Santapan Rohani Hari Ini: Tempat Yang Sulit

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Tempat Yang Sulit


Tempat Yang Sulit

Posted: 19 Sep 2013 10:00 AM PDT

Jumat, 20 September 2013

Tempat Yang Sulit

Baca: Kisah Para Rasul 8:4-8,26-35

Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. —Ibrani 13:5

Seorang ilmuwan yang sangat cakap dalam bidangnya memutuskan untuk bekerja di sebuah restoran cepat saji ketika ia harus mundur dari pekerjaannya karena adanya suatu perkembangan teknologi yang membuat tenaganya tidak lagi dibutuhkan. Suatu malam, seusai kegiatan pendalaman Alkitab yang kami ikuti, ia menceritakan bahwa keadaan tersebut memang menyulitkan, tetapi sekaligus menyadarkan dirinya. Ia berkata, “Ada satu hal baik yang dapat kulihat, yaitu anak-anak muda di tempat aku bekerja sekarang kelihatannya sangat tertarik dengan imanku.” Seorang anggota kelompok kami menanggapi, “Aku mengagumimu karena kerendahan hatimu. Aku yakin imanmu yang telah membuatmu dapat bersikap demikian.”

Seperti halnya kenalan saya ini, Filipus mungkin bertanya-tanya mengapa Allah menariknya dari tugas pelayanan di Samaria (Kis 8:4-8) untuk kemudian membawanya ke tengah-tengah padang gurun (ay.26). Namun Filipus kemudian bertemu dengan seseorang asal Etiopia yang membutuhkan bantuannya untuk memahami Kitab Suci (ay.27-35). Kini ia pun dapat mengerti mengapa ia ditempatkan di sana.

Ketika Yesus berjanji bahwa Dia tidak akan meninggalkan kita (Mat. 28:20; Ibr. 13:5), Dia bermaksud mengatakan bahwa Dia akan senantiasa menyertai kita di masa senang maupun sulit. Tugas kita di masa-masa sulit dalam hidup ini adalah bekerja atau melayani dengan mengingat bahwa kita melakukannya untuk Allah, lalu menyaksikan bagaimana Allah bekerja menggenapi segala maksud-Nya.

Carilah Allah di tengah kesulitan Anda dan temukanlah apa yang sedang dikerjakan-Nya di dalam dan melalui Anda di sana. —RKK

Kekecewaan itu bagian dari rencana-Nya,
Tak ada hal baik yang tak diberikan-Nya;
Dari penolakan yang dialami kita menerima
Harta kasih-Nya yang tak terkira limpahnya. —Young

Apa yang lebih baik daripada jawaban Allah? Percaya kepada Allah yang baik dan maksud-Nya yang terbaik.

0 komentar:

Posting Komentar