e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 24 Januari 2014
Bacaan : Lukas 18:9-14
Setahun: Keluaran 38-39
Nats: Sebab siapa saja yang meninggikan diri, ia akan direndahkan dan
siapa saja yang merendahkan diri, ia akan ditinggikan. (Lukas
18:14)
Judul:
MERASA LEBIH
Ketika media massa banyak menyoroti peristiwa kecelakaan
lalu-lintas yang memakan korban jiwa, saya dan teman-teman sempat
membicarakannya. Salah satu pernyataan yang sering terlontar,
"Sekarang ini susah. Kita sudah berhati-hati, masalahnya orang lain
ceroboh, kita jadi korban." Orang itu bermaksud mengatakan bahwa
dirinya sudah mengemudi dengan lebih hati-hati. Nyatanya, hampir
semua orang pernah mengemudi dengan kurang hati-hati sehingga
menabrak atau menyenggol sesuatu.
Ada kecenderungan merasa diri kita lebih baik dari orang lain.
Paling parah jika sikap ini berkaitan dengan dosa. Orang Farisi
dalam perumpamaan Yesus merasa diri benar karena memiliki kedudukan
terhormat dalam masyarakat (ay. 11). Ia juga berupaya melakukan
aktivitas keagamaan dengan ketat (ay. 12). Ia mengira dirinya
diterima Allah. Padahal, ia sama saja dengan pemungut cukai itu:
sama-sama berdosa dan tidak layak di hadapan Allah yang kudus. Dan,
pemungut cukai itu dibenarkan karena tidak membenarkan diri,
melainkan memiliki hati yang hancur.
Merasa diri lebih baik dari sesama itu sikap yang pongah. Sikap ini
merintangi kita menghampiri hadirat Tuhan. Kita akan sulit mengucap
syukur atas anugerah pengampunan dan pengurbanan Tuhan Yesus, seolah
kekudusan dapat kita peroleh melalui aktivitas ibadah dan perbuatan
baik. Sebaliknya, Tuhan berkenan akan ibadah kita bila kita
menghampiri-Nya dengan kerendahan hati, dengan menyadari bahwa hanya
oleh anugerah-Nya kita dapat dikuduskan. --Heman Elia /Renungan
Harian
HAMPIRILAH HADIRAT-NYA DENGAN KERENDAHAN HATI,
DAN BIARLAH ANUGERAH-NYA MENGUDUSKAN KITA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/01/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+18:9-14
Lukas 18:9-14
9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan
memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan
ini:
10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang
adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya
Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama
seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim,
bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari
segala penghasilanku.
13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak
berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan
berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang
yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab
barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan
barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+38-39
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+38-39
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
(e-RH) Januari 24 -- MERASA LEBIH
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar