Santapan Rohani Hari Ini: Corine

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Corine


Corine

Posted: 02 Aug 2013 10:00 AM PDT

Sabtu, 3 Agustus 2013

Corine

Baca: 1 Petrus 4:7-11

Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut. —1 Petrus 4:9

Musim dingin yang lalu, ketika kami sedang menyusun paket-paket berisi materi untuk suatu acara pertemuan dengan para pembaca Our Daily Bread di Orlando, Corine datang dan menyapa kami. Saat itu sudah menjelang siang dan ia merasa bahwa kami pasti lapar dan haus. Saya mengatakan kepadanya bahwa kami “baik-baik saja,” tetapi ia menjawab, “Aku tahu kalian baik-baik saja, tetapi kalian perlu makan.” Selang beberapa menit, ia kembali dengan membawa minuman dingin dan makanan ringan.

Selama dua hari kami berada di sana, Corine selalu mampir untuk melihat keadaan kami, membawakan kami makanan atau minuman, dan membantu untuk membuang sampah. Pada suatu kesempatan, saya mengucapkan terima kasih kepadanya dan berkata, “Corine, kamu jelas punya karunia keramahtamahan.” Ia menunduk dan menjawab, “Aku tak tahu. Yang kutahu, Anda menulis artikel renungan, dan aku membantu untuk merapikan tempat ini. Dan Allah akan dimuliakan.”

Corine rindu memberikan kemuliaan bagi Tuhan dengan cara menolong orang. Jelas sekali ia memiliki karunia keramahtamahan dan ia menggunakannya dengan baik. Allah telah mengaruniai setiap anak- Nya dengan keterampilan dan kemampuan agar Dia dapat melayani orang lain melalui diri kita. Anda dapat menemukan karunia-karunia tersebut tercantum dalam Roma 12:4-13, 1 Korintus 12:27-31, Efesus 4:7-12, dan 1 Petrus 4:9-11.

Tuhan telah memberi kita karunia “supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” (1Ptr. 4:11). —AMC

Semua orang Kristen telah diberi karunia
Menurut anugerah Allah yang di surga,
Diberikan agar membangun dan menguatkan
Jemaat-Nya dalam kasih dan iman. —Fitzhugh

Setiap kita diciptakan dengan unik—dirancang untuk memuliakan Allah dengan cara kita masing-masing.

Puisi: Ceritaku

Posted: 02 Aug 2013 01:00 AM PDT

Oleh Ade Henka Sinurat

Kawan…
aku sudah berjalan di jalanan berdebu
sudah berjalan juga di jalanan berlumpur
sudah berjalan juga di jalanan nan gelap dan sepi

Kawan…
aku sudah pernah merasa dunia tidak adil
aku meratap di antara pohon pinus di pegunungan nan sepi
sambil menunggu pertolongan datang

Kawan…
tidak sedikit air mata yang tertumpah
tidak sedikit malam-malam terlewatkan tanpa mata terpejam

Kawan…
aku sudah pernah merasa sangat kesepian
sudah pernah dicemooh
sudah pernah diabaikan

Kawan…
meski lemah, aku dikuatkan
meski miskin, aku diperkaya
meski lelah, aku disegarkan
meski berkekurangan, aku berkelimpahan

Kawan…
saat-saat gelapmu akan berguna
teruslah berjalan dan berjuang berbuat benar
Akan tiba saatnya terangmu bersinar dan bercahaya

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. (Mazmur 23:4)

Ade Henka Sinurat
Tuapeijat, 28 Juli 2013

0 komentar:

Posting Komentar