e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 17 Oktober 2013
Ayat SH: Yesaya 32:1-20
Judul: Masih ada pengharapan
Pada ayat 1-8 nabi Yesaya mengungkapkan harapannya kepada bangsa
Yehuda, yaitu terwujudnya keadilan di Israel. Telah diungkapkan di
pasal 28:7-19 bahwa para pemimpin Yehuda berlaku korup dan tidak
adil. Karena itu sang nabi mendambakan munculnya seorang raja yang
berlaku adil, yang menegakkan pemerintahan atas dasar keadilan.
Bila sang raja berlaku adil, bawahannya pun akan bertindak adil.
Dalam hal ini sang nabi mengkritik tindakan raja. Di satu sisi, jika
raja atau pemimpin Yehuda adil maka jalannya kepemimpinan di
seluruh Yehuda akan didasarkan atas dasar keadilan (1-8). Di sisi
lain, yang terjadi adalah pemimpin di Yehuda berlaku korup
sehingga ketidakadilanlah yang terjadi. Tak heran bila nabi
mengharapkan Allah mengutus seorang mesias, raja yang akan
menegakkan keadilan di bumi Israel. Pengharapan sang nabi dapat
digolongkan sebagai pengharapan mesianis.
Setelah mengungkapkan harapannya, nabi mengajarkan bahwa semua
tindakan ada konsekuensinya. Ungkapan "perempuan-perempuan" pada
ayat 9-20 lebih berarti kota Yerusalem (kota dalam bahasa Ibrani
dipakai dalam bentuk feminin, dan kota Yerusalem sering juga
disebut "putri Sion" menurut kelaziman waktu itu). Bangsa Yehuda
(dalam hal ini diwakili ibukotanya, Yerusalem, yang saat itu
disebut dengan "perempuan-perempuan") merasakan aman dan tenteram.
Ini tentu karena mereka mendapat perlindungan dari Mesir di bawah
ancaman Asyur (9-14). Namun keamanan itu bersifat semu, sebab
mereka akan hancur jika memohon perlindungan dari yang bukan
Tuhan.
Akan tetapi, ada saat Tuhan akan membela umat-Nya dan akan mencurahkan
keadilan di bumi Yehuda (15-20). Ternyata masih ada pengharapan
bahwa Tuhan akan menegakkan keadilan bagi umat. Itulah pengharapan
bagi umat di tengah kesulitan.
Tuhan memang akan selalu bertindak adil terhadap orang berdosa. Ia
akan menjatuhkan hukuman terhadap orang itu. Namun kesempatan
untuk berbalik kepada Tuhan dan bertobat, tidak pernah tertutup.
Maka datanglah kepada-Nya.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/10/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/10/17/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+32:1-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yesaya+32:1-20
Yesaya 32:1-20
1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan
pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap
angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti
aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang
besar, di tanah yang tandus.
3 Mata orang-orang yang melihat tidak lagi akan tertutup, dan
telinga orang-orang yang mendengar akan memperhatikan.
4 Hati orang-orang yang terburu nafsu akan tahu menimbang-nimbang,
dan lidah orang-orang yang gagap akan dapat berbicara jelas.
5 Orang bebal tidak akan disebutkan lagi orang yang berbudi luhur,
dan orang penipu tidak akan dikatakan terhormat.
6 Sebab orang bebal mengatakan kebebalan, dan hatinya merencanakan
yang jahat, yaitu bermaksud murtad dan mengatakan yang menyesatkan
tentang TUHAN, membiarkan kosong perut orang lapar dan orang haus
kekurangan minuman.
7 Kalau penipu, akal-akalnya adalah jahat, ia merancang
perbuatan-perbuatan keji untuk mencelakakan orang sengsara dengan
perkataan dusta, sekalipun orang miskin itu membela haknya.
8 Tetapi orang yang berbudi luhur merancang hal-hal yang luhur, dan
ia selalu bertindak demikian.
9 Hai perempuan-perempuan yang hidup aman, bangunlah, dengarkanlah
suaraku, hai anak-anak perempuan yang hidup tenteram,
perhatikanlah perkataanku!
10 Dalam waktu setahun lebih kamu akan gemetar, hai orang-orang yang
hidup tenteram, sebab panen buah anggur sudah habis binasa, dan
panen buah-buah lain juga tidak ada.
11 Gentarlah, hai perempuan-perempuan yang hidup aman, gemetarlah,
hai perempuan-perempuan yang hidup tenteram, tanggalkanlah dan
bukalah pakaianmu, kenakanlah kain kabung pada pinggangmu!
12 Ratapilah ladangmu yang permai, dan pohon anggurmu yang selalu
berbuah lebat,
13 ratapilah tanah bangsaku yang ditumbuhi semak duri dan puteri
malu, bahkan juga segala rumahmu tempat bergirang-girang di kota
yang penuh keriaan.
14 Sebab purimu sudah ditinggalkan dan keramaian kotamu sudah berubah
menjadi kesepian. Bukit dan Menara sudah menjadi tanah rata untuk
selama-lamanya, menjadi tempat kegirangan bagi keledai hutan dan
tempat makan rumput bagi kawanan binatang.
15 Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas: Maka padang gurun
akan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan
dianggap hutan.
16 Di padang gurun selalu akan berlaku keadilan dan di kebun
buah-buahan akan tetap ada kebenaran.
17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan
akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk
selama-lamanya.
18 Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang
tenteram di tempat peristirahatan yang aman.
19 Hutan akan runtuh seluruhnya dan kota akan direndahkan
serendah-rendahnya
20 Berbahagialah kamu yang boleh menabur di segala tempat di mana
terdapat air, yang dapat membiarkan sapi dan keledainya pergi ke
mana-mana!
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4734207-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 17 Oktober -- Yesaya 32:1-20 - Masih ada pengharapan
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar