(e-SH) 15 Februari -- Imamat 5:1-13 - Dosa yang terlihat sepele

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 15 Februari 2014
Ayat SH: Imamat 5:1-13

Judul: Dosa yang terlihat sepele

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita tentang dosa-dosa yang sering
kita sepelekan: dosa karena tidak melakukan sesuatu yang
seharusnya kita lakukan (1; bdk. Yak. 4:17) dan dosa yang tidak
disengaja. Tuhan menuntut pertanggungjawaban kita untuk dosa-dosa
kategori ini.

Kita mungkin merasa bahwa ketidakacuhan bukan sesuatu yang cukup
serius untuk dikategorikan sebagai dosa. Kita merasa memiliki hak
untuk melakukan urusan selama tidak mengganggu hak orang lain?
Sadarkah kita bahwa ketidakpedulian adalah salah satu faktor
penting yang membuat dunia ini menjadi tempat yang subur untuk
melakukan kejahatan? Jumlah pelaku kejahatan mungkin tidak terlalu
banyak, tetapi karena didiamkan, maka mereka menjadi bebas untuk
bertindak dan memperluas area kejahatan mereka. Di sebuah lembaga,
pada awalnya mungkin hanya satu-dua koruptor. Namun, jika semua
orang yang tahu tetap diam dan berpikir yang penting mereka tidak
ikut-ikutan korupsi, maka jangan heran kalau perilaku korup itu
lantas meluas, dan merajalela, diikuti banyak orang, menjadi tren.
Tuhan mengingatkan umat bahwa mereka wajib menyuarakan kebenaran.

Bagaimana dengan dosa yang tidak disengaja (2-4)? Kadang kita berada
dalam situasi yang tidak nyaman dan dilematis yang membuat kita
harus memilih di antara pilihan-pilihan yang tidak baik. Lain
waktu kita diperhadapkan dengan situasi yang membuat kita bereaksi
tidak baik karena kebiasaan lama kita yang belum berubah. Di mata
Tuhan hal tersebut tetap dosa. Umat Tuhan dipanggil untuk
membereskan hal-hal tersebut. Kita perlu kepekaan dari Tuhan untuk
menyadarinya. Kedekatan dengan Roh Kudus akan menolong kita
membongkar kebobrokan hidup kita dan membersihkannya, serta
mendorong hidup kita bertumbuh semakin hari semakin menjadi serupa
Kristus. Kita yang semakin disadarkan bahwa hal-hal yang
sepertinya netral ternyata membawa konsekuensi berdosa membuat
kita pula makin berhati-hati dalam bertindak dan senantiasa lebih
mengandalkan Tuhan.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/02/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Imamat+5:1-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+5:1-13

Imamat 5:1-13

1 Apabila seseorang berbuat dosa, yakni jika ia mendengar seorang
mengutuki, dan ia dapat naik saksi karena ia melihat atau
mengetahuinya, tetapi ia tidak mau memberi keterangan, maka ia
harus menanggung kesalahannya sendiri.
2 Atau bila seseorang kena kepada sesuatu yang najis, baik bangkai
binatang liar yang najis, atau bangkai hewan yang najis, atau
bangkai binatang yang mengeriap yang najis, tanpa menyadari hal
itu, maka ia menjadi najis dan bersalah.
3 Atau apabila ia kena kepada kenajisan berasal dari manusia, dengan
kenajisan apapun juga ia menjadi najis, tanpa menyadari hal itu,
tetapi kemudian ia mengetahuinya, maka ia bersalah.
4 Atau apabila seseorang bersumpah teledor dengan bibirnya hendak
berbuat yang buruk atau yang baik, sumpah apapun juga yang
diucapkan orang dengan teledor, tanpa menyadari hal itu, tetapi
kemudian ia mengetahuinya, maka ia bersalah dalam salah satu
perkara itu.
5 Jadi apabila ia bersalah dalam salah satu perkara itu, haruslah ia
mengakui dosa yang telah diperbuatnya itu,
6 dan haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salah
karena dosa itu seekor betina dari domba atau kambing, menjadi
korban penghapus dosa. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian
bagi orang itu karena dosanya.
7 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk menyediakan kambing atau
domba, maka sebagai tebusan salah karena dosa yang telah
diperbuatnya itu, haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN dua
ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, yang seekor
menjadi korban penghapus dosa dan yang seekor lagi menjadi korban
bakaran.
8 Haruslah ia membawanya kepada imam, dan imam itu haruslah lebih
dahulu mempersembahkan burung untuk korban penghapus dosa itu. Dan
haruslah ia memulas kepalanya pada pangkal tengkuknya, tetapi
tidak sampai terpisah.
9 Sedikit dari darah korban penghapus dosa itu haruslah
dipercikkannya ke dinding mezbah, tetapi darah selebihnya haruslah
ditekan ke luar pada bagian bawah mezbah; itulah korban penghapus
dosa.
10 Yang kedua haruslah diolahnya menjadi korban bakaran, sesuai
dengan peraturan. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi
orang itu karena dosa yang telah diperbuatnya, sehingga ia
menerima pengampunan.
11 Tetapi jikalau ia tidak mampu menyediakan dua ekor burung tekukur
atau dua ekor anak burung merpati, maka haruslah ia membawa
sebagai persembahannya karena dosanya itu sepersepuluh efa tepung
yang terbaik menjadi korban penghapus dosa. Tidak boleh ditaruhnya
minyak dan dibubuhnya kemenyan di atasnya, karena itulah korban
penghapus dosa.
12 Lalu haruslah itu dibawanya kepada imam dan imam itu haruslah
mengambil dari padanya segenggam sebagai bagian ingat-ingatannya,
lalu membakarnya di atas mezbah di atas segala korban.
13 Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena
dosanya dalam salah satu perkara itu, sehingga ia menerima
pengampunan. Selebihnya adalah bagian imam, sama seperti korban
sajian."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4829929-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar