(e-SH) 18 Februari -- Imamat 6:8-30 - Rumitnya tugas imam

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 18 Februari 2014
Ayat SH: Imamat 6:8-30

Judul: Rumitnya tugas imam

Dari berbagai peraturan mengenai kurban yang kita pelajari seminggu
ini, kita melihat bahwa ada tiga pihak yang terlibat: Tuhan, imam,
dan orang Israel. Imam bertindak untuk dan atas nama orang Israel
di hadapan Tuhan. Perikop-perikop hari ini fokus mengenai sang
imam yang terlibat dalam proses itu.

Pada saat imam mengelola persembahan kurban mewakili umat, ketentuan
yang diberikan sangat ketat (9-13), terutama tugasnya memastikan
api dalam mezbah tetap menyala (9, 12, 13) dan pakaian yang
dikenakan saat bertugas. Kurban bakaran ialah kurban yang
sepenuhnya untuk Tuhan, jadi harus dipastikan kudus dan
benar-benar semuanya untuk Tuhan. Api yang harus terus menerus
menyala rupanya untuk memastikan seluruh kurban tersebut terbakar
habis untuk Tuhan. Mengenai kurban sajian (14-23), aturannya juga
menarik. Kurban sajian dari umat, boleh ikut dinikmati oleh imam.
Namun, kurban sajian dari imam kepada Tuhan, sepenuhnya untuk
Tuhan (22-23). Rupanya, ini kurban sajian yang dipersembahkan imam
sebagai bagian dari dedikasinya kepada Tuhan. Akhirnya, kurban
penghapus dosa. Dalam konteks dosa umat, imam mewakili Tuhan,
boleh memakan bagian kurban tersebut (26).

Rumitnya aturan bagi para imam membuat kita menyadari betapa seriusnya
dan kudusnya suatu ibadah. Kita bersyukur pada masa kini, ibadah
rumit tersebut telah digenapi oleh Tuhan Yesus sendiri. Dialah
kurban sempurna untuk Allah! Pengurbanan-Nya yang satu kali itu
cukup untuk selama-lamanya untuk pengampunan dosa-dosa kita. Tuhan
Yesus juga ialah imam yang mengantarai manusia berdosa kepada
Tuhan. Kita bersyukur untuk akses langsung kepada Allah melalui
Kristus tanpa melalui imam dan proses ritual yang rumit.

Dengan pengantara sejati Tuhan Yesus kita tidak lagi terlibat dalam
kerumitan ritual dalam ibadah kita. Namun esensi ibadah tersebut,
yang menjunjung tinggi kekudusan Allah dan hak penuh Allah
menerima persembahan umat tetap harus menjadi fokus kita dalam
beribadah kepada-Nya.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/02/18/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Imamat+6:8-30
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+6:8-30

Imamat 6:8-30

8 TUHAN berfirman kepada Musa:
9 "Perintahkanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum
tentang korban bakaran. Korban bakaran itu haruslah tinggal di
atas perapian di atas mezbah semalam-malaman sampai pagi, dan api
mezbah haruslah dipelihara menyala di atasnya.
10 Imam haruslah mengenakan pakaian lenannya, dan mengenakan celana
lenan untuk menutup auratnya. Lalu ia harus mengangkat abu yang
ada di atas mezbah sesudah korban bakaran habis dimakan api, dan
haruslah ia membuangnya di samping mezbah.
11 Kemudian haruslah ia menanggalkan pakaiannya dan mengenakan
pakaian lain, lalu membawa abu itu ke luar perkemahan ke suatu
tempat yang tahir.
12 Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala,
jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di
atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar
segala lemak korban keselamatan di sana.
13 Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah
dibiarkan padam."
14 "Inilah hukum tentang korban sajian. Anak-anak Harun haruslah
membawanya ke hadapan TUHAN ke depan mezbah.
15 Setelah dikhususkan dari korban sajian itu segenggam tepung yang
terbaik dengan minyak, serta seluruh kemenyan yang di atas korban
sajian itu, maka haruslah semuanya dibakar di atas mezbah sehingga
baunya menyenangkan sebagai bagian ingat-ingatannya bagi TUHAN.
16 Selebihnya haruslah dimakan oleh Harun dan anak-anaknya; haruslah
itu dimakan sebagai roti yang tidak beragi di suatu tempat yang
kudus, haruslah mereka memakannya di pelataran Kemah Pertemuan.
17 Janganlah itu dibakar beragi. Telah Kuberikan itu sebagai bagian
mereka dari pada segala korban api-apian-Ku; itulah bagian maha
kudus, sama seperti korban penghapus dosa dan korban penghapus
salah.
18 Setiap laki-laki di antara anak-anak Harun haruslah memakannya;
itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun;
itulah bagianmu dari segala korban api-apian TUHAN. Setiap orang
yang kena kepada korban-korban itu menjadi kudus."
19 TUHAN berfirman kepada Musa:
20 "Inilah persembahan Harun dan anak-anaknya, yang harus
dipersembahkan oleh mereka kepada TUHAN pada hari ia diurapi:
sepersepuluh efa tepung yang terbaik sebagai korban sajian yang
tetap, setengahnya pada waktu pagi dan setengahnya pada waktu
petang.
21 Haruslah itu diolah di atas panggangan bersama-sama minyak,
setelah teraduk haruslah engkau membawanya dan mempersembahkannya
sebagai korban sajian, sesudah dibakar dan berpotong-potong
sebagai bau yang menyenangkan bagi TUHAN.
22 Dan imam dari antara anak-anaknya yang diurapi sebagai
penggantinya, haruslah mengolahnya; itulah suatu ketetapan untuk
selamanya. Seluruhnya haruslah dibakar bagi TUHAN.
23 Tiap-tiap korban sajian dari seorang imam itu haruslah menjadi
korban yang terbakar seluruhnya, janganlah dimakan."
24 TUHAN berfirman kepada Musa, demikian:
25 "Katakanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang
korban penghapus dosa. Di tempat korban bakaran disembelih, di
situlah harus disembelih korban penghapus dosa di hadapan TUHAN.
Itulah persembahan maha kudus.
26 Imam yang mempersembahkan korban penghapus dosa itulah yang harus
memakannya; haruslah itu dimakan di suatu tempat yang kudus, di
pelataran Kemah Pertemuan.
27 Setiap orang yang kena kepada daging korban itu menjadi kudus, dan
bila darahnya ada yang tepercik kepada sesuatu pakaian, haruslah
engkau mencuci pakaian itu di suatu tempat yang kudus.
28 Dan belanga tanah, tempat korban itu dimasak, haruslah dipecahkan,
dan jikalau dimasak di dalam belanga tembaga, haruslah belanga itu
digosok dan dibasuh dengan air.
29 Setiap laki-laki di antara para imam haruslah memakannya; itulah
persembahan maha kudus.
30 Tetapi setiap korban penghapus dosa, yang dari darahnya dibawa
sebagian ke dalam Kemah Pertemuan untuk mengadakan pendamaian di
dalam tempat kudus, janganlah dimakan, melainkan dibakar habis
dengan api."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4831571-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar