e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 12 September 2013
Bacaan : Hakim-Hakim 11:1-11, 29-33
Setahun: Yehezkiel 40-42
Nats: Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang
gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah
Yefta ialah Gilead. (Hakim-Hakim 11:1)
Judul:
BUKAN SALAH BIBIT
Sebagian masyarakat Indonesia percaya akan pentingnya "bibit"
seseorang. Bibit merujuk kepada identitas orangtua atau leluhur
orang itu. Bila orangtuanya baik, dipercayai si anak akan baik juga
kepribadian dan jalan hidupnya. Demikian pula sebaliknya. "Buah
jatuh tak jauh dari pohonnya, " kata pepatah. Contoh praktisnya,
ketika memilih jodoh, orangtua sering mendorong anaknya untuk
melihat siapa orangtua orang yang ditaksirnya.
Tetapi, hubungan antara identitas orangtua dan kepribadian serta
jalan hidup seseorang tidak selalu sesederhana itu. Yefta, salah
satu hakim Israel yang tercatat dalam Alkitab, salah satu contohnya.
Ibunya bukanlah wanita baik-baik, seorang wanita tunasusila. Karena
itu, ia dikucilkan dan ditolak oleh saudara tirinya. Tetapi, Tuhan
justru memakai Yefta untuk memimpin bangsa Israel pada zamannya,
membebaskan Israel, khususnya Gilead, dari penjajahan bangsa Amon.
Memang, orangtua dan keluarga akan ikut membentuk karakter dan cara
pandang seseorang. Tetapi, jalan hidup kita ada di tangan Tuhan dan
kita sendiri, bukan orangtua kita. Karena itu kalau kita datang dari
keluarga yang "kurang baik", kita punya harapan dan harus berjuang
untuk menjalani hidup yang lebih baik dari mereka. Kalau kita dari
keluarga yang "baik", jangan lengah. Demikian pula, jangan kita
asumsikan kalau ada rekan atau teman yang dari keluarga "kurang
baik", maka pasti akan berakhir serupa. Justru, bantu mereka untuk
keluar dari bayang-bayang kelam tersebut. --Alison Subiantoro
BUAH MEMANG JATUH TAK JAUH DARI POHONNYA, TETAPI KITA BUKAN BUAH,
SEHINGGA KITA BISA HIDUP SECARA BERBEDA DARI "POHON" (KELUARGA) KITA.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/09/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/09/12/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Hakim-Hakim+11:1-11,+29-33
Hakim-Hakim 11:1-11, 29-33
1 Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang
gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah
Yefta ialah Gilead.
2 Juga isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah
besar anak-anak isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta,
katanya kepadanya: "Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam
keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain."
3 Maka larilah Yefta dari saudara-saudaranya itu dan diam di tanah
Tob; di sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang
pergi merampok bersama-sama dengan dia.
4 Beberapa waktu kemudian bani Amon berperang melawan orang
Israel.
5 Dan ketika bani Amon itu berperang melawan orang Israel,
pergilah para tua-tua Gilead menjemput Yefta dari tanah Tob.
6 Kata mereka kepada Yefta: "Mari, jadilah panglima kami dan
biarlah kita berperang melawan bani Amon."
7 Tetapi kata Yefta kepada para tua-tua Gilead itu: "Bukankah kamu
sendiri membenci aku dan mengusir aku dari keluargaku? Mengapa
kamu datang sekarang kepadaku, pada waktu kamu terdesak?"
8 Kemudian berkatalah para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Memang,
kami datang kembali sekarang kepadamu, ikutilah kami dan
berperanglah melawan bani Amon, maka engkau akan menjadi kepala
atas kami, atas seluruh penduduk Gilead."
9 Kata Yefta kepada para tua-tua Gilead: "Jadi, jika kamu membawa
aku kembali untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN
menyerahkan mereka kepadaku, maka akulah yang akan menjadi
kepala atas kamu?"
10 Lalu kata para tua-tua Gilead kepada Yefta: "Demi TUHAN yang
mendengarkannya sebagai saksi antara kita: Kami akan berbuat
seperti katamu itu."
11 Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu
mengangkat dia menjadi kepala dan panglima mereka. Tetapi Yefta
membawa seluruh perkaranya itu ke hadapan TUHAN, di Mizpa.
29 Lalu Roh TUHAN menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah
Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan
dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon.
30 Lalu bernazarlah Yefta kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau
sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku,
31 maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada
waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan
menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai
korban bakaran."
32 Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan bani Amon,
dan TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangannya.
33 Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai
dari Aroer sampai dekat Minit--dua puluh kota banyaknya--dan
sampai ke Abel-Keramim, sehingga bani Amon itu ditundukkan di
depan orang Israel.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+40-42
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+40-42
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
(e-RH) September 12 -- BUKAN SALAH BIBIT
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar