e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 7 Januari 2014
Ayat SH: Yohanes 5:1-18
Judul: Jangan pentingkan diri sendiri
Jika Anda menderita sakit berat menahun lalu sembuh di tangan seorang
dokter, bagaimana perasaan Anda? Tentu rasa terima kasih yang
begitu dalam akan terucap berulang-ulang, karena menyadari begitu
besarnya arti kesembuhan itu. Namun tidak demikian dengan orang
lumpuh di dekat kolam Betesda yang disembuhkan oleh Yesus.
Dia menderita sakit sudah begitu lama, tiga puluh delapan tahun (5)!
Meski berada di pinggir kolam yang dipercaya dapat memberi
kesembuhan, ia tak bisa berbuat apa-apa karena kelumpuhannya.
Pertanyaan Yesus tentang keinginannya untuk sembuh ditanggapi
dengan jawaban yang seolah permohonan agar Yesus menolong dia
untuk menjadi yang pertama tiba di kolam ketika airnya berguncang
(6-7). Namun bukan demikian maksud Yesus. Perintah Yesus,
""Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah" memberi kuasa bagi
si lumpuh untuk melakukannya.
Namun mengangkat tilam pada hari Sabat memancing reaksi keras dari
para pemuka Yahudi. Ironisnya, si lumpuh tidak tahu siapa yang
menyembuhkan dia. Padahal kesembuhannya sungguh luar biasa.
Tampaknya ia tidak mau disalahkan atas tindakannya yang dianggap
sebagai ketidaktaatan pada Taurat. Ia malah menyalahkan Yesus dan
cari aman sendiri. Ia benar-benar tidak punya rasa terima kasih.
Padahal Yesus telah memperingatkan agar kesembuhannya jangan
dimanfaatkan sebagai kesempatan berbuat dosa (14).
Sungguh sayang, mukjizat kesembuhan tidak membuka matanya untuk
mengenal siapa Yesus. Memang ada banyak orang yang hanya mau
menerima anugerah Allah, tetapi menolak menerima Allah di dalam
hidup. Para pemimpin Yahudi pun tak jauh beda. Mereka tidak peduli
pada kesembuhan ajaib yang dialami si lumpuh karena hanya peduli
pada aturan Sabat yang dilanggar. Padahal pertemuan dengan Yesus
seharusnya menjadi kesempatan indah bagi si lumpuh dan para pemuka
Yahudi untuk mengalami kasih Allah. Mari kita belajar untuk tidak
mementingkan diri dalam kepengikutan kita akan Yesus.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/01/07/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+5:1-18
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yohanes+5:1-18
Yohanes 5:1-18
1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke
Yerusalem.
2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang
dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit:
orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang
menantikan goncangan air kolam itu.
4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan
menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke
dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga
penyakitnya.
5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya
sakit.
6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia
tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia
kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang
menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang,
dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun
mendahului aku."
8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan
berjalanlah."
9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat
tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
10 Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru
sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul
tilammu."
11 Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan
aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan
berjalanlah."
12 Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata
kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?"
13 Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu,
sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di
tempat itu.
14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata
kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya
padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi,
bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.
16 Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus,
karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
17 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang,
maka Akupun bekerja juga."
18 Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk
membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi
juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan
dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4803192-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 07 Januari -- Yohanes 5:1-18 - Jangan pentingkan diri sendiri
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar