e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 5 Januari 2014
Ayat SH: Mazmur 120
Judul: Menghadapi fitnah!
Bagaimana sikap kita menghadapi musuh yang memfitnah hendak
menghancurkan kita? Membalas kejahatan dengan kejahatan tentu
bukan sikap kristiani. Menyerah begitu saja dan hancur, juga bukan
sikap kristiani. Karena bukankah nama baik kita sebagai orang
Kristen juga mewakili nama baik Allah?
Pemazmur tinggal di tempat asing yang penduduknya memusuhi dia (5).
Suku Mesekh menetap Turki dan suku Kedar tinggal di gurun Arabia.
Ini menggambarkan situasi pembuangan. Bandingkan dengan Mazmur
42-43 di mana pemazmur yang berada di pembuangan juga merasakan
sindiran permusuhan dari penduduk setempat, "Di mana Allahmu?"
Mungkin fitnah serupa sedang dialami pemazmur, bahkan yang
menjurus kepada kekerasan (6). Kalau terprovokasi, pemazmur bisa
melawan dengan kekerasan (7).
Pemazmur berpaling kepada Tuhan untuk meminta kelepasan (2). Pertama,
pemazmur sudah pernah mengalami bagaimana Tuhan menjawabnya pada
saat ia mengalami kesesakan (1). Ini menjadi alasan bagi pemazmur
untuk meminta pertolongan dari Tuhan. Kedua, pemazmur mencoba
berargumentasi dengan para musuh (3-4). Ayat 3 merupakan
pertanyaan retorik: 'Keuntungan apa yang mereka akan peroleh
dengan memfitnahnya?' Jawabannya di ayat 4, 'Fitnahan itu akan
berbalik menimpa diri mereka.' Ayat 4 bisa diterjemahkan sbb.:
"panah-panah dari pahlawan, yang ditajamkan dengan bara kayu
arar." Kayu arar adalah sejenis kayu yang tahan lama baranya
ketika dibakar. Dengan panas yang lama, anak-anak panah ditajamkan
dan semakin berdaya perusak. Artinya, pemfitnah akan dihancurkan
oleh fitnahannya sendiri.
Tidak membalas bukan berarti manda (mau/tahan) kepada ketidakadilan.
Menyerahkan pembalasan kepada Tuhan, berarti percaya Tuhan akan
bertindak membela yang benar! Apakah hidup kita sudah benar?
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/01/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+120
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+120
Mazmur 120
1 Nyanyian ziarah. Dalam kesesakanku aku berseru kepada TUHAN dan Ia
menjawab aku:
2 "Ya TUHAN, lepaskanlah aku dari pada bibir dusta, dari pada lidah
penipu."
3 Apakah yang diberikan kepadamu dan apakah yang ditambahkan
kepadamu, hai lidah penipu?
4 Panah-panah yang tajam dari pahlawan dan bara kayu arar.
5 Celakalah aku, karena harus tinggal sebagai orang asing di Mesekh,
karena harus diam di antara kemah-kemah Kedar!
6 Cukup lama aku tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang
membenci perdamaian.
7 Aku ini suka perdamaian, tetapi apabila aku berbicara, maka mereka
menghendaki perang.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4802061-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 05 Januari -- Mazmur 120 - Menghadapi fitnah!
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar