e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 9 September 2013
Ayat SH: Hakim-hakim 11:1-11
Judul: Jangan salahkan masa lalu
Yefta, seorang prajurit yang gagah berani, ternyata memiliki asal usul
kelam. Ibunya adalah perempuan sundal dan bukan istri ayahnya (1).
Itulah sebabnya, ia dibenci saudara-saudaranya seayah. Mereka
tidak ingin bila suatu waktu dia mendapat harta warisan ayah
mereka. Maka mereka mengusir Yefta (2), yang kemudian bergabung
dengan geng perampok (3). Sungguh malang. Yefta menjadi korban
kehidupan ayahnya yang bermoral rendah dan ketidakadilan
keluarganya.
Namun kehidupan Yefta jadi berbalik seratus delapan puluh derajat
ketika pemuka Israel di Gilead meminta dia untuk memimpin
peperangan melawan bani Amon (5-6). Dari bacaan kemarin, kita tahu
bahwa Israel sedang berada di bawah penindasan Filistin dan Amon,
sebagai akibat dosa mengkhianati Tuhan. Setelah mengalami hukuman
Tuhan, mereka berbalik kepada Tuhan dan Tuhan bersedia memulihkan
mereka. Masalahnya, saat itu mereka tidak memiliki pemimpin untuk
menghadapi bani Amon yang akan menyerang mereka (Hak. 10:17-18).
Tentu saja pemuka Israel jadi pusing karena tidak bisa mencari
orang untuk memimpin mereka berperang. Hingga akhirnya mereka
menjumpai Yefta dan berjanji akan memberikan mereka otoritas atas
Gilead (4-5).
Ini mengherankan Yefta mengingat perlakuan keluarganya sebelumnya.
Namun dendam tidaklah menguasai hatinya. Ia tahu bahwa kalaupun ia
berhasil mengalahkan bani Amon, itu terjadi karena Tuhanlah yang
memberikan kemenangan (9). Maka Yefta membawa seluruh masalah itu
kepada Tuhan (11).
Sungguh menarik melihat kesadaran Yefta akan kuasa dan karya Tuhan.
Meski mungkin memiliki kepribadian kasar karena bergaul dengan
geng perampok, ternyata ia beriman kepada Tuhan. Latar belakang
Yefta sebenarnya mirip dengan Abimelekh (Hak. 8:31-9:4). Namun
Yefta lebih sadar akan keberadaan Allah dan mau berserah pada-Nya.
Melihat Yefta, kita sadar bahwa latar belakang kehidupan tidak
bisa menjadi alasan bagi orang untuk tidak percaya Tuhan. Selain
itu, jangan salahkan masa lalu atau kondisi keluarga atas keadaan
kita pada masa kini.
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/09/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/09/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+11:1-11
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-hakim+11:1-11
Hakim-hakim 11:1-11
1 Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah
perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah
Gilead.
2 Juga isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah
besar anak-anak isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya
kepadanya: "Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga
kami, sebab engkau anak dari perempuan lain."
3 Maka larilah Yefta dari saudara-saudaranya itu dan diam di tanah
Tob; di sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi
merampok bersama-sama dengan dia.
4 Beberapa waktu kemudian bani Amon berperang melawan orang Israel.
5 Dan ketika bani Amon itu berperang melawan orang Israel, pergilah
para tua-tua Gilead menjemput Yefta dari tanah Tob.
6 Kata mereka kepada Yefta: "Mari, jadilah panglima kami dan biarlah
kita berperang melawan bani Amon."
7 Tetapi kata Yefta kepada para tua-tua Gilead itu: "Bukankah kamu
sendiri membenci aku dan mengusir aku dari keluargaku? Mengapa
kamu datang sekarang kepadaku, pada waktu kamu terdesak?"
8 Kemudian berkatalah para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Memang,
kami datang kembali sekarang kepadamu, ikutilah kami dan
berperanglah melawan bani Amon, maka engkau akan menjadi kepala
atas kami, atas seluruh penduduk Gilead."
9 Kata Yefta kepada para tua-tua Gilead: "Jadi, jika kamu membawa
aku kembali untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN
menyerahkan mereka kepadaku, maka akulah yang akan menjadi kepala
atas kamu?"
10 Lalu kata para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Demi TUHAN yang
mendengarkannya sebagai saksi antara kita: Kami akan berbuat
seperti katamu itu."
11 Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu
mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta
membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---
Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4703729-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org
(e-SH) 09 September -- Hakim-hakim 11:1-11 - Jangan salahkan masa lalu
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar