(e-RH) 16 September -- MATIUS 16:5-12 - RAGI ORANG FARISI

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 16 September 2025
Bacaan : MATIUS 16:5-12
Setahun: Daniel 4-6
Nats: Yesus berkata kepada mereka, "Hati-hati dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki." (Matius 16:6)

Renungan:

RAGI ORANG FARISI

Kaum Farisi dan kaum Saduki menganggap pandangan mereka adalah satu-satunya yang benar. Semua yang berbeda apalagi bertentangan dengan pandangan mereka akan mereka anggap sebagai pandangan sesat, sebagai ancaman terhadap keyakinan, posisi sosial, serta kepentingan mereka, dan karenanya harus ditolak, dibungkam, disingkirkan. Mereka tak ragu mengajak, memanipulasi, dan mengintimidasi orang lain untuk mengikuti mereka menegakkan yang salah.

Memang, di antara mereka ada juga orang yang terbuka dan jujur. Begitu melihat bahwa sikap dan pandangan mereka ternyata salah, mereka meninggalkan yang salah, lalu merangkul yang benar. Nikodemus, Yusuf Arimatea, dan Saulus (yang kemudian bernama Paulus) adalah contoh dari kelompok ini. Namun, sebagian besar dari mereka memilih mempertahankan dan menegakkan yang salah, juga meskipun mereka telah melihat yang benar. Hanas dan Kayafas adalah dua di antara yang banyak itu.

Kita tahu, memilih yang benar adalah kewajiban moral semua orang sepanjang waktu. Sejak dulu sampai sekarang, kewajiban itu menjadi kewajiban siapa pun, termasuk kita. Namun, "ragi orang Farisi" itu-yakni kecenderungan untuk memilih dan menegakkan yang salah meski telah melihat yang benar-masih terus menari-nari di sekitar kita dan tak henti menggoda sampai hari ini.

Berhati-hatilah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki. Sabda itu adalah peringatan amat penting yang harus kita indahkan, agar kita selalu berhati-hati dalam memilih sesuatu untuk kita yakini dan kita ikuti. --EE/www.renunganharian.net
   
RAGI ORANG FARISI ITU MASIH TERUS MENARI-NARI DI SEKITAR KITA DAN TAK HENTI MENGGODA SAMPAI HARI INI.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/09/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MATIUS+16:5-12

MATIUS 16:5-12

 5  Pada waktu murid-murid Yesus menyeberang danau, mereka lupa membawa roti.
 6  Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
 7  Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak membawa roti."
 8  Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Hai orang-orang yang kurang percaya!
 9  Belum juga kamu mengerti? Tidak kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian?
10  Ataupun akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul kamu kumpulkan kemudian?
11  Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
12  Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Daniel+4-6
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Daniel+4-6

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 16 September -- Lukas 17 - Kuasa Iman dan Ucapan Syukur

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 16 September 2025
Ayat SH: Lukas 17

Judul: Kuasa Iman dan Ucapan Syukur

Iman dan ucapan syukur ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Iman berkaitan dengan keyakinan kita kepada Allah yang menyelamatkan kita, sedangkan ucapan syukur adalah respons atas anugerah Allah. Seorang yang sadar akan anugerah Allah dalam hidupnya akan merespons dengan syukur, penundukan, dan penyerahan diri kepada Allah.

Dalam perjalanannya ke Yerusalem, Tuhan Yesus bertemu dengan sepuluh orang kusta di sebuah desa dan meminta belas kasihan dari-Nya (11-13). Singkat cerita, Tuhan Yesus menunjukkan belas kasihan kepada kesepuluh orang kusta tersebut. Sesuai dengan aturan yang berlaku, Tuhan Yesus menyuruh mereka memperlihatkan diri kepada imam supaya dinyatakan tahir (14, bdk. Im. 14). Pada titik ini, kesepuluh orang kusta tersebut menunjukkan iman dan ketaatan mereka dan hal itu berbuahkan hasil, yaitu mereka sembuh di tengah perjalanan menuju kepada imam.

Hal yang menarik di sini adalah kesepuluh orang kusta ini memiliki pengalaman yang sama, yaitu disembuhkan oleh Tuhan Yesus dari penyakit kusta mereka. Namun, kita dapat melihat sebuah perbedaan yang sangat mendasar dari seorang kusta yang kembali kepada Yesus. Salah seorang dari antara kesepuluh orang kusta ini, tidak hanya menyadari bahwa ia telah sembuh, tetapi juga mengakui dengan imannya bahwa kesembuhan itu berasal dari Yesus Kristus. Hal itu terlihat dari respons yang ia berikan, yaitu memuliakan Allah, tersungkur menyembah Yesus, dan mengucap syukur (15-16). Ini adalah sikap iman yang benar, yaitu iman yang diikuti oleh penyembahan dan penyerahan diri kepada Allah atas anugerah-Nya. Hasilnya adalah ia mendapatkan predikat dari Tuhan Yesus yang tidak didapatkan oleh kesembilan lainnya, "... imanmu telah menyelamatkan engkau" (19).

Saat ini, apakah kita masih mengaku beriman kepada Tuhan? Apakah kita menyadari betapa besar anugerah yang Allah berikan dalam kehidupan kita? Terhadap anugerah Allah, apakah kita sudah merespons dengan hati penuh syukur, tunduk, dan menyerahkan diri kepada Allah? [ABL]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/09/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+17
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+17

Lukas 17

 1  Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
 2  Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.
 3  Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.
 4  Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."
 5  Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!"
 6  Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
 7  "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
 8  Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
 9  Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
10  Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
11  Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
12  Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
13  dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
14  Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
15  Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
16  lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
17  Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
18  Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
19  Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
20  Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah,
21  juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu."
22  Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya.
23  Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut.
24  Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya.
25  Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.
26  Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
27  mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
28  Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
29  Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
30  Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
31  Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
32  Ingatlah akan isteri Lot!
33  Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
34  Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
35  Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan."
36  (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.)
37  Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-SH) 15 September -- Lukas 16:19-31 - Sebelum Semuanya Terlambat

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 15 September 2025
Ayat SH: Lukas 16:19-31

Judul: Sebelum Semuanya Terlambat

Kenikmatan dunia sering kali membuat manusia lupa bahwa yang ia miliki sifatnya sementara dan bahwa itu tidak hanya digunakan untuk kesenangan diri sendiri, tetapi juga untuk hal-hal yang bernilai kekal. Namun, manusia acapkali baru sadar bahwa hidup ini tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga orang lain dan hal yang berdampak kekal setelah semuanya terlambat. Memang penyesalan manusia selalu datang terlambat.

Melalui kisah orang kaya dan Lazarus yang miskin dalam Luk. 16:19-31, Tuhan Yesus mengajarkan sebuah kebenaran mengenai kehidupan kekal. Minimal ada dua prinsip yang terlihat di sini. Pertama, cara hidup di dunia ini berdampak dalam kekekalan. Kita dapat melihat bagaimana Lazarus yang sangat miskin dalam hidupnya, ketika meninggal ia menikmati kebahagiaan kekal yang digambarkan dengan duduk di pangkuan Abraham (20-22). Sebaliknya, orang kaya yang memiliki segalanya di dunia, tetapi tidak peduli dengan orang lain, ketika meninggal ia menderita di neraka atau alam maut (19, 23).

Kedua, pada saat kita mati, tidak akan ada kesempatan lagi untuk bertobat (24-26). Selagi kita masih hidup di dunia ini, adalah kesempatan bagi kita untuk bertobat, berbuat baik, melakukan hal-hal yang bernilai kekal dan percaya kepada Yesus. Namun, bila kita menyia-nyiakan kesempatan tersebut, maka kita tidak akan punya kesempatan lagi ketika kita mengakhiri hidup di dunia ini. Semuanya akan terlambat.

Menariknya adalah ketika orang kaya tersebut sadar bahwa semua sudah terlambat baginya, ia meminta Abraham untuk menyuruh Lazarus memberitahukan kepada kelima saudaranya yang masih hidup untuk bertobat dan percaya Tuhan. Namun, Tuhan berkata bahwa jika mereka tidak percaya pada firman Tuhan, maka mereka juga tidak akan percaya pada seorang yang bangkit dari kematian (27-31). Hal ini mengingatkan kita pada kebangkitan Tuhan Yesus yang juga tidak membuat semua orang percaya. Oleh karena itu, sebelum semuanya terlambat, bertobatlah! Percayalah pada Yesus dan lakukan hal-hal yang bernilai kekal. [ABL]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/09/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+16:19-31
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+16:19-31

Lukas 16:19-31

19  "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
20  Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
21  dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
22  Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
23  Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
24  Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
25  Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
26  Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.
27  Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
28  sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
29  Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
30  Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.
31  Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 15 September -- MATIUS 20:1-16 - AKIBAT IRI

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 15 September 2025
Bacaan : MATIUS 20:1-16
Setahun: Daniel 1-3
Nats: "Tidakkah aku boleh mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?" (Matius 20:15)

Renungan:

AKIBAT IRI

Sari yang sudah dua tahun bekerja di sebuah perusahaan, selama ini merasa senang dan puas dengan penghasilan yang diterimanya. Suatu saat masuk karyawan baru dan Sari mengetahui penghasilan karyawan baru ini lebih besar dari penghasilan yang diterimanya selama ini. Ia menjadi gusar dan tidak puas lagi dengan penghasilannya.

Dalam perumpamaan ini, seorang tuan rumah pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Pukul sembilan, dua belas, tiga petang, dan lima petang ia keluar lagi dan menyuruh orang-orang yang menganggur untuk pergi ke kebun anggurnya. Ketika hari malam, tuan itu menyuruh mandornya memanggil pekerja-pekerja itu dan membayarkan upah mereka. Datanglah pekerja-pekerja yang mulai bekerja pukul lima dan menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datang yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar maka mereka bersungut-sungut kepada tuan itu.

Sering kali kita bersungut-sungut bukan karena berkat yang kita terima tidak cukup, tetapi karena iri melihat berkat orang lain. Jangan iri dengan berkat dan kemurahan hati yang diterima orang lain sehingga membuat kita tidak bersyukur dan malah menjadi tidak puas dengan berkat yang kita terima. Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang (Ams. 14:30). --IN/www.renunganharian.net
   
AKIBAT IRI HATI, RASA PUAS DAN SUKACITA DAPAT BERUBAH MENJADI KETIDAKPUASAN DAN SUNGUT-SUNGUT.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/09/15/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MATIUS+20:1-16

MATIUS 20:1-16

 1  "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.
 2  Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.
 3  Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.
 4  Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.
 5  Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.
 6  Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?
 7  Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.
 8  Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.
 9  Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.
10  Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.
11  Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
12  katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.
13  Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?
14  Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
15  Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
16  Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Daniel+1-3
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Daniel+1-3

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-RH) 14 September -- MATIUS 4:18-22 - MENINGGALKAN SEGALA SESUATU

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 14 September 2025
Bacaan : MATIUS 4:18-22
Setahun: Yehezkiel 46-48
Nats: Mereka pun segera meninggalkan jala mereka dan mengikuti Dia. (Matius 4:20)

Renungan:

MENINGGALKAN SEGALA SESUATU

Seseorang tidak mungkin meninggalkan pekerjaannya begitu saja bila tidak ada hal yang teramat penting. Apalagi bila pekerjaannya mendatangkan penghasilan untuk nafkah hidup. Lalu Tuhan tampaknya memberkati pekerjaannya sedemikian rupa sehingga yang bersangkutan dapat menikmatinya bersama keluarganya. Itulah sebabnya mengapa orang sering penuh pertimbangan dan kadang lama menunda keputusan untuk berpindah pekerjaan. Bahkan sekalipun tawaran pekerjaan baru itu lebih nyaman dan lebih besar penghasilannya.

Kisah di atas berbeda dengan Simon Petrus dan Andreas, juga Yakobus dan Yohanes. Tuhan ketika itu meminta Petrus menebarkan jala ke tempat yang lebih dalam. Begitu jala ditebar, ikan yang terjaring sedemikian banyaknya. Sedemikian sehingga Petrus harus meminta tolong teman-temannya untuk membantunya. Karena mukjizat yang spektakuler itu, Petrus pun langsung menyadari keberdosaannya dan meminta Tuhan untuk pergi darinya. Namun, Tuhan justru mengajaknya ikut dengan-Nya untuk menjadi penjala manusia.

Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes segera menjawab panggilan-Nya. Saat itu juga mereka langsung meninggalkan pekerjaan dan juga keluarganya. Mereka merasa Yesus jauh lebih berharga dibanding segala milik mereka.

Kita tentu juga pernah meninggalkan yang berharga ketika mengikuti Kristus. Namun, apakah kita meninggalkan seluruhnya? Atau dengan tetap mempertahankan kehidupan lama kita? Apakah kita berani menanggalkan segala hal yang kita nikmati demi mengikut Tuhan seumur hidup kita? --HEM/www.renunganharian.net
   
JAUH LEBIH BERHARGA IKUT TUHAN DARIPADA TETAP MENIKMATI KEHIDUPAN LAMA KITA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/09/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MATIUS+4:18-22

MATIUS 4:18-22

18  Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
19  Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
20  Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
21  Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka
22  dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+46-48
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+46-48

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 14 September -- Lukas 16:10-18 - Prinsip Kesetiaan dalam Kerajaan Allah

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 14 September 2025
Ayat SH: Lukas 16:10-18

Judul: Prinsip Kesetiaan dalam Kerajaan Allah

Lazimnya manusia akan cenderung memberikan perhatian, tanggung jawab, keseriusan, dan kesetiaan untuk hal-hal besar. Namun, untuk hal-hal kecil manusia cenderung menganggap sepele. Misalnya, manusia akan cenderung melanggar aturan membuang sampah jika aturan itu tidak disertai konsekuensi hukuman penjara. Pertanyaannya, apakah sikap demikian diperlukan di dalam Kerajaan Allah?

Dalam Lukas 16:10-18 ini, Tuhan Yesus memberikan sebuah pengajaran penting yang berkaitan dengan kesetiaan dan integritas di dalam Kerajaan Allah untuk menjadi pedoman bagi orang Kristen. Secara sederhana prinsipnya adalah bahwa kesetiaan dalam perkara kecil akan membawa kita pada tanggung jawab dan berkat yang lebih besar (10-13). Menariknya adalah di ayat 11, perkara kecil itu diidentikkan oleh Yesus dengan Mamon (uang) yang tidak jujur (yang merujuk pada perumpamaan di perikop sebelumnya). Lalu, perkara besar disebutkan sebagai perkara yang sesungguhnya. Kemungkinan besar perkara yang sesungguhnya ini adalah berkaitan dengan perkara rohani, perkara yang di atas atau perkara Kerajaan Allah dan kekekalan.

Dengan demikian, dalam prinsip Kerajaan Allah, menjalani hidup berintegritas adalah panggilan hidup kita, di mana tindakan kita dalam hal-hal kecil menunjukkan kondisi hati kita dan kesiapan kita untuk menangani tugas-tugas yang lebih besar di dalam Kerajaan Allah. Integritas kita sering kali teruji dalam hal keuangan. Allah memanggil kita untuk jujur, bahkan dalam hal-hal kecil yang dapat dengan mudah kita anggap remeh. Kekayaan surga jauh lebih berharga daripada kekayaan duniawi. Namun, bila kita tidak dapat dipercaya dalam mengelola uang kita di dunia ini, kita tidak akan mampu mengelola kekayaan kerajaan Allah yang melimpah. Jangan biarkan integritas kita luntur dalam hal-hal kecil.

Mungkin kita menginginkan pengaruh, kepemilikan, kesempatan, dan wewenang yang lebih besar dalam hidup ini. Namun, bagaimanakah kita mengelola segala sesuatu yang sudah dimiliki? Apakah kita telah memuliakan Tuhan? [ABL]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/09/14/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+16:10-18
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+16:10-18

Lukas 16:10-18

10  "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
11  Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
12  Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
13  Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
14  Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.
15  Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
16  Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.
17  Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.
18  Setiap orang yang menceraikan isterinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah; dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 13 September -- KOLOSE 3:5-17 - SENSITIVITAS

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 13 September 2025
Bacaan : KOLOSE 3:5-17
Setahun: Yehezkiel 43-45
Nats: Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. (Kolose 3:12)

Renungan:

SENSITIVITAS

Sensitivitas dapat membuat seseorang segera mengambilkan minum saat mendengar teman terbatuk. Atau, segera pamit saat bertamu, hanya karena melihat tuan rumah melirik jam dinding. Orang dengan sensitivitas tinggi, atau Highly Sensitive Person (HSP), cenderung lebih peka terhadap rangsangan dari lingkungan dan memiliki respons yang lebih kuat terhadap situasi-situasi yang intens.

Tidak hanya menanggalkan marah, geram, dan kejahatan (ay. 8), jemaat Kolose diajar supaya memiliki belas kasih, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran. Karena itu, sensitivitas diperlukan agar umat mudah memahami sesama. Sensitivitas menolong umat menjadi lebih memiliki empati, kreatif, dan peka terhadap kebutuhan orang lain. Malangnya, memiliki sensitivitas tinggi mudah membuat orang terpengaruh oleh suasana hati orang lain. Hal ini berpotensi untuk merusak pengalaman mereka karena berlebihan dalam memikirkan orang lain. Mereka rentan terhadap kecemasan, depresi, stres, dan kelelahan secara emosional.

Mengingat hakikat orang percaya adalah kasih maka semestinyalah kita memiliki sensitivitas untuk dapat menyatakan kepedulian terhadap sesama. Namun demikian, kita perlu mengolah rasa peka supaya tidak meracuni diri sendiri manakala kita mendengar, melihat, atau menerima stimulus negatif. Di sinilah peran kesabaran. Kita harus tahan, tenang, dan tidak mudah patah hati menghadapi tantangan. Izinkan selalu damai sejahtera Kristus memerintah atas kita sehingga hikmat Tuhan senantiasa memenuhi hati. --EBL/www.renunganharian.net
   
ASAHLAH KEPEKAAN HATI UNTUK MENJADI PRIBADI YANG PEDULI, BUKAN UNTUK MENJADI PRIBADI YANG MUDAH TERSINGGUNG.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/09/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?KOLOSE+3:5-17

KOLOSE 3:5-17

 5  Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
 6  semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
 7  Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
 8  Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
 9  Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
10  dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
11  dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
12  Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
13  Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
14  Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
15  Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
16  Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
17  Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+43-45
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+43-45

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 13 September -- Baca Gali Alkitab

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Baca Gali Alkitab

Lukas 16:1-9

Ada bendahara yang dituduh tidak mengelola harta dengan baik. Tuduhan ini menyebabkan krisis bagi bendahara itu karena posisinya terancam. Dalam situasi krisis, dia menunjukkan kecerdikannya. Dia mencari solusi agar tetap diterima oleh masyarakat meskipun kehilangan pekerjaan.

Bendahara itu mengurangi utang orang lain sebagai cara untuk mendapatkan simpati dan dukungan. Meskipun tindakannya tidak jujur, bendahara itu dipuji karena kecerdikannya dalam menangani krisis. Pesan utamanya adalah orang percaya diajak untuk bersikap bijaksana dan bertanggung jawab dalam mengelola harta dan hubungan mereka demi kepentingan Kerajaan Allah.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang dialami oleh orang kaya dan apa yang ia lakukan terhadap bendahara? (1-2)
2. Apa yang direncanakan oleh bendahara dan apa yang ia lakukan kemudian? (3-7)
3. Apa respons sang tuan setelah melihat tindakan bendahara? (8)
4. Apa yang Yesus katakan tentang Mamon? (9)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa yang bisa Anda pelajari dari cerita bendahara yang tidak jujur ini tentang menghadapi krisis dan memperbaiki kesalahan Anda?
2. Bagaimana Anda bisa menggunakan kecerdikan dan kebijaksanaan Anda untuk mencapai tujuan yang baik dan membantu orang lain, bukan hanya untuk kepentingan pribadi?

Apa respons Anda?
1. Bagaimana Anda bisa menjadi lebih baik dalam menangani situasi sulit di masa depan?
2. Sejauh mana Anda bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan Anda, terutama dalam hal mengelola apa yang dipercayakan kepada Anda?

Pokok Doa:
Mari kita berdoa bagi pengelolaan segala sumber daya, yang Allah percayakan, dengan jujur dan bertanggung jawab.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+16:1-9
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+16:1-9

Lukas 16:1-9

 1  Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya.
 2  Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.
 3  Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu.
 4  Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka.
 5  Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku?
 6  Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.
 7  Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.
 8  Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.
 9  Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

[Read more]