Santapan Rohani Hari Ini: Tetangga Dan Pagar |
Posted: 11 Jan 2014 09:00 AM PST Minggu, 12 Januari 2014 Baca: Kisah Para Rasul 2:41-472:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. 2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. 2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. 2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, 2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. 2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, 2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu. —Kisah Para Rasul 2:44
Pagar samping halaman rumah kami mulai terlihat rusak dan usang, maka saya dan suami saya, Carl, memutuskan untuk mencopotnya sebelum roboh. Tidak sulit untuk mencopot pagar yang rusak itu. Jadi pada suatu siang kami dapat melakukannya dengan cepat. Beberapa minggu kemudian ketika Carl sedang menyapu halaman, seorang wanita yang sedang mengajak anjingnya berjalan-jalan sempat berhenti untuk memberikan pendapatnya: “Halamanmu kelihatan jauh lebih baik tanpa pagar. Lagipula, aku tak menyukai pagar.” Ia menjelaskan bahwa ia menyukai adanya suatu “kebersamaan” dan tiadanya penghalang antarsesama. Walaupun ada beberapa alasan yang baik untuk membuat pagar rumah, tetapi memisahkan diri dari tetangga kita bukanlah salah satu alasannya. Jadi saya memahami hasrat tetangga kami untuk menikmati suatu kebersamaan. Gereja tempat saya beribadah memiliki kelompok-kelompok yang bertemu sekali dalam seminggu untuk membangun hubungan dan menguatkan satu sama lain dalam menapaki perjalanan iman bersama Allah. Gereja mula-mula berkumpul bersama tiap hari di Bait Allah (Kis. 2:42,46). Mereka menjadi sehati sepikir pada saat mereka bersekutu dan berdoa. Ketika mereka mengalami pergumulan, mereka memiliki sahabat yang akan menguatkan mereka kembali (lih. Pkh. 4:10). Hubungan yang terjalin dalam suatu persekutuan orang percaya merupakan hal yang sangat penting dalam perjalanan iman kita. Satu cara yang dipilih Allah untuk menunjukkan kasih-Nya kepada kita adalah melalui terjalinnya hubungan dengan sesama. —AMC Alangkah indahnya, Kita semua membutuhkan persekutuan rohani untuk saling membangun dan menguatkan iman. |
You are subscribed to email updates from WarungSateKaMu.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar