(e-RH) 11 Juni -- KEJADIAN 50:22-26 - MEMAKNAI AMANAT

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 11 Juni 2025
Bacaan : KEJADIAN 50:22-26
Setahun: Ayub 35-37
Nats: Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya, "Allah pasti akan memperhatikan kamu. Pada waktu itu, kamu harus membawa tulang-belulangku dari sini." (Kejadian 50:25)

Renungan:

MEMAKNAI AMANAT

Pada masa tuanya, Yusuf berpesan kepada saudara-saudaranya. Bahwa ketika tiba waktunya Tuhan membawa mereka ke Tanah Perjanjian, mereka harus membawa tulang-tulangnya dari Mesir. Pesan itu benar-benar mereka jaga, hingga 430 tahun berikutnya (Kel. 12:40-41). Setelah Yusuf meninggal, mayatnya diawetkan dan ditaruh di peti mati di Mesir. Pada peristiwa Keluaran, Musa pun membawa tulang-tulang Yusuf itu (Kel. 13:19). Setelah orang-orang Israel tiba di Tanah Perjanjian, mereka pun menguburkan tulang-tulang itu di tanah pusaka milik Yusuf di Sikhem (Yos. 24:32, bdk. Kej. 33:18-19).

Amanat terakhir Yusuf ini menunjukkan keteguhan imannya kepada Allah dan janji-Nya. Bukan lahir dari sikap egoistis atau karena ingin membebani keturunannya. Namun, karena ia sungguh sadar bahwa Mesir bukanlah negerinya yang sejati, sekalipun ia telah memiliki hidup yang terjamin sebagai penguasa di sana. Kanaanlah negeri yang dijanjikan Allah menjadi miliknya serta keturunannya. Pesan itu pun diwariskan dan terpelihara hingga kepada generasi-generasi selanjutnya.

Pesan-pesan, amanat, wasiat, serta kerinduan kita juga hendaknya lahir dari iman yang berakar pada firman Tuhan. Menunjukkan bahwa pengharapan kita sungguh berpaut kepada-Nya. Terhadap amanat yang demikian, kita pun hendaknya berupaya memeliharanya dengan kesungguhan hati. Bahkan melestarikannya dari generasi ke generasi. Melalui kerinduan yang demikian, orang-orang akan diingatkan akan janji Allah, serta akan kesetiaan-Nya yang sungguh teruji. Dengan demikian, keimanan umat Allah juga akan semakin diteguhkan, bahkan hingga pada generasi-generasi yang selanjutnya. --HT/www.renunganharian.net
   
AMANAT DAN KERINDUAN YANG BERLANDASKAN FIRMAN TUHAN AKAN MENINGGALKAN WARISAN YANG MENEGUHKAN IMAN.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/06/11/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?KEJADIAN+50:22-26

KEJADIAN 50:22-26

22  Adapun Yusuf, ia tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya; dan Yusuf hidup seratus sepuluh tahun.
23  Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu Efraim sampai keturunan yang ketiga; juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di pangkuan Yusuf.
24  Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya: "Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub."
25  Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: "Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini."
26  Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Ayub+35-37
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+35-37

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 11 Juni -- Ibrani 3:7-19 - Jangan Membuang Imanmu!

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 11 Juni 2025
Ayat SH: Ibrani 3:7-19

Judul: Jangan Membuang Imanmu!

Tak jarang kita mendengar kisah artis atau public figure yang menjadi viral karena berganti agama. Biasanya orang demikian disebut murtad. Murtad dapat berarti membuang iman atau berubah menjadi ingkar. Namun, murtad bukan hanya pindah agama.

Kemurtadan telah terjadi dalam hidup bangsa Israel sebagai umat Allah. Penulis Surat Ibrani memperingatkan agar umat Allah tidak mengeraskan hati, seperti leluhur mereka yang sesat hati dan tidak mengenal jalan Allah (7-10). Atas kejahatan dan kemurtadan inilah Allah murka terhadap mereka (11). Leluhur mereka telah murtad dengan berbuat dosa, tidak percaya, dan tidak taat (12, 15-19). Karena itu, umat didorong saling menasihati tiap hari (13) karena telah menjadi bagian dari Kristus (14).

Dari teks bacaan hari ini, kita temukan bahwa kekerasan hati dan ketidaksetiaan terhadap Allah adalah murtad. Sehingga siapa pun yang tidak setia kepada Allah dapat tergolong sebagai orang yang murtad. Leluhur bangsa Israel murtad saat mereka sedang dalam perjalanan menuju ke Tanah Perjanjian. Mereka ada dalam kelompok umat Allah, tetapi hatinya keras dan menentang Allah. Hal ini dikategorikan murtad (12).

Firman Allah mengingatkan agar kita tidak berpuas diri dengan agama yang kita anut. Kita sering merasa puas sebagai orang Kristen, namun kurang wawas diri dalam menghidupi iman kepada Kristus. Jika kita mengaku sebagai orang Kristen, kita tidak boleh mengingkari janji setia kepada Allah. Setia untuk melayani Allah, berbakti dan mau bertumbuh di dalam Allah. Setia dan taat dalam setiap situasi dan kondisi apa pun, dan tidak membuang iman percaya kita kepada Kristus.

Jangan membuang iman kita! Itu adalah seruan supaya kita tidak mengingkari kesetiaan Allah. Kita dimampukan setia karena Allah terlebih dahulu setia mencintai dan memulihkan kita. Jadi, marilah kita menghormati Allah dan setia kepada-Nya. Janganlah murtad dengan mengeraskan hati yang menentang Allah serta berperilaku jahat karena hal itu adalah tindakan yang sangat menyakitkan bagi Allah. [MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/06/11/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ibrani+3:7-19
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+3:7-19

Ibrani 3:7-19

 7  Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
 8  janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
 9  di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
10  Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
11  sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
12  Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.
13  Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.
14  Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.
15  Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",
16  siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa?
17  Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun?
18  Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat?
19  Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 10 Juni -- MAZMUR 40 - KEGEMBIRAAN DAN SUKACITA

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 10 Juni 2025
Bacaan : MAZMUR 40
Setahun: Ayub 32-34
Nats: Biarlah bergembira dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari-Mu tetap berkata, "Tuhan itu besar!" (Mazmur 40:17)

Renungan:

KEGEMBIRAAN DAN SUKACITA

Ada banyak alasan untuk bergembira dan bersukacita. Namun, pemazmur memberi batasan, kegembiraan dan sukacita yang ia maksudkan adalah kegembiraan dan sukacita karena Tuhan (ay. 17). Kegembiraan dan sukacita yang di luar Tuhan bukanlah kegembiraan dan sukacita yang dimaksudkan oleh pemazmur.

"Biarlah bergembira dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau, " kata pemazmur. Mengapa "Biarlah bergembira dan bersukacita"? Mengapa bukan "Biarlah bersyukur"? Karena kegembiraan dan sukacita adalah buah dari rasa syukur. Keduanya lahir dari rasa syukur. Keduanya adalah tanda adanya rasa syukur: jika ada kegembiraan dan sukacita, rasa syukur pun ada di sana.

Tuhan melimpahi kita dengan begitu banyak anugerah: hidup, kesehatan, talenta, penyertaan, perlindungan, pengampunan, keselamatan, dan masih banyak lagi. Hal-hal luar biasa itu dianugerahkan kepada kita walau kita tak layak menerimanya. Jika saja kita sungguh menyadari semua kebaikan Tuhan itu, hati kita pasti dipenuhi rasa syukur. Jika rasa syukur itu sungguh ada, akan meluap dan mengalirlah dari sana kegembiraan dan sukacita.

Kita semua tahu, kita sungguh-sungguh hidup hanya jika kita menyadari semua kebaikan Tuhan, dan bersyukur karenanya. Pertanyaannya: Jika dari hati kita tak pernah meluap kegembiraan atau sukacita, sungguh adakah rasa syukur di sana? Jika tak ada rasa syukur di hati kita, lupakah kita pada begitu banyak anugerah Tuhan kepada kita? Dan jika demikian ihwalnya, adakah kita sungguh-sungguh hidup? --EE/www.renunganharian.net
   
JIKA DARI HATI KITA TAK PERNAH MELUAP KEGEMBIRAAN ATAU SUKACITA, SUNGGUH ADAKAH RASA SYUKUR DI SANA?

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/06/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MAZMUR+40

MAZMUR 40

 1  Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (40-2) Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong.
 2  (40-3) Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku,
 3  (40-4) Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.
 4  (40-5) Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan!
 5  (40-6) Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.
 6  (40-7) Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut.
 7  (40-8) Lalu aku berkata: "Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku;
 8  (40-9) aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."
 9  (40-10) Aku mengabarkan keadilan dalam jemaah yang besar; bahkan tidak kutahan bibirku, Engkau juga yang tahu, ya TUHAN.
10  (40-11) Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubicarakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada jemaah yang besar.
11  (40-12) Engkau, TUHAN, janganlah menahan rahmat-Mu dari padaku, kasih-Mu dan kebenaran-Mu kiranya menjaga aku selalu!
12  (40-13) Sebab malapetaka mengepung aku sampai tidak terbilang banyaknya. Aku telah terkejar oleh kesalahanku, sehingga aku tidak sanggup melihat; lebih besar jumlahnya dari rambut di kepalaku, sehingga hatiku menyerah.
13  (40-14) Berkenanlah kiranya Engkau, ya TUHAN, untuk melepaskan aku; TUHAN, segeralah menolong aku!
14  (40-15) Biarlah mendapat malu dan tersipu-sipu mereka semua yang ingin mencabut nyawaku; biarlah mundur dan kena noda mereka yang mengingini kecelakaanku!
15  (40-16) Biarlah terdiam karena malu mereka yang mengatai aku: "Syukur, syukur!"
16  (40-17) Biarlah bergembira dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata: "TUHAN itu besar!"
17  (40-18) Aku ini sengsara dan miskin, tetapi Tuhan memperhatikan aku. Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku, ya Allahku, janganlah berlambat!

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Ayub+32-34
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+32-34

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 10 Juni -- Ibrani 3:1-6 - Aku Adalah Rumah Kristus

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 10 Juni 2025
Ayat SH: Ibrani 3:1-6

Judul: Aku Adalah Rumah Kristus

Rumah Allah menjadi bagian penting dalam pembahasan teks ini. Pribadi Musa dan Yesus Kristus ditempatkan sebagai pribadi yang berperan besar. Dua hal penting dibahas dari kedua figur ini, yaitu mengenai kesetiaan dan kedudukan.

Pertama, kesetiaan Yesus dan Musa tidak diragukan lagi (1, 2). Yesus memimpin dan mengeluarkan manusia dari perbudakan dosa, sedangkan Musa memimpin Israel keluar dari perbudakan Mesir. Yesus dan Musa setia walau umat yang mereka layani keras kepala dan tegar tengkuk.

Kedua, perihal kedudukan, Yesus layak mendapat kemuliaan lebih besar daripada Musa (3). Musa adalah pelayan di rumah Allah, sedangkan Yesus adalah ahli bangunan sekaligus kepala dari rumah yang telah dibangun-Nya, dan kita sebagai orang percaya adalah rumah yang telah dibangun-Nya (4-6).

Penulis Surat Ibrani menempatkan orang percaya sebagai rumah yang telah dibangun Kristus. Genaplah firman, "... Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu" (bdk. Yoh. 14:20; 15:4); dan juga, "... tubuh kamu semua adalah bait Roh Kudus ..." (bdk. 1Kor. 6:19). Inilah bangunan rohani di mana Yesus sebagai pemimpinnya.

Mengingat umumnya rumah melekat pada identitas dan status pemiliknya, maka rumah Kristus adalah rumah yang dibangun, dikepalai, dan diatur oleh Yesus Kristus. Dengan demikian, orang percaya adalah rumah yang dibangun dan dimiliki oleh Kristus. Yesus Kristus membersihkan setiap orang percaya dan menjadikannya bangunan rohani. Kehidupan orang percaya pun diperlihara oleh Kristus. Saat ini, apakah Yesus berkenan tinggal dan berdiam di dalam kehidupan kita?

Kita diundang untuk menjadi bagian dari rumah Allah dengan cara hidup yang setia dan berintegritas. Dengan penuh syukur kita dapat mengatakan, "Aku adalah Rumah Kristus!" Itu adalah ungkapan kesediaan bertanggung jawab menjalani hidup yang mencerminkan pribadi yang ditebus oleh Yesus Kristus. Marilah kita hidup penuh ketaatan agar Kristus pemilik hidup kita dicerminkan melalui perilaku hidup kita. [MKD]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/06/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ibrani+3:1-6
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+3:1-6

Ibrani 3:1-6

 1  Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,
 2  yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musapun setia dalam segenap rumah-Nya.
 3  Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.
 4  Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.
 5  Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,
 6  tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 9 Juni -- MAZMUR 136 - SELAMANYA KASIH SETIA-NYA

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 9 Juni 2025
Bacaan : MAZMUR 136
Setahun: Ayub 29-31
Nats: Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Sesungguhnya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. (Mazmur 136:1)

Renungan:

SELAMANYA KASIH SETIA-NYA

Mukjizat yang mengagumkan datangnya dari Allah. Langit diciptakan Allah, bumi dan segala isinya pun diciptakan Allah. Israel keluar dari Mesir karena kasih Allah, pun kemenangan Israel atas setiap musuh-musuhnya tak lain hanya karena berkat kasih Allah. Segala perkara baik terjadi semata-mata karena kasih Allah. Kesadaran akan kasih setia Allah yang terus dicurahkan-Nya inilah yang membuat sang pemazmur tak berhenti mengungkapkan syukur.

Karena itu lahirlah Mazmur 136 dengan kekhasan adanya pengulangan kalimat yang sama pada setengah bagian terakhir dari setiap ayatnya. "Sesungguhnya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Bukan tanpa makna, sebaliknya, pada kalimat itulah inti dari setiap ayatnya! Ya, isi yang paling mendalam dari perikop ini terletak pada pengakuan tentang kasih Tuhan yang akan selalu ada sampai selama-lamanya. Bahwa kasih setia Tuhan kepada umat akan selalu diulang, selalu diberikan-Nya dan terus berlanjut menembus segala batas (waktu, tempat, situasi, dan kondisi).

Seperti pemazmur, kita pun semestinya juga memenuhi hati dengan pujian kepada Allah. Sebagai ungkapan syukur, mengingat karya kasih-Nya yang terus kita terima. Bukan saja berkat secara jasmani, ungkapan syukur juga harus kita nyatakan karena pernyataan kuasa dan hikmat-Nya. Sekalipun adakalanya jalan Tuhan tak sama dengan keinginan kita, harus kita yakini bahwa rancangan-Nya menuju damai sejahtera senantiasa. Sebab Allah selalu bertindak atas dasar kasih, dalam rangka memelihara umat menuju kepada hidup sejati. --EBL/www.renunganharian.net
   
KASIH ALLAH ADALAH DASAR DARI SEMUA TINDAKAN ALLAH DAN SUMBER DARI SEGALA UCAPAN SYUKUR KITA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/06/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MAZMUR+136

MAZMUR 136

 1  Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
 2  Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
 3  Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
 4  Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
 5  Kepada Dia yang menjadikan langit dengan kebijaksanaan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
 6  Kepada Dia yang menghamparkan bumi di atas air! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
 7  Kepada Dia yang menjadikan benda-benda penerang yang besar; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
 8  Matahari untuk menguasai siang; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
 9  Bulan dan bintang-bintang untuk menguasai malam! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
10  Kepada Dia yang memukul mati anak-anak sulung Mesir; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
11  Dan membawa Israel keluar dari tengah-tengah mereka; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
12  Dengan tangan yang kuat dan dengan lengan yang teracung! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
13  Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua belahan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
14  Dan menyeberangkan Israel dari tengah-tengahnya; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
15  Dan mencampakkan Firaun dengan tentaranya ke Laut Teberau! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
16  Kepada Dia yang memimpin umat-Nya melalui padang gurun! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
17  Kepada Dia yang memukul kalah raja-raja yang besar; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
18  Dan membunuh raja-raja yang mulia; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
19  Sihon, raja orang Amori; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
20  Dan Og, raja negeri Basan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
21  Dan memberikan tanah mereka menjadi milik pusaka; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
22  Milik pusaka kepada Israel, hamba-Nya! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
23  Dia yang mengingat kita dalam kerendahan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
24  Dan membebaskan kita dari pada para lawan kita; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
25  Dia yang memberikan roti kepada segala makhluk; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
26  Bersyukurlah kepada Allah semesta langit! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Ayub+29-31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+29-31

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 9 Juni -- Ibrani 2:5-18 - Jalan Kerendahan Hati

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 9 Juni 2025
Ayat SH: Ibrani 2:5-18

Judul: Jalan Kerendahan Hati

Salah seorang Bapa Gereja yang bernama Agustinus pernah ditanya tentang kualitas iman Kristen. Ia menjawab, pertama adalah kerendahan hati. Lalu apa yang kedua? Ia menjawab, kerendahan hati. Yang ketiga? Ia pun menjawab, kerendahan hati.

Memang benar ketika berbicara tentang spiritualitas Kristiani, pada akhirnya haruslah dijumpai sebuah kerendahan hati yang memesona. Kristus adalah teladan sempurna kerendahan hati yang agung. Dalam sesaat ia dibuat lebih rendah dari malaikat-malaikat (5-9). Ia menjadi seorang bayi yang lemah, manusia terbatas, mengalami penderitaan, bahkan mati di kayu salib. Hal ini Ia lakukan untuk membawa semua orang kepada kemuliaan Allah dengan diri-Nya yang memimpin kepada keselamatan (10).

Allah tidak pernah memberikan definisi abstrak dan absurd tentang kerendahan hati. Ia menunjukkannya melalui Pribadi dan ajaran-Nya. Sebuah jalan kerendahan hati yang dilakukan oleh Yesus telah menghadirkan belas kasihan, bukan kepada malaikat-malaikat, tetapi kepada keturunan Abraham yang dikasihi-Nya (16). Jalan kerendahan hati ini Ia pilih untuk menyelamatkan umat manusia, sekaligus menjadi sebuah jalan untuk dihidupi setiap orang percaya.

Ketika berbicara tentang rendah hati, kita akan mudah mendapati lawan katanya, yaitu tinggi hati atau sombong. Orang yang rendah hati tidak sombong. Kesombongan itu menganggap diri paling penting, paling benar, paling berharga, layak dapat kehormatan, dan mengambil tempat untuk diri yang sebenarnya adalah tempatnya Allah. Inti dan esensi kesombongan adalah idolatry of self, memberhalakan diri sendiri. Orang yang sombong berani memosisikan dirinya setara atau sama dengan Allah atau sebagai Allah.

Orang yang rendah hati menyadari keterbatasan dirinya dan mengakui kedaulatan Allah. Dari Allah sajalah semua kebijaksanaan, kebaikan, dan kebenaran. Orang yang rendah hati bergantung sepenuhnya pada Allah dalam segala hal, baik itu hikmat, kekuatan, keamanan, maupun kemampuan untuk taat. Jalan kerendahan hati akan selalu mendamaikan. [SLM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/06/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ibrani+2:5-18
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+2:5-18

Ibrani 2:5-18

 5  Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini.
 6  Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
 7  Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,
 8  segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.
 9  Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.
10  Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah--yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan--,yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.
11  Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,
12  kata-Nya: "Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,"
13  dan lagi: "Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya," dan lagi: "Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku."
14  Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
15  dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
16  Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
17  Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
18  Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 8 Juni -- KISAH PARA RASUL 2:1-13 - JEMBATAN BAHASA

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 8 Juni 2025
Bacaan : KISAH PARA RASUL 2:1-13
Setahun: Ayub 24-28
Nats: "Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa tempat kita dilahirkan." (Kisah Para Rasul 2:8)

Renungan:

JEMBATAN BAHASA

Pentakosta mengandung kesejajaran dengan peristiwa Menara Babel (Kej. 11:1-9). Dalam kesatuan bahasa, orang-orang di Babel hendak menyamai Tuhan. Tuhan turun menghadapi kesombongan tersebut dengan mencerai-beraikan bahasa mereka sehingga mereka tidak lagi memahami satu sama lain dan mereka pun terserak ke seluruh muka bumi-selaras dengan perintah-Nya yang semula. Terjadilah kekacauan. Perbedaan dan keragaman yang muncul menjadi sumber konflik dari generasi ke generasi.

Ketika Roh Kudus tercurah, Dia tidak turun untuk mempersatukan bahasa umat manusia. Dia tidak menunjuk satu bahasa tertentu (Aram atau Yunani, misalnya) sebagai bahasa utama atau bahasa suci bagi orang percaya. Sebaliknya, Dia mencurahkan bahasa baru, "bahasa roh", untuk menolong mereka saling memahami, untuk menerjemahkan secara supranatural dari satu bahasa ke bahasa lain. Maka, orang-orang dari seluruh penjuru dunia yang berkumpul di Yerusalem pada hari itu dapat mendengar orang-orang percaya berbicara dalam bahasa mereka masing-masing.

Keragaman adalah keniscayaan dalam kehidupan kita bersama. Dalam kehidupan iman pun, ada keragaman karunia dan ungkapan iman. Perbedaan ini dapat dianggap sebagai ancaman dan sumber konflik. Namun, Roh Kudus datang bukan untuk menghapuskannya. Sebaliknya, Dia menyediakan "bahasa roh" untuk menjembatani kesenjangan yang ada. Dengan mendayagunakan bahasa Roh Kudus, kita dapat belajar mengenal, memahami, dan merayakan keragaman di antara kita. --ARS/www.renunganharian.net
   
ROH KUDUS DATANG BUKAN UNTUK MENGHAPUSKAN KERAGAMAN, MELAINKAN UNTUK MERAJUTNYA MENJADI MOSAIK MENAKJUBKAN.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/06/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?KISAH+PARA+RASUL+2:1-13

KISAH PARA RASUL 2:1-13

 1  Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
 2  Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
 3  dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
 4  Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
 5  Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
 6  Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
 7  Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
 8  Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
 9  kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
10  Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
11  baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
12  Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?"
13  Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Ayub+24-28
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+24-28

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 8 Juni -- Ibrani 2:1-4 - Sungguh-sungguh Mendengar

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 8 Juni 2025
Ayat SH: Ibrani 2:1-4

Judul: Sungguh-sungguh Mendengar

Ada banyak hal di dunia ini menarik perhatian kita untuk didengar, dilihat, dan akhirnya dihidupi sebagai gaya hidup. Pernahkah kita duduk termenung dan menyelidiki bagaimana kita hidup hari ini? Apa yang kita yakini, bagaimana kita memperlakukan sesama kita, dan apa yang menjadi tujuan hidup kita?

Kita harus lebih teliti memperhatikan apa yang telah kita dengar (1). Teliti mendengar artinya sungguh-sungguh mendengar, memberikan atensi penuh terhadap apa yang telah didengar, menyimpan dalam hati apa yang telah didengar, dan menghidupi apa yang telah didengar. Dengan demikian, apa yang telah didengar menjadi pegangan hidup yang tidak akan tergoyahkan oleh apa pun.

Lalu, apa yang harus kita dengar lebih sungguh? Hanya satu, firman kehidupan yang menyatakan keselamatan besar! Ini adalah berita besar yang telah disampaikan oleh Allah sendiri dan para utusan yang Ia percaya (3). Keselamatan ini sangat besar karena mengubah kehidupan seseorang. Perubahan ini hanya bisa diberikan oleh Allah sendiri.

Kematian kekal diganti menjadi kehidupan kekal. Kehidupan fana menjadi kehidupan berarti di dalam Allah. Dari status hamba dosa menjadi anak Allah. Tujuan hidup pun berubah menjadi hidup untuk kemuliaan Allah.

Keselamatan yang besar itu perlu direspons dengan tepat. Jangan sia-siakan hal ini! Sebaliknya, kita diminta bersaksi tentang keselamatan yang besar ini. Jadikan hidup kita sebagai sebuah kesaksian yang teguh. Kesaksian iman yang menceritakan anugerah Allah yang besar, melampaui kelam dan pekat belenggu dosa.

Tidak hidup dalam kesaksian iman adalah menyia-nyiakan keselamatan. Marilah kita hidup dengan menyadari bahwa yang perlu kita dengar selalu adalah firman Allah yang kekal. Ketika seseorang senantiasa memperhatikan pendengarannya kepada firman, ia akan mengalami perubahan hidup. Ia dimampukan hidup penuh kesaksian tentang kasih Allah yang besar, kekal, dan tak berubah selamanya. Bukan lagi hidup penuh keegoisan, kemarahan, apalagi kesombongan. [SLM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/06/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ibrani+2:1-4
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ibrani+2:1-4

Ibrani 2:1-4

 1  Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
 2  Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,
 3  bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan
 4  Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]