan, agar
umat hidup dalam kasih antara satu sama lain. Misalnya, relasi
seorang pria dan budak perempuan yang bertunangan dengan orang
lain. Selain ada hukuman untuk pelanggaran moral tersebut, ada
juga perlindungan untuk budak perempuan tersebut (20-22). Demikian
juga untuk berbagai relasi lain dalam hidup sehari-hari (32-37).
Dengan demikian, setiap pelanggaran akan mengganggu keteraturan
tersebut, sehingga antar umat tidak lagi hidup dalam kasih
mengasihi. Tuhan menginginkan agar umat melaksanakan hukum ini
dengan kesadaran diri sendiri. Maka dipakailah kata "hendaklah
kamu", agar memiliki dampak yang baik di tengah umat, dan bukan
atas dasar paksaan. Sekali lagi, penegasan pentingnya berproses
menjadi kudus dalam segala aspek ini ditegaskan dengan frasa,
"Akulah Tuhan…" (25, 28, 31, 32, 34, 36, 37).

Berproses menjadi kudus bukan berarti menerapkan hukum secara
legalistik. Tuhan menginginkan adanya kasih di antara umat. Untuk
itu ciptakanlah hal itu di dalam gereja, tanpa terpaksa, melainkan
atas dasar kasih kita kepada Tuhan yang mengasihi umat-Nya.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/03/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Imamat+19:19-37
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+19:19-37

Imamat 19:19-37

19 Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua
jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih,
dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
20 Apabila seorang laki-laki bersetubuh dengan seorang perempuan,
yakni seorang budak perempuan yang ada di bawah kuasa laki-laki
lain, tetapi yang tidak pernah ditebus dan tidak juga diberi surat
tanda merdeka, maka perbuatan itu haruslah dihukum; tetapi
janganlah keduanya dihukum mati, karena perempuan itu belum
dimerdekakan.
21 Laki-laki itu harus membawa tebusan salahnya kepada TUHAN ke pintu
Kemah Pertemuan, yakni seekor domba jantan sebagai korban penebus
salah.
22 Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu dengan domba
jantan korban penebus salah di hadapan TUHAN, karena dosa yang
telah diperbuatnya, sehingga ia beroleh pengampunan dari dosanya
itu.
23 Apabila kamu sudah masuk ke negeri itu dan menanam bermacam-macam
pohon buah-buahan, janganlah kamu memetik buahnya selama tiga
tahun dan jangan memakannya.
24 Tetapi pada tahun yang keempat haruslah segala buahnya menjadi
persembahan kudus sebagai puji-pujian bagi TUHAN.
25 Barulah pada tahun yang kelima kamu boleh memakan buahnya, supaya
hasilnya ditambah bagimu; Akulah TUHAN, Allahmu.
26 Janganlah kamu makan sesuatu yang darahnya masih ada. Janganlah
kamu melakukan telaah atau ramalan.
27 Janganlah kamu mencukur tepi rambut kepalamu berkeliling dan
janganlah engkau merusakkan tepi janggutmu.
28 Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah
merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN.
29 Janganlah engkau merusak kesucian anakmu perempuan dengan
menjadikan dia perempuan sundal, supaya negeri itu jangan
melakukan persundalan, sehingga negeri itu penuh dengan perbuatan
mesum.
30 Kamu harus memelihara hari-hari sabat-Ku dan menghormati tempat
kudus-Ku; Akulah TUHAN.
31 Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal;
janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis
karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu.
32 Engkau harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan dan engkau
harus menaruh hormat kepada orang yang tua dan engkau harus takut
akan Allahmu; Akulah TUHAN.
33 Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu
menindas dia.
34 Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang
Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri,
karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN,
Allahmu.
35 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan, mengenai ukuran,
timbangan dan sukatan.
36 Neraca yang betul, batu timbangan yang betul, efa yang betul dan
hin yang betul haruslah kamu pakai; Akulah TUHAN, Allahmu yang
membawa kamu keluar dari tanah Mesir.
37 Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku dan
segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu; Akulah TUHAN."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4849433-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar