e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 28 September 2013
Ayat SH: Hakim-hakim 21:1-25
Judul: Kita tidak sendirian
Setelah badai kekerasan berlalu, hari ini kita disuguhi satu kenyataan
yang mengerikan: bahwa di bawah permukaan aktivitas sehari-hari
bangsa Israel yang sudah kita amati beberapa hari terakhir ini,
berakar sebuah pola pikir yang tidak kalah rusaknya. Bukan saja di
kalangan rakyat, tetapi juga di kalangan para pemimpin Israel.
Dalam keadaan emosional dan tidak bisa berpikir panjang, orang Israel
membuat sumpah yang gegabah. Setelah hingar-bingar emosional reda,
mereka kebingungan karena satu suku Israel akan lenyap. Mereka
menangis dan seolah menyalahkan Tuhan, "Mengapa, ya Tuhan …?" Lalu
apa solusinya? Mereka menumpuk perbuatan keji yang satu di atas
serangkaian perbuatan keji lain: untuk mencegah satu suku binasa,
mereka melakukan satu pembantaian lainnya terhadap sesama orang
Israel. Bahkan anak-anak pun ikut mereka bantai. Mendapati jumlah
gadis yang mereka culik belum cukup, mereka pun merancang
serangkaian penculikan kedua, kali ini secara eksplisit melibatkan
para tua-tua dalam proses pengambilan keputusannya. Pesta perayaan
yang seharusnya sakral bagi Tuhan di Silo, di mana Tabut
Perjanjian saat itu berada, berubah menjadi ajang penculikan
massal yang secara resmi disetujui pemimpin umat.
Perikop ini adalah akhir dari narasi pasal 17-21 yang menggambarkan
kondisi bangsa Israel yang karut-marut secara rohani, moral, dan
sosial. Pengenalan mereka terhadap Allah begitu tergantung kepada
individu-individu pemimpin mereka. Walaupun mereka perkasa dan
kehidupan semakin mapan, ternyata iman dan sikap hidup mereka
rakyat maupun pemimpin masih sangat impulsif. Kita bersyukur
Allah sudah mencurahkan Roh Penolong kepada setiap anak-Nya; Roh
yang hidup di dalam setiap orang beriman (Yoh. 14:16-17). Kita
tidak akan ditinggalkan sendirian dan tidak akan pernah harus
membuat keputusan "menurut apa yang benar menurut [pandangan]
sendiri, " karena Allah senantiasa beserta kita. Syukurilah
kehadiran dan tuntunan Allah dalam hidup kita; berdoalah agar kita
diberikan kepekaan mendengar suara-Nya.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/09/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/09/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+21:1-25
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+21:1-25
Hakim-hakim 21:1-25
1 Orang-orang Israel telah bersumpah di Mizpa, demikian: "Seorangpun
dari kita takkan memberikan anaknya perempuan kepada seorang
Benyamin menjadi isterinya."
2 Ketika bangsa itu datang ke Betel dan tinggal di situ di hadapan
Allah sampai petang, maka merekapun menyaringkan suaranya menangis
dengan sangat keras,
3 katanya: "Mengapa, ya TUHAN, Allah Israel, terjadi hal yang begini
di antara orang Israel, yakni bahwa hari ini satu suku dari antara
orang Israel hilang?"
4 Keesokan harinya pagi-pagi maka bangsa itu mendirikan mezbah di
situ, lalu mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan.
5 Pada waktu itu berkatalah orang-orang Israel: "Siapakah dari
seluruh suku Israel yang tidak ikut datang dengan jemaah ini untuk
menghadap TUHAN?" Sebab mereka telah bersumpah dengan
sungguh-sungguh mengenai orang yang tidak datang menghadap TUHAN
di Mizpa, demikian: "Pastilah ia dihukum mati."
6 Orang-orang Israel merasa kasihan terhadap suku Benyamin,
saudaranya itu, maka kata mereka: "Hari ini ada satu suku terputus
dari orang Israel.
7 Apakah yang dapat kita lakukan kepada orang-orang yang tinggal itu
dalam hal mencarikan isteri, karena kitalah yang bersumpah demi
TUHAN untuk tidak memberikan seorangpun dari anak-anak perempuan
kita kepada mereka menjadi isterinya?"
8 Sebab itu berkatalah mereka: "Dari suku-suku Israel adakah satu
yang tidak datang menghadap TUHAN di Mizpa?" Lalu tampaklah, bahwa
dari Yabesh-Gilead tidak ada seorangpun yang datang ke perkemahan
jemaah itu.
9 Lalu diperiksa jumlah bangsa itu, dan tampaklah tidak hadir
seorangpun dari penduduk Yabesh-Gilead.
10 Maka perkumpulan itu menyuruh ke situ dua belas ribu orang dari
orang-orang gagah perkasa dengan memerintahkan kepada mereka,
demikian: "Pergilah, pukullah penduduk Yabesh-Gilead dengan mata
pedang, juga perempuan-perempuan dan anak-anak.
11 Tetapi perbuatlah begini: hanya semua laki-laki sajalah dan semua
perempuan yang telah pernah tidur dengan laki-laki harus kamu
tumpas."
12 Mereka menjumpai di antara penduduk Yabesh-Gilead empat ratus
orang anak gadis, perawan yang belum pernah tidur dengan orang
laki-laki, lalu gadis-gadis itu dibawa mereka ke perkemahan di
Silo, di tanah Kanaan.
13 Sesudah itu segenap umat itu menyuruh orang membawa pesan kepada
bani Benyamin yang ada di bukit batu Rimon, lalu memaklumkan damai
kepada mereka.
14 Pada waktu itu kembalilah suku Benyamin, dan kepada mereka
diberikan perempuan-perempuan yang telah dibiarkan hidup dari
antara perempuan Yabesh-Gilead; tetapi belum cukup juga jumlahnya
bagi mereka.
15 Maka bangsa itu merasa kasihan kepada suku Benyamin, karena TUHAN
telah membuat keretakan di antara suku-suku Israel.
16 Kemudian berkatalah para tua-tua umat itu: "Apakah yang dapat kita
lakukan kepada yang tinggal ini dalam hal mencarikan isteri? Sebab
perempuan-perempuan telah punah dari antara suku Benyamin."
17 Lagi kata mereka: "Warisan orang-orang yang terluput itu haruslah
tetap tinggal pada suku Benyamin, supaya jangan ada suku yang
terhapus dari antara orang Israel.
18 Tetapi kita ini tidak dapat memberikan isteri kepada mereka dari
anak-anak perempuan kita." Sebab orang-orang Israel telah
bersumpah, demikian: "Terkutuklah orang yang memberikan isteri
kepada suku Benyamin!"
19 Lalu kata mereka pula: "Setiap tahun ada perayaan bagi TUHAN di
Silo yang letaknya di sebelah utara Betel, di sebelah timur jalan
raya yang menuju dari Betel ke Sikhem dan di sebelah selatan
Lebona."
20 Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: "Pergilah
menghadang di kebun-kebun anggur.
21 Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo
keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun
anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak
perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.
22 Apabila ayah atau saudaranya laki-laki datang untuk menuntutnya
kepada kami, maka kami akan berkata kepada mereka: Serahkanlah
mereka itu kepada kami dengan rela hati, sebab dalam pertempuran
kita tidak dapat menangkap seorang perempuan untuk menjadi isteri
mereka masing-masing. Memang kamu ini tidak memberikan anak-anak
gadis itu kepada mereka; sebab seandainya demikian, kamu
bersalah."
23 Jadi bani Benyamin berbuat demikian; dari gadis-gadis yang
menari-nari yang dirampas itu mereka mengambil perempuan,
jumlahnya sama dengan jumlah mereka, kemudian pulanglah mereka ke
milik pusakanya lalu membangun kota-kotanya kembali dan diam di
sana.
24 Pada waktu itu pergilah orang Israel dari sana, masing-masing
menurut suku dan kaumnya; mereka masing-masing berangkat dari sana
ke milik pusakanya.
25 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang
berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4719588-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 28 September -- Hakim-hakim 21:1-25 - Kita tidak sendirian
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar