(e-SH) 11 Februari -- Imamat 2:1-16 - Kurban sajian

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 11 Februari 2014
Ayat SH: Imamat 2:1-16

Judul: Kurban sajian

Kurban sajian berupa tepung biasanya dipersembahkan bersama dengan
kurban lainnya. Setelah membaca berbagai pilihan persembahan dalam
Imamat 1, kurban berupa tepung mungkin terasa sepele dan sekunder.
Namun, kita perlu mengingat bahwa saat di Mesir umat Israel hidup
dari beternak dan selama satu generasi di padang gurun mereka juga
tidak mungkin bercocok tanam. Artinya, tepung, gandum, serta
berbagai hasil bumi yang terlibat dalam persembahan ini merupakan
barang berharga bagi mereka yang tidak bisa begitu saja mereka
peroleh dengan mudah. Mempersembahkan tepung yang terbaik serta
berbagai macam olahan hasil bumi lainnya merupakan sebuah langkah
iman tersendiri bagi umat Israel, menyerahkan kepada Tuhan salah
satu harta mereka yang paling berharga, yang sulit didapat, dan
yang sebenarnya mereka sendiri bisa nikmati.

Persembahan yang manis maupun asam dilarang. Seorang penafsir menulis
bahwa ragi dilarang karena dengan iklim Timur Tengah yang panas,
roti beragi akan cepat rusak; dengan demikian ragi dipandang
sebagai lambang kerusakan moral dan kemunafikan. Penafsir lain
menjelaskan bahwa konsumsi madu bersama dengan olahan tepung dapat
menimbulkan asam sehingga bisa menimbulkan masalah pencernaan.
Mengingat barang-barang yang dipersembahkan sebagai korban sajian
ini akan menjadi bagian dari konsumsi rutin para imam (10), dapat
dipahami bahwa ada kewaspadaan praktis maupun seremonial di balik
pelarangan pemakaian ragi dan madu untuk persembahan korban
sajian.

Sebaliknya, garam adalah elemen yang mengawetkan. Maka, garam boleh
dipakai sebagai bagian dari persembahan, bahkan ayat 13
mengingatkan agar garam ­ yang disebut sebagai "garam perjanjian
Allahmu" ­ jangan sampai dilalaikan. Melalui esensi maupun
simbolisme persembahan, inilah cara Tuhan untuk mendidik umat-Nya.
Baiklah kita mengingat didikan ini, agar uang dan barang yang kita
berikan untuk pekerjaan Tuhan benar-benar yang terbaik dan tanpa
cacat dalam segala esensi dan simbolismenya.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/02/11/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Imamat+2:1-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Imamat+2:1-16

Imamat 2:1-16

1 "Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa
korban sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung
yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan
kemenyan ke atasnya.
2 Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam
itu. Setelah diambil dari korban itu tepung segenggam dengan
minyak beserta seluruh kemenyannya, maka imam haruslah membakar
semuanya itu di atas mezbah sebagai bagian ingat-ingatan korban
itu, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
3 Korban sajian selebihnya adalah teruntuk bagi Harun dan
anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian
TUHAN.
4 Apabila engkau hendak mempersembahkan persembahan berupa korban
sajian dari apa yang dibakar di dalam pembakaran roti, haruslah
itu dari tepung yang terbaik, berupa roti bundar yang tidak
beragi, yang diolah dengan minyak, atau roti tipis yang tidak
beragi, yang diolesi dengan minyak.
5 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dipanggang
di atas panggangan, haruslah itu dari tepung yang terbaik, diolah
dengan minyak, berupa roti yang tidak beragi.
6 Korban itu harus dipotong-potong, lalu kautuangkanlah minyak ke
atasnya; itulah korban sajian.
7 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dimasak di
dalam wajan, haruslah itu diolah dari tepung yang terbaik
bersama-sama minyak.
8 Maka korban sajian yang diolah menurut salah satu cara itu
haruslah kaupersembahkan kepada TUHAN, yakni harus disampaikan
kepada imam, yang membawanya ke mezbah.
9 Kemudian imam harus mengkhususkan dari korban sajian itu bagian
ingat-ingatannya lalu membakarnya di atas mezbah sebagai korban
api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
10 Korban sajian selebihnya adalah bagian Harun dan anak-anaknya,
yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN!
11 Suatu korban sajian yang kamu persembahkan kepada TUHAN janganlah
diolah beragi, karena dari ragi atau dari madu tidak boleh kamu
membakar sesuatupun sebagai korban api-apian bagi TUHAN.
12 Tetapi sebagai persembahan dari hasil pertama boleh kamu
mempersembahkannya kepada TUHAN, hanya janganlah dibawa ke atas
mezbah menjadi bau yang menyenangkan.
13 Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah
kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu
dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah
kaupersembahkan garam.
14 Jikalau engkau hendak mempersembahkan korban sajian dari hulu
hasil kepada TUHAN, haruslah engkau mempersembahkan bulir gandum
yang dipanggang di atas api, emping gandum baru, sebagai korban
sajian dari hulu hasil gandummu.
15 Haruslah kaububuh minyak dan kautaruh kemenyan ke atasnya; itulah
korban sajian.
16 Haruslah imam membakar sebagai ingat-ingatannya, sebagian dari
emping gandumnya dan minyaknya beserta seluruh kemenyannya sebagai
korban api-apian bagi TUHAN."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4825674-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar