Santapan Rohani Hari Ini: Berharga Di Mata Allah |
Posted: 29 Jan 2014 09:00 AM PST Kamis, 30 Januari 2014 Baca: Mazmur 116116:1 Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku. 116:2 Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya. 116:3 Tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan. 116:4 Tetapi aku menyerukan nama TUHAN: “Ya TUHAN, luputkanlah kiranya aku!” 116:5 TUHAN adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang. 116:6 TUHAN memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku. 116:7 Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu. 116:8 Ya, Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, dan mataku dari pada air mata, dan kakiku dari pada tersandung. 116:9 Aku boleh berjalan di hadapan TUHAN, di negeri orang-orang hidup. 116:10 Aku percaya, sekalipun aku berkata: “Aku ini sangat tertindas.” 116:11 Aku ini berkata dalam kebingunganku: “Semua manusia pembohong.” 116:12 Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku? 116:13 Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN, 116:14 akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya. 116:15 Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya. 116:16 Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku! 116:17 Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN, 116:18 akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya, 116:19 di pelataran rumah TUHAN, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem! Haleluya! Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya. —Mazmur 116:15
Sebagai tanggapan terhadap kabar telah berpulangnya seorang teman dekat kami, seorang saudara seiman yang bijak mengirimkan kepada saya kata-kata berikut, “Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya” (Mzm. 116:15). Iman teman kami yang menyala-nyala kepada Yesus Kristus menjadi karakteristik dominan yang menandai hidupnya. Oleh karena itu, kami yakin ia sudah pulang ke rumah Bapa di surga, dan keluarganya pun memiliki keyakinan yang sama. Hanya saja, saya masih begitu terfokus dengan dukacita yang mereka alami. Memang selayaknya kita menunjukkan kepedulian kepada orang lain yang berduka dan mengalami kehilangan. Namun ayat dari Mazmur tadi membuat saya berpikir tentang cara pandang Tuhan terhadap kematian sahabat kami ini. Sesuatu yang “berharga” pastilah bernilai tinggi. Meskipun demikian, ada makna yang lebih besar di sini. Ada sesuatu dalam kematian orang yang dikasihi Tuhan yang melampaui rasa dukacita kita atas kepergian mereka. Satu terjemahan Alkitab memberi penjelasan, “Berharga (penting dan bukan hal sepele) di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya (umat-Nya).” Versi lain mengatakan, “Orang-orang yang dikasihi Tuhan begitu berharga bagi-Nya dan Dia tidak membiarkan mereka mati begitu saja.” Allah tak menganggap enteng kematian. Yang ajaib dari anugerah dan kuasa-Nya adalah sebagai orang percaya, hilangnya nyawa di bumi juga akan membawa manfaat besar. Saat ini kita hanya mengetahui gambarannya secara sekilas. Suatu hari nanti, kita akan memahami semuanya dalam terang-Nya yang sempurna. —DCM Jadi saat napas terakhirku Iman membangun suatu jembatan yang cukup untuk menyeberangi teluk kematian. |
You are subscribed to email updates from WarungSateKaMu.org To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar