(e-SH) 01 Oktober -- Rut 1:7-22 - Komitmen radikal

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 1 Oktober 2013
Ayat SH: Rut 1:7-22

Judul: Komitmen radikal

Kehilangan suami bagi seorang istri tentu lebih dari sekadar
menyedihkan. Mungkin seperti kehilangan pegangan atau bahkan
kehilangan separuh jiwa. Terlebih bagi perempuan yang tidak
bekerja.

Ketika meninggalkan Betlehem untuk pergi ke Moab, Naomi masih bersama
suami dan kedua anak laki-lakinya. Namun ia kembali ke kampung
halamannya tidak lagi bersama-sama mereka (21). Itu terjadi karena
mereka tidak mau bersabar berada di bawah hukuman Tuhan. Sehingga
saat itu tinggal Naomi beserta kedua menantunya menjadi janda,
tanpa suami sebagai tempat perlindungan dan sumber penghidupan
mereka. Seolah tanpa masa depan dan tanpa harapan. Lalu siapa yang
akan menolong mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?

Maka mendengar bahwa Tanah Perjanjian telah dipulihkan Allah
memberikan pengharapan baru bagi Naomi, meskipun ia merasa bahwa
keadaannya pada saat itu merupakan hukuman Tuhan (13, 20-21).
Sebab itu tak ada jalan lain, selain pulang. Tanah Moab ternyata
tidak memenuhi harapannya. Namun ia masih memikirkan kedua
menantunya. Mereka masih muda dengan masa depan yang masih begitu
panjang. Rasanya tak ada harapan bila mereka mengikuti dia. Maka
jalan terbaik adalah meminta mereka kembali kepada orangtua
mereka, agar bisa mencari suami dan melanjutkan kehidupan mereka
(11-13). Keduanya semula menolak, tetapi Orpa kemudian setuju
(14). Sementara Rut memilih untuk mengikuti Naomi, sang mertua,
kemanapun ia pergi. Lebih dari itu, Rut sadar benar bahwa
berkomitmen terhadap Naomi berarti berkomitmen juga terhadap
bangsa serta Allah yang disembah oleh Naomi (16-17). Sebuah
keputusan yang radikal, yang tak mudah digoyahkan (18)! Maka kelak
nama Rut akan dicatat sebagai leluhur Sang Mesias.

Berkomitmen percaya dan mengikut Kristus dengan segenap hati merupakan
keputusan radikal yang sesungguhnya harus diambil oleh setiap
orang. Komitmen itu tentu harus nyata dalam setiap aspek hidup.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/10/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/10/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Rut+1:7-22
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Rut+1:7-22

Rut 1:7-22

7 Maka berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama
dengan kedua menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk
pulang ke tanah Yehuda,
8 berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah
masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya
kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang
telah mati itu dan kepadaku;
9 kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan,
masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi
mereka menangis dengan suara keras
10 dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang
kepada bangsamu."
11 Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu
turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang
kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?
12 Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku
untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan
sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih
melahirkan anak laki-laki,
13 masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu
harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian,
anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada
kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?"
14 Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium
mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
15 Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada
para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan
pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi,
ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ
jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
17 di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku
dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih
lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari
engkau, selain dari pada maut!"
18 Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama
dengan dia, berhentilah ia berkata-kata kepadanya.
19 Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika
mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena
mereka, dan perempuan-perempuan berkata: "Naomikah itu?"
20 Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi;
sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak
yang pahit kepadaku.
21 Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang
kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku
Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang
Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."
22 Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab
itu, menantunya, yang turut pulang dari daerah Moab. Dan sampailah
mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai jelai.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-4721054-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

0 komentar:

Posting Komentar