(e-RH) 5 Desember -- KELUARAN 33:1-16 - HANYA JIKA TUHAN MENYERTAI

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 5 Desember 2025
Bacaan : KELUARAN 33:1-16
Setahun: 2 Korintus 5-9
Nats: Berkatalah Musa kepada-Nya, "Jika bukan Engkau sendiri yang berjalan beserta kami, jangan bawa kami pergi dari sini." (Keluaran 33:15)

Renungan:

HANYA JIKA TUHAN MENYERTAI

Israel sedang dalam perjalanan ke Kanaan. Karena perilaku buruk bangsa itu, Tuhan tak lagi berkenan berjalan menyertai mereka. Tuhan akan mengutus malaikat-Nya memimpin bangsa itu. Dia menyatakan, bahwa meski dipimpin oleh malaikat, bangsa itu akan selamat tiba di Kanaan dan mewarisinya.

Mendengar itu Israel sangat berduka. Bagi mereka, disertai dan dibersamai Tuhan adalah hal yang mutlak penting. Jika Tuhan tidak bersama mereka, mencapai dan memiliki Kanaan sama sekali tak berarti. Mereka meratap dan melepas semua perhiasan mereka (ay. 4). Mereka berkabung. Mewakili bangsanya, Musa berkata kepada Tuhan, "Jika bukan Engkau sendiri yang berjalan beserta kami, jangan bawa kami pergi dari sini."

Bagi sebagian orang, mendapatkan semua yang diingini adalah segala-galanya, hal terpenting dalam hidup, tujuan tertinggi. Jalan mana pun akan mereka tempuh untuk memiliki semua itu. Jika jalan yang di dalam Tuhan tak berhasil, mereka tak ragu memakai jalan yang di luar Tuhan, asalkan bisa memiliki yang mereka ingini.

Namun, kisah di atas menuturkan, bahwa bagi orang beriman, berjalan bersama Tuhan, disertai Tuhan, adalah hal yang mutlak penting sedemikian rupa hingga jika tanpa Tuhan, segala sesuatu tak berarti. Jika diraih lewat jalan yang tidak disertai Tuhan, pencapaian sehebat apa pun sama sekali tak berharga.

Pertanyaannya: Jalan manakah yang telah dan akan kita tempuh untuk mendapatkan hal-hal yang kita dambakan? Jalan yang disertai dan dibersamai Tuhan, atau jalan yang di luar Tuhan? --EE/www.renunganharian.net
   
DI LUAR TUHAN, SEGALA SESUATU HANYALAH SEPINTAS KILASAN KETAKBERMAKNAAN.-ALFRED NORTH WHITEHEAD

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/12/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?KELUARAN+33:1-16

KELUARAN 33:1-16

 1  Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, berjalanlah dari sini, engkau dan bangsa itu yang telah kaupimpin keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang telah Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu--
 2  Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus--
 3  yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan."
 4  Ketika bangsa itu mendengar ancaman yang mengerikan ini, berkabunglah mereka dan seorangpun tidak ada yang memakai perhiasannya.
 5  Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada orang Israel: Kamu ini bangsa yang tegar tengkuk. Jika Aku berjalan di tengah-tengahmu sesaatpun, tentulah Aku akan membinasakan kamu. Oleh sebab itu, tanggalkanlah perhiasanmu, maka Aku akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepadamu."
 6  Demikianlah orang Israel tidak memakai perhiasan-perhiasan lagi sejak dari gunung Horeb.
 7  Sesudah itu Musa mengambil kemah dan membentangkannya di luar perkemahan, jauh dari perkemahan, dan menamainya Kemah Pertemuan. Setiap orang yang mencari TUHAN, keluarlah ia pergi ke Kemah Pertemuan yang di luar perkemahan.
 8  Apabila Musa keluar pergi ke kemah itu, bangunlah seluruh bangsa itu dan berdirilah mereka, masing-masing di pintu kemahnya, dan mereka mengikuti Musa dengan matanya, sampai ia masuk ke dalam kemah.
 9  Apabila Musa masuk ke dalam kemah itu, turunlah tiang awan dan berhenti di pintu kemah dan berbicaralah TUHAN dengan Musa di sana.
10  Setelah seluruh bangsa itu melihat, bahwa tiang awan berhenti di pintu kemah, maka mereka bangun dan sujud menyembah, masing-masing di pintu kemahnya.
11  Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu.
12  Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Memang Engkau berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa ini berangkat, tetapi Engkau tidak memberitahukan kepadaku, siapa yang akan Kauutus bersama-sama dengan aku. Namun demikian Engkau berfirman: Aku mengenal namamu dan juga engkau mendapat kasih karunia di hadapan-Ku.
13  Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu."
14  Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu."
15  Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.
16  Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?"

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+5-9
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/2+Korintus+5-9

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 5 Desember -- Ulangan 17:8-13 - Menghormati Hukum

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Jumat, 5 Desember 2025
Ayat SH: Ulangan 17:8-13

Judul: Menghormati Hukum

Keteraturan dalam hidup, baik di dalam ruang lingkup keluarga, masyarakat, kantor, gereja, maupun negara, bergantung pada keinginan setiap individu untuk menciptakan ketertiban dengan menghormati aturan dan otoritas. Kesadaran semacam ini penting dibangun oleh umat Allah dalam segala situasi.

Gambaran di atas adalah cermin dari bacaan hari ini. Allah hendak mengatur dengan terperinci metode peradilan umat Israel serta sistem penyelesaian perkara secara bertingkat. Pada pasal sebelumnya, kita melihat peringatan TUHAN kepada para hakim untuk mengadili dengan seadil-adilnya serta tidak menerima suap. Bacaan kita kali ini menyerupai sebuah panduan penyelesaian suatu perkara.

TUHAN menyatakan bahwa jika ada sebuah perkara yang terlalu berat untuk diputuskan, seseorang hendaknya pergi kepada imam-imam orang Lewi dan para hakim (9). Dalam hal ini, ada pendelegasian wewenang langsung dari TUHAN kepada mereka. Artinya, otoritas mengadili datangnya dari Allah, maka harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Sebaliknya, bagi orang orang yang beperkara jika keputusan pengadilan telah keluar, seseorang harus dengan setia mematuhinya dan tidak boleh menyimpang dari keputusan itu (10-11). Dengan tegas Tuhan menyatakan bahwa mereka yang tidak mendengarkan perkataan dan keputusan imam atas sebuah perkara haruslah dihukum mati (12). Allah tengah menegakkan kewibawaan hukum di antara umat Israel. Jika keputusan pengadilan tidak dilakukan, maka putusan-putusan imam atau hakim menjadi tidak ada artinya, dan kekacauan akan lahir di tengah-tengah umat.

Pokok refleksi kali ini adalah penyelesaian perkara dengan hikmat dan kebijaksanaan Allah, serta penghormatan terhadap otoritas yang ada. Allah yang menciptakan dunia dalam segala keteraturannya juga menghendaki keteraturan yang sama terwujud dalam kehidupan umat-Nya. Dibutuhkan kerendahan hati untuk tunduk pada hukum sebab ada orang orang yang merasa lebih tinggi daripada hukum yang berlaku karena kuasa, kekayaan, dan jabatan yang dimilikinya. [WDN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/12/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ulangan+17:8-13
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+17:8-13

Ulangan 17:8-13

 8  "Apabila sesuatu perkara terlalu sukar bagimu untuk diputuskan, misalnya bunuh-membunuh, tuntut-menuntut, atau luka-melukai--perkara pendakwaan di dalam tempatmu--maka haruslah engkau pergi menghadap ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu;
 9  haruslah engkau pergi kepada imam-imam orang Lewi dan kepada hakim yang ada pada waktu itu, dan meminta putusan. Mereka akan memberitahukan kepadamu keputusan hakim.
10  Dan engkau harus berbuat menurut keputusan yang diberitahukan mereka kepadamu dari tempat yang akan dipilih TUHAN; engkau harus melakukan dengan setia segala yang ditunjukkan mereka kepadamu.
11  Menurut petunjuk yang diberikan mereka kepadamu dan menurut keputusan yang dikatakan mereka kepadamu haruslah engkau berbuat; janganlah engkau menyimpang ke kanan atau ke kiri dari keputusan yang diberitahukan mereka kepadamu.
12  Orang yang berlaku terlalu berani dengan tidak mendengarkan perkataan imam yang berdiri di sana sebagai pelayan TUHAN, Allahmu, ataupun perkataan hakim, maka orang itu harus mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel.
13  Maka seluruh bangsa itu akan mendengar dan menjadi takut dan tidak lagi berlaku terlalu berani."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 4 Desember -- MATIUS 1:18-25 - LEWAT JALAN MANA?

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 4 Desember 2025
Bacaan : MATIUS 1:18-25
Setahun: 2 Korintus 1-4
Nats: Namun, ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan tampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus." (Matius 1:20)

Renungan:

LEWAT JALAN MANA?

Yusuf menghadapi masalah besar karena Maria mengandung padahal ketika itu mereka hanya bertunangan dan belum menikah. Yusuf gundah hati dan berniat menceraikan Maria diam-diam karena ia tidak mau mencemarkan nama baik Maria. Ia mengira itu satu-satunya jalan terbaik. Namun, firman Tuhan datang pada Yusuf dalam mimpinya (ay. 20), dan memerintahkan Yusuf untuk jangan takut mengambil Maria sebagai istrinya. Seketika Yusuf sadar kalau ada rancangan Tuhan dalam hidupnya.

Meski saat itu ia tidak tahu bagaimana masa depannya, tapi Yusuf mengikuti petunjuk dari Tuhan dan tidak berdiam diri. Mengapa? Padahal Yusuf bisa saja meninggalkan Maria, toh anak dalam kandungan Maria bukan anaknya. Yusuf tak perlu bertanggung jawab atas hidup Maria dan bayi dalam kandungannya. Karena, Yusuf mengenal suara Tuhan. Ada hubungan yang melekat hingga Yusuf bisa tahu itu suara Tuhan. Yusuf bertindak, mendengar perintah-Nya dan langsung bangun, mengambil anak itu dan ibunya. Setelah itu, ia berserah karena ia tahu kalau Allah akan menuntunnya.

Saat Allah meminta kita untuk melakukan sesuatu untuk-Nya, adakah kita langsung beraksi atau hanya berdiam diri? Mungkin kebanyakan kita hanya berdiam diri. Ragu akan kemampuan diri, merasa tidak layak, tidak tahu apa yang harus dilakukan, dan sederet alasan lain sebagai pemicu. Namun, jangan takut. Belajar dari Yusuf yang tidak hanya percaya, tapi langsung beraksi. Ingatlah, Allah berkarya dalam hidup kita. Tak perlu khawatir akan lewat jalan mana atau mencemaskan rintangan dalam perjalanan nanti. Ketika Allah memanggil, ia pula yang akan memampukan kita. Tinggal bagaimana tindakan kita, apa mau mengikuti panggilannya atau tidak. --MIA/www.renunganharian.net
   
KETIKA TUHAN MEMANGGIL KITA, DENGARKANLAH. BERJALAN BERSAMA TUHAN KE MANA PUN DIA PIMPIN.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/12/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MATIUS+1:18-25

MATIUS 1:18-25

18  Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
19  Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
20  Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
21  Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
22  Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
23  "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.
24  Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
25  tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+1-4
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/2+Korintus+1-4

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 4 Desember -- Ulangan 16:21-17:7 - Tidak Menduakan-Nya

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 4 Desember 2025
Ayat SH: Ulangan 16:21-17:7

Judul: Tidak Menduakan-Nya

Manusia diciptakan Allah segambar dan serupa dengan Nya untuk memuliakan Allah dan berelasi erat dengan-Nya. Namun, saat ini dosa dan hal-hal duniawi di zaman modern sering mengalihkan kita dari tujuan itu. Apa pun yang menjauhkan kita dari Allah adalah bentuk sederhana dari "berhala".

Dengan tegas Allah melarang umat manusia untuk berpaling atau mendua hati terhadap diri-Nya melalui penyembahan berhala. Pada masa umat Israel hidup dahulu, iman akan satu Allah yang mencipta segala sesuatu tergolong sebagai pemahaman yang kurang populer. Bangsa lain di sekitar mereka terbiasa menyembah beragam ilah yang diasosiasikan dengan kekuatan alam tertentu.

Disebutkan bahwa orang orang menyembah ilah-ilah lain, termasuk menyembah benda-benda langit sebagai ilah (17:3). Selain itu, ada pula yang menyandingkan tugu berhala dengan mazbah TUHAN; hal itu dibenci TUHAN (6:21-22). Bagi TUHAN, hal tersebut adalah pemberontakan dan pelanggaran terhadap perjanjian yang telah ditegakkan dengan bapa leluhur Israel. TUHAN menetapkan konsekuensi yang berat terhadap pelanggaran itu.

Pada sisi lain di tengah gejala menduakan TUHAN tersebut, terdapat pula orang-orang yang tidak serius di dalam melakukan ritual kurban. Mereka mempersembahkan ternak yang ada cacatnya (17:1). Hal itu adalah representasi dari ketidakseriusan dalam menyembah TUHAN dan menjalankan perintah-Nya.

Berlandaskan teks Alkitab hari ini, kita dapat berefleksi bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang sangat menghargai kesetiaan. Dengan demikian, penyembahan kepada-Nya yang terwujud dalam pikiran serta laku hidup kita harus menjadi yang utama.

Sangat disayangkan bahwa sering kali kita terusik oleh ragam "berhala" zaman modern yang mewujud sebagai harta ataupun kekuasaan. Hal itu mengakibatkan hati kita tidak lagi terarah kepada-Nya. Hidup hanya menjadi pengejaran hawa nafsu tiada henti. Nyatakanlah pertobatan yang sungguh sungguh di hadapan Tuhan. Hiduplah dengan mengarahkan diri hanya kepada-Nya. [WDN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/12/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ulangan+16:21-17:7
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+16:21-17:7

Ulangan 16:21-17:7

21  "Janganlah engkau menanam sesuatu pohon sebagai tiang berhala di samping mezbah TUHAN, Allahmu, mezbah yang akan kaubuat bagimu.
22  Janganlah juga kaudirikan bagimu tugu berhala, yang dibenci oleh TUHAN, Allahmu.
 1  Janganlah engkau mempersembahkan bagi TUHAN, Allahmu, lembu atau domba, yang ada cacatnya, atau sesuatu yang buruk; sebab yang demikian adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."
 2  "Apabila di tengah-tengahmu di salah satu tempatmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, ada terdapat seorang laki-laki atau perempuan yang melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahmu, dengan melangkahi perjanjian-Nya,
 3  dan yang pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, atau kepada matahari atau bulan atau segenap tentara langit, hal yang telah Kularang itu;
 4  dan apabila hal itu diberitahukan atau terdengar kepadamu, maka engkau harus memeriksanya baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di antara orang Israel,
 5  maka engkau harus membawa laki-laki atau perempuan yang telah melakukan perbuatan jahat itu ke luar ke pintu gerbang, kemudian laki-laki atau perempuan itu harus kaulempari dengan batu sampai mati.
 6  Atas keterangan dua atau tiga orang saksi haruslah mati dibunuh orang yang dihukum mati; atas keterangan satu orang saksi saja janganlah ia dihukum mati.
 7  Saksi-saksi itulah yang pertama-tama menggerakkan tangan mereka untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 3 Desember -- LUKAS 10:38-42 - TENANG NAMUN MENGHANYUTKAN

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 3 Desember 2025
Bacaan : LUKAS 10:38-42
Setahun: 1 Korintus 15-16
Nats: Namun, Tuhan menjawabnya, "Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak hal, ...." (Lukas 10:41)

Renungan:

TENANG NAMUN MENGHANYUTKAN

Beberapa pelajar sedang menikmati liburan di pantai. Tiga belas dari para pelajar itu memutuskan untuk berenang menikmati kenyamanan ombak kecil itu. Namun, tanpa disadari, tiba-tiba terjadi arus balik atau rip current yang menyeret ketiga belas pelajar itu. Empat pelajar dilaporkan tewas, sementara sembilan lainnya berhasil diselamatkan. Banyak orang tenggelam bukan karena ombak besar, tapi karena terlalu nyaman berada di air tanpa menyadari bahaya tersembunyi.

Bacaan hari ini mencatat dua respons berbeda terhadap kehadiran Yesus. Marta, sibuk melayani dan merasa perlu mengatur segalanya. Ia merasa dengan kesibukannya, ia dikenan Tuhan. Sementara Maria, memilih untuk duduk di kaki Yesus dan mendengarkan firman-Nya. Ia memilih meninggalkan kesibukannya untuk menikmati hadirat Tuhan. Marta sejatinya melakukan hal baik, tapi ia teralihkan dari yang terbaik, dari hadirat dan suara Tuhan. Yesus tidak menegur Marta karena pelayanannya salah, tapi karena hatinya teralihkan oleh kekhawatiran dan kesibukan.

Kita acapkali terlena dalam rutinitas dan kenyamanan. Kita nyaman dengan pekerjaan yang stabil, pelayanan yang sangat melelahkan, dan dengan hubungan sosial yang harmonis. Namun, tanpa disadari rasa nyaman itu "menyeret" kita jauh dari pusat kehidupan rohani. Mari renungkan pertanyaan ini: Masihkah kita menyediakan waktu untuk mendengarkan suara Tuhan dan bukan hanya melayani-Nya? Apakah kita merasa nyaman dengan rutinitas rohani meski tanpa keintiman pribadi bersama Tuhan? --SYS/www.renunganharian.net
   
KENYAMANAN BUKANLAH TUJUAN HIDUP ROHANI, HADIRAT TUHANLAH YANG MENJADI RUMAH BAGI JIWA KITA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/12/03/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?LUKAS+10:38-42

LUKAS 10:38-42

38  Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
39  Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
40  sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
41  Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
42  tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+15-16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/1+Korintus+15-16

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 3 Desember -- Ulangan 16:18-20 - Tanpa Suap

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 3 Desember 2025
Ayat SH: Ulangan 16:18-20

Judul: Tanpa Suap

Dalam masyarakat beradab, hukum berfungsi untuk mengatur hubungan antarmanusia dan menyelesaikan perkara dengan asas kesetaraan dan keadilan. Namun, sering kali hukum gagal memainkan perannya karena adanya praktik yang melanggar hukum, seperti suap-menyuap.

Dalam perikop kali ini, kita melihat perintah TUHAN yang secara spesifik diarahkan kepada para hakim. Dalam masyarakat Israel kuno, hakim-hakim dan pengawas pengawas diangkat untuk semua kota berdasarkan suku mereka masing-masing. Mereka bertanggung jawab mengadili perkara di wilayah tersebut dengan keputusan yang benar (18). Hakim memegang peran penting yang menegakkan keadilan di antara masyarakat. Karena itu, dibutuhkan sosok sosok hakim yang tangguh dan tahan terhadap godaan.

Hal-hal yang ditegaskan oleh TUHAN adalah seorang hakim tidak diperkenankan untuk memutarbalikkan keadilan, memandang bulu, dan menerima suap. Dengan tegas TUHAN mengingatkan bahaya suap, "sebab suap membutakan mata orang bijaksana dan memutarbalikkan perkara orang yang benar" (19).

Memutarbalikkan berarti menempatkan mereka yang sesungguhnya tidak bersalah menjadi pihak yang bersalah, atau sebaliknya, justru membebaskan orang orang yang seharusnya menanggung hukuman. Jika hal itu terjadi, maka keadilan tidak tercapai, dan yang miskin serta terpinggirkan akan menjadi korban karena kurangnya kuasa dan dana. TUHAN memerintahkan agar para hakim atau mereka yang berurusan dengan penegakan hukum sungguh-sungguh hanya mengejar keadilan.

Jika kita renungkan lebih lanjut sesungguhnya firman Tuhan ini tidak hanya relevan bagi para penegak hukum, melainkan bagi kita semua. Sering kali kita juga terjerumus dalam godaan untuk membenarkan suap dengan dalih agar "segala sesuatunya dipermudah". Mari kita jaga dan pelihara keadilan dalam kesempatan-kesempatan yang kita temui sehari-hari. Janganlah kita memberikan suap dan menerima suap sebab Tuhan menghendaki keadilan. [WDN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/12/03/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ulangan+16:18-20
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+16:18-20

Ulangan 16:18-20

18  "Hakim-hakim dan petugas-petugas haruslah kauangkat di segala tempat yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu, menurut suku-sukumu; mereka harus menghakimi bangsa itu dengan pengadilan yang adil.
19  Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar.
20  Semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar, supaya engkau hidup dan memiliki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 2 Desember -- LUKAS 3:1-6 - HANYA SUARA

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 2 Desember 2025
Bacaan : LUKAS 3:1-6
Setahun: 1 Korintus 12-14
Nats: ... "Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan raya bagi-Nya." (Lukas 3:4)

Renungan:

HANYA SUARA

Lukas mendaftarkan sejumlah nama beserta jabatan mereka ketika Yohanes Pembaptis memulai pelayanannya. Tiberius menjadi kaisar Roma. Pontius Pilatus menjadi gubernur Yudea. Herodes, Filipus, dan Lisanias menjadi raja wilayah di kota-kota berbeda di Israel dan sekitarnya. Hanas dan Kayafas menjadi imam besar. Mereka adalah para petinggi di bidang politik dan keagamaan. Memiliki kuasa atas wilayah tertentu. Menduduki posisi yang diidamkan banyak orang. Berdiam di pusat kota, pusat pemerintahan, maupun pusat keagamaan. Kontrasnya, Allah memilih seseorang yang tidak memiliki jabatan, tidak diperhitungkan manusia, serta tidak berada di pusat keramaian-melainkan di padang gurun-untuk memproklamirkan Sang Mesias kepada dunia.

Yohanes menyebut dirinya sebagai "suara yang berseru-seru" (ay. 4). Ia tidak menonjolkan dirinya. Tidak ingin membuat orang lain terkesan akan kehebatannya. Sebaliknya, ia menganggap bahwa bukan dirinya yang utama, melainkan Kristus yang diberitakannya. Ia bisa saja tidak dikenal orang, itu tidak masalah baginya, asalkan Kristus yang diwartakannya semakin mereka kenal. Ia sungguh menempatkan dirinya sebagai pembawa berita. Kristus sendirilah inti beritanya.

Di tengah dunia di mana semua orang berlomba memiliki nama besar serta jabatan yang hebat, bahkan dalam dunia pelayanan sekalipun, di manakah posisi kita? Memupuk kebesaran nama sendiri atau tetap berfokus membesarkan nama Kristus? Hendaknya kita cukup rendah hati mengakui bahwa Kristuslah yang seharusnya menjadi pusat pemberitaan kita, yang ditinggikan dan dimuliakan melalui hidup kita. Itulah yang hendaknya selalu kita suarakan. --HT/www.renunganharian.net
   
KIRANYA KITA SETIA MEMBESARKAN NAMA KRISTUS MELALUI SUARA DAN TINDAKAN YANG LAHIR DARI HATI YANG TULUS.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/12/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?LUKAS+3:1-6

LUKAS 3:1-6

 1  Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene,
 2  pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.
 3  Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu,
 4  seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
 5  Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,
 6  dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+12-14
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/1+Korintus+12-14

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 2 Desember -- Ulangan 16:1-17 - Bukan Sekadar Ritual

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 2 Desember 2025
Ayat SH: Ulangan 16:1-17

Judul: Bukan Sekadar Ritual

Dalam agama terdapat tatanan ajaran dan ritual yang dirangkai untuk mengingatkan kita agar selalu terhubung dengan Tuhan.

Pada bacaan hari ini Allah menegaskan tiga hari raya yang harus dirayakan oleh umat Israel pada masa itu. Hari raya pertama adalah Hari Raya Roti Tidak Beragi; ini mengingatkan mereka atas penderitaan mereka di Mesir serta pembebasan yang Allah hadirkan. Ini menekankan rasa syukur dan kenangan sejarah. Roti tak beragi menyimbolkan kondisi terburu buru saat mereka keluar dari tanah Mesir, meninggalkan dosa dan merengkuh kehidupan baru (1-8).

Hari raya kedua adalah Hari Raya Tujuh Minggu, di mana umat diajak untuk bersyukur atas panen yang diberkati TUHAN (9-12). Syukur itu diwujudkan dalam persembahan kepada TUHAN sesuai dengan berkat yang telah mereka terima. Setiap orang bersukacita, perayaan ini merefleksikan belas kasih dan keadilan TUHAN.

Hari raya ketiga adalah Hari Raya Pondok Daun. Perayaan selama tujuh hari ini menandai musim panen dan umat Israel diajak bersyukur atas kelimpahan yang telah dikaruniakan Allah (13-15). Secara harfiah "pondok" dari daun betul-betul dibuat sebagai simbol hari raya ini. Semua orang diundang untuk merayakan hari raya ini, termasuk orang-orang yang terpinggirkan di antara mereka (16-17). Waktu yang cukup untuk bersukacita dan merenungkan kesetiaan Allah selama perjalanan mereka di padang gurun.

Dari sini kita melihat bahwa pusat segala peribadahan dan ritual kita adalah kasih serta karunia Allah yang harus selalu diingat dan dirayakan setiap waktu. Maka dari itu, dalam ibadah yang kita lakukan dengan segala bentuk ritualnya, kita diingatkan akan kasih setia Tuhan dalam Kristus yang selalu menjadi pusat dari segala peribadahan kita.

Selain itu, kita juga diingatkan untuk merayakan penyelamatan, pemeliharaan, dan berkat Allah melalui perayaan tahunan dengan ibadah-ibadah yang penuh sukacita, komunitas yang inklusif, dan persembahan syukur yang tulus. [WDN]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/12/02/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ulangan+16:1-17
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+16:1-17

Ulangan 16:1-17

 1  "Ingatlah akan bulan Abib dan rayakanlah Paskah bagi TUHAN, Allahmu, sebab dalam bulan Abib itulah TUHAN, Allahmu, membawa engkau keluar dari Mesir pada waktu malam.
 2  Maka engkau harus menyembelih kambing domba dan lembu sapi sebagai korban Paskah bagi TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih TUHAN untuk membuat nama-Nya diam di sana.
 3  Janganlah engkau makan sesuatu yang beragi besertanya; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi besertanya, yakni roti penderitaan, sebab dengan buru-buru engkau keluar dari tanah Mesir. Maksudnya supaya seumur hidupmu engkau teringat akan hari engkau keluar dari tanah Mesir.
 4  Janganlah terdapat padamu ragi di seluruh daerahmu, tujuh hari lamanya; dan dari daging hewan yang kausembelih pada waktu petang pada hari pertama, janganlah ada yang bermalam sampai pagi.
 5  Engkau tidak boleh mempersembahkan korban Paskah di salah satu tempat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
 6  Tetapi di tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana, engkau harus mempersembahkan korban Paskah itu pada waktu senja, ketika matahari terbenam, bertepatan dengan saat engkau keluar dari Mesir.
 7  Engkau harus memasaknya dan memakannya di tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu; kemudian paginya engkau harus pulang kembali ke kemahmu.
 8  Enam hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi dan pada hari yang ketujuh harus ada perkumpulan raya bagi TUHAN, Allahmu; maka janganlah engkau melakukan pekerjaan.
 9  Tujuh minggu harus kauhitung: pada waktu orang mulai menyabit gandum yang belum dituai, haruslah engkau mulai menghitung tujuh minggu itu.
10  Kemudian haruslah engkau merayakan hari raya Tujuh Minggu bagi TUHAN, Allahmu, sekedar persembahan sukarela yang akan kauberikan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
11  Haruslah engkau bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, engkau ini dan anakmu laki-laki serta anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi yang di dalam tempatmu, dan orang asing, anak yatim dan janda, yang di tengah-tengahmu, di tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana.
12  Haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di Mesir, dan haruslah engkau melakukan ketetapan ini dengan setia.
13  Hari raya Pondok Daun haruslah kaurayakan tujuh hari lamanya, apabila engkau selesai mengumpulkan hasil tempat pengirikanmu dan tempat pemerasanmu.
14  Haruslah engkau bersukaria pada hari rayamu itu, engkau ini dan anakmu laki-laki serta anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi, orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu.
15  Tujuh hari lamanya harus engkau mengadakan perayaan bagi TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih TUHAN; sebab TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala hasil tanahmu dan dalam segala usahamu, sehingga engkau dapat bersukaria dengan sungguh-sungguh.
16  Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. Janganlah ia menghadap hadirat TUHAN dengan tangan hampa,
17  tetapi masing-masing dengan sekedar persembahan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]