Santapan Rohani Hari Ini: Natal Yang Dibatalkan

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Natal Yang Dibatalkan


Natal Yang Dibatalkan

Posted: 14 Dec 2013 09:00 AM PST

Minggu, 15 Desember 2013

Natal Yang Dibatalkan

Baca: Lukas 2:36-38

Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang [Yesus]. —Lukas 2:33

Kami merasa seolah-olah Natal kami tahun lalu telah dibatalkan. Yang sebenarnya terjadi adalah dibatalkannya penerbangan pesawat yang semestinya kami tumpangi akibat hujan salju. Kami mempunyai tradisi yang sudah berjalan bertahun-tahun lamanya untuk merayakan Natal bersama keluarga di Missouri. Jadi alangkah kecewanya kami ketika hanya bisa sampai di Minnesota dan terpaksa pulang kembali ke Michigan.

Pada hari Minggu, dalam khotbahnya, pendeta kami berbicara tentang harapan yang orang-orang miliki pada hari Natal. Khotbah itu, yang sebenarnya tidak akan kami dengar jika perjalanan kami tidak dibatalkan, menarik perhatian saya ketika pendeta berkata, “Jika harapan kita pada hari Natal hanyalah menerima hadiah dan menikmati waktu bersama keluarga, harapan itu terlalu remeh. Semua hal itu memang menyenangkan dan patut disyukuri, tetapi Natal adalah perayaan penuh sukacita atas kedatangan Kristus dan penebusan-Nya.”

Simeon dan Hana bersukacita menyambut kedatangan Yesus dan penyelamatan-Nya saat Yusuf dan Maria membawa bayi Yesus ke bait Allah (Luk. 2:25-38). Simeon, seseorang yang telah menerima penyataan Roh Kudus bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, menyatakan: “Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu” (ay.30). Ketika Hana, seorang janda yang setia melayani Allah, melihat Yesus, ia “berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem” (ay.38).

Mungkin kita sedang mengalami kekecewaan atau sakit hati di masa Natal ini, tetapi Yesus dan keselamatan yang diberikan-Nya selalu memberi kita alasan untuk bersukacita. —AMC

Alangkah indahnya pada waktu pagi di hari Natal
Meskipun berabad-abad telah berlalu sejak Kristus lahir,
Kita masih dapat menyembah Dia, Tuhan yang Hidup
Yesus, Juruselamat kita, sang Bayi dari Betlehem. —Hutchings

Yesus selalu menjadi alasan untuk bersukacita.

0 komentar:

Posting Komentar