(e-RH) 6 November -- YEHEZKIEL 33:10-20 - KETULUSAN MENIADAKAN PAMRIH

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 6 November 2025
Bacaan : YEHEZKIEL 33:10-20
Setahun: Yohanes 5-6
Nats: "Engkau, anak manusia, katakanlah kepada orang-orang sebangsamu: Kebenaran orang benar tidak menyelamatkan dia pada waktu ia jatuh dalam pelanggaran, dan kejahatan orang jahat tidak menyebabkan dia tersandung pada waktu ia bertobat dari kefasikannya; orang benar tidak dapat hidup karena kebenarannya, pada waktu ia berbuat dosa." (Yehezkiel 33:12)

Renungan:

KETULUSAN MENIADAKAN PAMRIH

Budi baik sering kali dijadikan pembelaan untuk mengampuni sebuah kesalahan. Namun, kita tentunya tahu bahwa kebaikan berbeda dengan kesalahan. Perbuatan baik haruslah dilakukan dengan ketulusan tanpa pamrih, dan setiap kesalahan haruslah diakui dan dimohonkan maaf. Maka, sejatinya kebaikan tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk menutupi kesalahan.

Tuhan berfirman kepada Yehezkiel untuk mengingatkan bangsa Israel agar segera bertobat. Dengan menyatakan bahwa kebenaran orang benar tidak menyelamatkan dia pada waktu ia jatuh dalam pelanggaran, dan kejahatan orang jahat tidak akan membuat ia tersandung pada waktu ia bertobat dari kejahatannya, sesungguhnya Allah menghendaki umat-Nya untuk menjalani hidup seturut kehendak-Nya dengan hati yang tulus. Allah menegaskan bahwa hidup bukanlah untuk mengumpulkan perbuatan baik, apalagi supaya perbuatan baik yang dilakukan nantinya dapat digunakan untuk menutupi kejahatannya. Perbuatan baik semata tidak akan menyelamatkan mereka apabila hati dan perilaku mereka menyimpang. Dengan memanggil mereka untuk bertobat, Allah menghendaki setiap orang untuk dapat mengarahkan hatinya dengan sungguh kepada-Nya, sehingga menjalani hidup seturut kehendak-Nya.

Allah berbicara tentang hati, bahwa hidup sebagai umat-Nya haruslah dijalani dengan hati yang tulus. Sebab ketulusan meniadakan pamrih dan segala kepentingan pribadi. Maka, marilah kita selalu mengarahkan hati dengan tulus kepada Allah sehingga kita mampu selalu mengingat Allah dalam hati serta mampu menjalani hidup seturut kehendak-Nya. --ZDP/www.renunganharian.net
   
BANGUNLAH HATI DENGAN KETULUSAN SEBAGAI DASARNYA. ARAHKANLAH HATI HANYA KEPADA ALLAH.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/11/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?YEHEZKIEL+33:10-20

YEHEZKIEL 33:10-20

10  Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada kaum Israel: Kamu berkata begini: Pelanggaran kami dan dosa kami sudah tertanggung atas kami dan karena itu kami hancur; bagaimanakah kami dapat tetap hidup?
11  Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?
12  Dan engkau anak manusia, katakanlah kepada teman-temanmu sebangsa: Kebenaran orang benar tidak menyelamatkan dia, pada waktu ia jatuh dalam pelanggaran dan kejahatan orang jahat tidak menyebabkan dia tersandung, pada waktu ia bertobat dari kejahatannya; dan orang benar tidak dapat hidup karena kebenarannya, pada waktu ia berbuat dosa.
13  Kalau Aku berfirman kepada orang benar: Engkau pasti hidup! --tetapi ia mengandalkan kebenarannya dan ia berbuat curang, segala perbuatan-perbuatan kebenarannya tidak akan diperhitungkan, dan ia harus mati dalam kecurangan yang diperbuatnya.
14  Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti mati! --tetapi ia bertobat dari dosanya serta melakukan keadilan dan kebenaran,
15  orang jahat itu mengembalikan gadaian orang, ia membayar ganti rampasannya, menuruti peraturan-peraturan yang memberi hidup, sehingga tidak berbuat curang lagi, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
16  Semua dosa yang diperbuatnya tidak akan diingat-ingat lagi; ia sudah melakukan keadilan dan kebenaran, maka ia pasti hidup.
17  Tetapi teman-temanmu sebangsa berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Padahal tindakan mereka yang tidak tepat.
18  Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan, ia harus mati karena itu.
19  Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup karena itu.
20  Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Aku akan menghakimi kamu, masing-masing menurut kelakuannya, hai kaum Israel."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Yohanes+5-6
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yohanes+5-6

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 6 November -- Ulangan 2:1-25 - Jangan Ambil Sekalipun Mampu

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 6 November 2025
Ayat SH: Ulangan 2:1-25

Judul: Jangan Ambil Sekalipun Mampu

Seorang pelajar ditangkap yang berwajib setelah meretas peladen (server) sebuah agen perjalanan untuk mendapat tiket gratis. Saat ditanya, mengapa ia melakukan kejahatan itu, jawabnya, "Karena saya mampu."

Dua hal menarik kita temukan dalam perikop hari ini. Pertama, keberadaan para raksasa yang dahulu mendiami daerah-daerah perlintasan bangsa Israel. Orang Emim (10), Hori (12), Zamzumim (20), dan Awi (23) adalah bagian dari ras raksasa. Dikatakan bahwa TUHAN telah memunahkan mereka. Kedua, TUHAN melarang bangsa Israel menduduki daerah-daerah di sepanjang perjalanan mereka. Ia telah mengalokasikan daerah daerah itu bagi suku-suku Kanaan (5b, 9b, 19b). Namun, TUHAN menyerahkan negeri orang Amori yang di sebelah timur Sungai Yordan.

TUHANlah yang empunya segala suku dan bangsa di muka bumi. Ia memberi tanah warisan kepada semua anak-Nya. Setiap bangsa memiliki kaveling masing-masing. Kepada mereka Ia berpesan, "Jangan mengingini rumah sesamamu" (Kel. 20:17).

Namun, umat manusia telah dikuasai oleh natur dosa. Maka, TUHAN senantiasa mengawasi kelakuan mereka. Ras atau suku yang jahat Ia hukum. Orang fasik yang melampaui batas kesabaran-Nya, Ia lenyapkan. Itu sebabnya, ras raksasa dan suku Amori harus dibinasakan. Kejahatan mereka telah genap di mata TUHAN (bdk. Kej. 15:16).

Perintah "Jangan mengingini" mudah dilakukan bila kita tidak memiliki kuasa untuk merampas atau mengambil. Ceritanya akan berbeda jika kita memiliki kuasa untuk merampas atau mengambil milik orang lain. Maka, yang tersisa adalah kemauan untuk taat kepada Taurat.

Tanyakanlah di dalam hati kita, "Pernahkah saya memakai jabatan atau kuasa saya untuk mengambil hak orang lain?" Atau, "Pernahkah saya membeli sesuatu hanya untuk memiliki apa yang dimiliki oleh tetangga saya?" Jika jawabannya iya, mintalah ampun kepada Tuhan. Lalu, belajarlah mensyukuri jabatan atau harta yang kita miliki. Jadilah raksasa-raksasa iman pada zaman ini! [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/11/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ulangan+2:1-25
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+2:1-25

Ulangan 2:1-25

 1  "Kemudian kita balik dan berangkat ke padang gurun, ke arah Laut Teberau, seperti yang difirmankan TUHAN kepadaku. Lama kita berjalan keliling pegunungan Seir.
 2  Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku, demikian:
 3  Telah cukup lamanya kamu berjalan keliling pegunungan ini, beloklah sekarang ke utara.
 4  Perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sebentar lagi kamu akan berjalan melalui daerah saudara-saudaramu, bani Esau, yang diam di Seir; mereka akan takut kepadamu. Tetapi hati-hatilah sekali;
 5  janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu setapak kaki dari negeri mereka, karena kepada Esau telah Kuberikan pegunungan Seir menjadi miliknya.
 6  Makanan haruslah kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat makan; juga air haruslah kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat minum.
 7  Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apapun.
 8  Kemudian kita berjalan terus, meninggalkan daerah saudara-saudara kita, bani Esau yang diam di Seir, meninggalkan jalan dari Araba-Yordan, yakni dari Elat dan Ezion-Geber. Sesudah itu kita belok dan berjalan terus ke arah padang gurun Moab.
 9  Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Janganlah melawan Moab dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apapun dari negerinya menjadi milikmu, karena Ar telah Kuberikan kepada bani Lot menjadi miliknya.
10  Dahulu orang Emim diam di sana, suatu bangsa yang besar dan banyak jumlahnya, tinggi seperti orang Enak.
11  Mereka itupun dikira orang Refaim, seperti juga orang Enak, tetapi orang Moab menyebut mereka orang Emim.
12  Dan dahulu di Seir diam orang Hori, tetapi bani Esau telah menduduki daerah mereka, memunahkan mereka dari hadapannya, lalu menetap di sana menggantikan mereka, seperti yang dilakukan orang Israel dengan negeri miliknya yang diberikan TUHAN kepada mereka.
13  Jadi sekarang bersiaplah kamu dan seberangilah sungai Zered. Lalu kita menyeberangi sungai Zered.
14  Lamanya kita berjalan sejak dari Kadesh-Barnea sampai kita ada di seberang sungai Zered, ada tiga puluh delapan tahun, sampai seluruh angkatan itu, yakni prajurit, habis binasa dari perkemahan, seperti yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada mereka;
15  dan tangan TUHAN juga melawan mereka untuk menghamburkan mereka dari perkemahan, sampai mereka habis binasa.
16  Maka ketika dari bangsa itu telah habis binasa semua prajurit,
17  berfirmanlah TUHAN kepadaku:
18  Pada hari ini engkau akan berjalan melintasi perbatasan Moab, yakni Ar,
19  maka engkau sampai ke dekat bani Amon. Janganlah melawan mereka dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apapun dari negeri bani Amon itu menjadi milikmu, karena Aku telah memberikannya kepada bani Lot menjadi miliknya.
20  --Negeri inipun dikira orang negeri orang Refaim. Dahulu orang Refaim diam di sana, tetapi orang Amon menyebut mereka orang Zamzumim,
21  suatu bangsa yang besar dan banyak jumlahnya, tinggi seperti orang Enak, tetapi TUHAN telah memunahkan mereka dari hadapan bani Amon, sehingga orang-orang ini menduduki daerah mereka dan menetap di sana menggantikan mereka;
22  seperti yang dilakukan TUHAN bagi bani Esau yang diam di Seir, ketika Ia memunahkan orang Hori dari hadapan mereka, sehingga mereka menduduki daerah orang Hori itu dan menetap di sana menggantikan orang-orang itu sampai sekarang.
23  Juga orang Awi yang diam di kampung-kampung sampai Gaza, dipunahkan oleh orang Kaftor yang berasal dari Kaftor, lalu orang Kaftor itu menetap di sana menggantikan mereka. --
24  Bersiaplah kamu, berangkatlah dan seberangilah sungai Arnon. Ketahuilah, Aku menyerahkan Sihon, raja Hesybon, orang Amori itu, beserta negerinya ke dalam tanganmu; mulailah menduduki negerinya dan seranglah Sihon.
25  Pada hari ini Aku mulai mendatangkan ke atas bangsa-bangsa di seluruh kolong langit keseganan dan ketakutan terhadap kamu, sehingga mereka menggigil dan gemetar karena engkau, apabila mereka mendengar tentang kamu."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 5 November -- TITUS 2:1-10 - TELADAN DALAM BERBUAT BAIK

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 5 November 2025
Bacaan : TITUS 2:1-10
Setahun: Yohanes 3-4
Nats: Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu. (Titus 2:7)

Renungan:

TELADAN DALAM BERBUAT BAIK

Dalam dunia sekarang ini yang penuh dengan egoisme dan kepentingan pribadi, menjadi teladan dalam berbuat baik bukanlah perkara mudah. Kita hidup di tengah masyarakat yang seringkali lebih mementingkan apa yang bisa mereka dapatkan daripada apa yang bisa mereka berikan. Namun, sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menjadi berbeda-menjadi terang dan garam bagi dunia, dan salah satu caranya adalah dengan menjadi teladan dalam setiap perbuatan baik.

Surat Titus ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada Titus, rekan sepelayanan yang sangat dekat dengannya. Rasul Paulus menasihati Titus agar menjadi contoh yang hidup bagi jemaatnya. Memang sebagai seorang pemimpin maka kehidupannya akan disorot oleh orang banyak. Bukan hanya dalam pengajaran, tetapi terutama dalam perilaku sehari-hari. Kata "teladan" berarti sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh. Teladan yang dimaksud oleh Paulus, bukanlah pertunjukan semata, melainkan kesaksian hidup yang mengalir dari hubungan pribadi dengan Kristus. Hal ini menjadi penting bagi Titus sebagai pemimpin dalam memberi contoh. Jadi berbuat baik bukanlah tugas opsional bagi orang Kristen, melainkan bagian dari identitas kita sebagai pengikut Kristus.

Tindakan kasih, kemurahan hati, kejujuran, dan kesetiaan adalah bentuk nyata dari perbuatan baik yang dapat menjadi kesaksian bagi orang lain. Dunia tidak selalu membaca Alkitab, tetapi mereka membaca hidup kita. Ketika kita mengampuni saat disakiti, membantu tanpa pamrih, atau melayani dengan rendah hati, kita sedang memperkenalkan Kristus lewat hidup kita. --DSK/www.renunganharian.net
   
KITA DIPANGGIL UNTUK MENJADI TANDA NYATA DARI KASIH ALLAH YANG HIDUP.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/11/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?TITUS+2:1-10

TITUS 2:1-10

 1  Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat:
 2  Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.
 3  Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik
 4  dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya,
 5  hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.
 6  Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal
 7  dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
 8  sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.
 9  Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan membantah,
10  jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Yohanes+3-4
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yohanes+3-4

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 5 November -- Ulangan 1:41-46 - Berdiam Diri dan Introspeksi

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 5 November 2025
Ayat SH: Ulangan 1:41-46

Judul: Berdiam Diri dan Introspeksi

Perasaan bersalah kadang mendesak manusia mengambil tindakan yang salah. Oleh karena bersalah, seseorang merasa bahwa ia sanggup mengubah situasi. Itulah yang menjadi motivasi di balik serbuan nekat bangsa Israel.

Musa menceritakan bahwa, alih-alih mau menerima hukuman TUHAN dan melakukan introspeksi, mereka malah menyerbu ke arah pegunungan (43). Maka, turunlah pasukan Amori yang terlatih dan mengalahkan mereka (44). Situasi jadi tambah runyam karena TUHAN kemudian membiarkan Israel untuk waktu yang lama (45, 46).

Melalui perikop ini Musa memberikan sebuah pelajaran penting: Bila Allah menghukum kita, diamlah dan terimalah. Hukuman itu adalah cara Allah mendidik kita agar menjadi dewasa secara mental dan rohani. Musa sendiri menerima hukuman Allah dengan legawa (37). Faktanya, tidak ada yang dapat kita lakukan untuk menebus dosa-dosa kita. Prinsip ini jelas di dalam Alkitab. Di mata Allah, segala kesalehan manusia adalah "seperti kain haid" (Yes. 64:6).

Sayang sekali, banyak orang Kristen merasa harus melakukan sesuatu bagi Allah untuk menunjukkan penyesalan dosanya. Beberapa orang memberi derma dalam jumlah besar, melakukan perjalanan ke tanah suci, dan hal-hal lain yang dilakukan menurut caranya sendiri. Orang-orang itu lupa bahwa Tuhan membenci setiap daya upaya yang tidak sesuai dengan cara dan waktu-Nya. Raja Salomo mengingatkan kita: "Untuk segala sesuatu ada masanya" (Pkh. 3:1).

Mungkin saat ini Anda sedang menanggung akibat dari kesalahan di masa lalu. Mungkin Anda sedang memikirkan cara untuk membatalkan sanksi dari Tuhan. Berhentilah! Jangan berbuat nekat! Jangan coba coba memperbaiki situasi Anda dengan cara-cara dunia! Lebih baik kita berdiam diri dalam waktu yang lama daripada situasi menjadi makin runyam dalam sekejap.

Mari berharap kepada belas kasihan Tuhan, "... tidak untuk selama-lamanya Ia menyimpan amarah" (Mzm. 103:9). Makin kita bergantung pada-Nya, makin Ia menyatakan kemurahan-Nya. [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/11/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ulangan+1:41-46
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+1:41-46

Ulangan 1:41-46

41  "Lalu kamu menjawab, katamu kepadaku: Kami berbuat dosa kepada TUHAN. Kami mau maju berperang, menurut segala yang diperintahkan kepada kami oleh TUHAN, Allah kita. Dan setiap orang dari padamu menyandang senjata perangnya, sebab kamu menganggap mudah untuk berjalan maju ke arah pegunungan.
42  Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: Katakanlah kepada mereka: Janganlah kamu maju dan janganlah kamu berperang, sebab Aku tidak ada di tengah-tengahmu, nanti kamu terpukul kalah oleh musuhmu.
43  Dan aku berbicara kepadamu tetapi kamu tidak mendengarkan, kamu menentang titah TUHAN; kamu berlaku terlalu berani dan maju ke arah pegunungan.
44  Kemudian orang Amori yang diam di pegunungan itu keluar menyerbu kamu, dan mereka mengejar kamu seperti lebah dan mengalahkan kamu dari Seir sampai Horma.
45  Lalu kamu pulang dan menangis di hadapan TUHAN; tetapi TUHAN tidak mendengarkan tangisanmu dan tidak memberi telinga kepada suaramu.
46  Demikianlah kamu lama tinggal di Kadesh, yakni sepanjang waktu kamu tinggal di sana."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 4 November -- LUKAS 12:13-21 - MENGENDALIKAN KEINGINAN

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 4 November 2025
Bacaan : LUKAS 12:13-21
Setahun: Yohanes 1-2
Nats: Kata-Nya lagi kepada mereka, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah berasal dari kekayaannya itu." (Lukas 12:15)

Renungan:

MENGENDALIKAN KEINGINAN

Korupsi marak. Nilai uang hasil tangkapan dapat membuat mata terbelalak. Ada yang mau menyelesaikan kasus-kasus korupsi dengan menaikkan gaji. Terbukti solusi semu ini tidak benar. Karena tindak korupsi juga dilakukan oleh pejabat tinggi yang hidupnya sudah berlimpah. Masalah korupsi adalah persoalan hati. Ada niat sejak awal dan perencanaan matang untuk melakukan dan menyembunyikan perbuatan tidak patut ini.

Yesus langsung menunjukkan ketamakan sebagai keinginan yang harus diwaspadai. Inilah sumber korupsi yang sesungguhnya. Yang menarik, Yesus memisahkan antara harta dengan hidup, menyatakan bahwa kedua hal itu berbeda. Hidup tidak berasal dari kekayaan. Dengan kata lain, hidup kita tidak bergantung kepada kekayaan kita. Banyak contohnya. Salah satunya, kita mengenal orang-orang kaya yang menderita penyakit terminal. Tidak peduli betapa pun banyaknya harta seseorang, kekayaannya tidak bisa membeli kesehatannya. Kekayaan juga tidak dapat membeli sukacita, kepuasan, dan kemerdekaan hidup.

Korupsi adalah salah satu pertanda sulitnya orang mengendalikan keinginannya untuk memiliki banyak harta melalui cara-cara yang merugikan orang banyak. Bila dilakukan orang berpengaruh, maka hal itu mungkin dapat menjadi contoh perilaku yang ditiru, yang merusak moral banyak orang. Selain korupsi, judi online, kecanduan belanja barang-barang mewah, utang yang tidak terbayar, juga merupakan tanda ketamakan. Orang percaya harus mewaspadai keinginan berdosa yang sulit dikendalikan ini. --HEM/www.renunganharian.net
   
KITA HARUS MENINGGALKAN KEINGINAN BERLEBIH UNTUK MEMILIKI HARTA BERLIMPAH DAN MENGEJAR PENGUMPULAN HARTA DI SURGA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/11/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?LUKAS+12:13-21

LUKAS 12:13-21

13  Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."
14  Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
15  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
16  Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
17  Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
18  Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
19  Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
20  Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
21  Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Yohanes+1-2
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yohanes+1-2

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 4 November -- Ulangan 1:34-40 - Tetap Taat kepada Tuhan walau Dihukum

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 4 November 2025
Ayat SH: Ulangan 1:34-40

Judul: Tetap Taat kepada Tuhan walau Dihukum

Musa menggambarkan betapa beratnya hukuman atas kejahatan meragukan TUHAN. Sepuluh pengintai yang menyebarkan hoaks kepada bangsa Israel telah mati di padang gurun; begitu pula jutaan orang yang menyetujui mereka. Hanya Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun yang boleh masuk ke Tanah Perjanjian (36, 38). Lalu, mengapa Musa juga tidak diizinkan Allah? (37).

Satu kesalahan didapati pada Musa. Di Meriba, dekat Kades, ia memukul sebuah gunung batu supaya mengeluarkan air. Padahal, TUHAN menyuruhnya berfirman kepada batu itu (lih. Bil. 20:8, 12). Kita mungkin berpikir hukuman Musa terlalu berat untuk kesalahan sekecil itu.

Akan tetapi, bagi orang yang secara rutin bertatap muka dengan Allah, melalaikan perintah-Nya yang terkecil pun adalah dosa yang teramat besar. Musa menyadari hal itu dan bersyukur. Ia tahu bahwa ia seharusnya dihukum mati sama seperti orang-orang Israel yang meragukan Allah. Maka, Musa terus melayani TUHAN meski dihukum tidak akan pernah menikmati Tanah Perjanjian.

Kita hidup dalam zaman di mana kejahatan lebih mudah ditemukan daripada gawai dan koneksi internet. Banyak orang Kristen lupa betapa mengerikan murka Allah. Gereja pun menunjukkan gejala "mati rasa" terhadap dosa. Fenomena masyarakat modern ini telah diungkapkan di dalam mazmur Musa: "Siapakah yang mengenal kekuatan murka Mu dan menyadari geram-Mu sehingga takut kepada-Mu? " (Mzm. 90:11).

Di sisi lain, banyak hamba Tuhan memilih mundur dari pelayanan ketika mendapat sanksi dari sinode atau pemimpin rohani. Beberapa merasa berhak memperoleh hukuman yang lebih ringan. Mereka tidak melihat hal itu sebagai teguran dari Tuhan.

Kita perlu belajar dari sikap Musa. Ia terus memelihara rasa takut akan Tuhan. Meski harus menjalani hukuman dari-Nya, ia tetap melayani Tuhan. Ini mungkin terdengar paradoks, tetapi kita patut bersyukur ketika Tuhan menghukum kita. Seperti kata Daud bahwa lebih baik jatuh ke dalam tangan TUHAN sebab besar belas kasihan-Nya (lih. 2Sam. 24:14). [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/11/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ulangan+1:34-40
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+1:34-40

Ulangan 1:34-40

34  "Ketika TUHAN mendengar gerutumu itu, Ia menjadi murka dan bersumpah:
35  Tidak seorangpun dari orang-orang ini, angkatan yang jahat ini, akan melihat negeri yang baik, yang dengan sumpah Kujanjikan untuk memberikannya kepada nenek moyangmu,
36  kecuali Kaleb bin Yefune. Dialah yang akan melihat negeri itu dan kepadanya dan kepada anak-anaknya akan Kuberikan negeri yang diinjaknya itu, karena dengan sepenuh hati ia mengikuti TUHAN.
37  Juga kepadaku TUHAN murka oleh karena kamu, dan Ia berfirman: Juga engkau tidak akan masuk ke sana.
38  Yosua bin Nun, pelayanmu, dialah yang akan masuk ke sana. Berilah kepadanya semangat, sebab dialah yang akan memimpin orang Israel sampai mereka memiliki negeri itu.
39  Dan anak-anakmu yang kecil, yang kamu katakan akan menjadi rampasan, dan anak-anakmu yang sekarang ini yang belum mengetahui tentang yang baik dan yang jahat, merekalah yang akan masuk ke sana dan kepada merekalah Aku akan memberikannya, dan merekalah yang akan memilikinya.
40  Tetapi kamu ini, baliklah, berangkatlah ke padang gurun, ke arah Laut Teberau."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 3 November -- MATIUS 24:3-14 - MERESPONS AKHIR ZAMAN

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 3 November 2025
Bacaan : MATIUS 24:3-14
Setahun: Lukas 23-24
Nats: "Semua itu permulaan penderitaan lahirnya zaman baru." (Matius 24:8)

Renungan:

MERESPONS AKHIR ZAMAN

Dalam obrolan di ruang keluarga, percakapan yang semula ringan beralih pada topik akhir zaman. "Sekarang penggunaan teknologi cip semakin meluas, " kata seorang anggota keluarga. "Benar, kini serangkaian bencana dan berbagai penyakit juga mulai bermunculan, " timpal yang lain. "Makanya kita perlu lebih bersungguh-sungguh hidup dalam Tuhan dan menggunakan waktu dengan baik, " kata yang seorang lagi. "Anak-anak jangan habiskan waktu untuk bermain gim, tapi perbanyak doa dan membaca Alkitab, " imbuhnya.

Mencermati keadaan dunia ini, tampaknya tanda-tanda kesudahan zaman semakin jelas, menggenapi perkataan Yesus. Ya, ada masa di mana terjadi banyak peperangan, pertikaian antarbangsa dan kerajaan, juga bencana kelaparan dan gempa bumi (ay. 6-7). Namun, semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang akhir zaman. Bagaimana orang percaya merespons situasi ini? Pertama, teguhkan hati agar bertahan dalam iman, supaya kita diselamatkan (ay. 13). Kedua, kita perlu memberi diri untuk terlibat dalam pemberitaan Injil dan bersaksi (ay. 14), karena tersebarnya Injil Kerajaan ke seluruh bangsa akan menjadi tanda terakhir dari kesudahan segala sesuatu.

Tantangan untuk meneguhkan iman dan terlibat dalam pemberitaan Injil menjadi dua perkara penting bagi setiap orang percaya masa kini. Mari perkuat iman kita dengan banyak berdoa, juga membaca dan merenungkan firman. Belajarlah hidup dalam iman ketika pergumulan hidup melanda dan mulailah terlibat dalam pemberitaan Injil, sampai waktu kesudahan zaman tiba. --GHJ/www.renunganharian.net
   
KESUDAHAN ZAMAN PASTI AKAN TIBA, SUDAH SIAPKAH KITA MENGHADAPI DATANGNYA WAKTU ITU?

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/11/03/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?MATIUS+24:3-14

MATIUS 24:3-14

 3  Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
 4  Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
 5  Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
 6  Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
 7  Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
 8  Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.
 9  Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
10  dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
11  Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
12  Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
13  Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
14  Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+23-24
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+23-24

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 3 November -- Ulangan 1:19-33 - Jangan Gentar, Jangan Takut!

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 3 November 2025
Ayat SH: Ulangan 1:19-33

Judul: Jangan Gentar, Jangan Takut!

Kita mengenal dua jenis ketakutan. Kata 'gentar' merujuk kepada ketakutan yang disertai alasan yang masuk akal. Sedang ketakutan karena alasan yang tidak masuk akal disebut fobia.

Musa menceritakan sebuah kejahatan dari generasi pertama bangsa Israel. Mereka tidak percaya bahwa TUHAN sanggup menolong mereka menaklukkan seluruh negeri Kanaan. Mereka gentar karena penduduk Kanaan itu tangguh dan biasa berperang. Selain itu, mereka jatuh ke dalam fobia akibat hoaks yang disebar oleh sepuluh mata-mata (28, bdk. Bil. 13:32)

Musa membandingkan respons generasi pertama dengan generasi kedua. Kata 'Amori' menjadi penghubung kedua generasi itu. Generasi pertama diperhadapkan dengan wilayah orang Amori dan merasa takut (19). Ide mengirim mata mata mengindikasikan ketakutan mereka. Sebaliknya, generasi kedua berani bertempur dan menang atas raja orang Amori (4). Hal ini diceritakan Musa bukan untuk menyombongkan generasi muda. Ia hanya ingin mengingatkan apa yang bisa terjadi jika mereka benar-benar percaya kepada TUHAN.

Kalau begitu, apakah membuat rencana atau mencari informasi selalu mencerminkan kurangnya iman? Tidak demikian! Motivasi di dalam hati kitalah penentunya. Orang yang tidak beriman mencari informasi untuk membenarkan ketakutannya. Sebaliknya, bagi orang percaya, membuat rencana adalah wujud dari pertanggungjawaban iman. Ia melakukan penyelidikan karena ia percaya kepada Allah.

Apakah Anda merasa gentar pada hari-hari ini? Mungkin kegentaran yang kita alami cukup rasional. Menurut hitung hitungan di atas kertas, daya saing kita rendah, kemampuan finansial kita lemah, sumber daya kita terbatas. Kita tidak menyangkali hal-hal itu.

Namun, kita memiliki Allah yang melampaui segala rasionalitas manusia. Dia memampukan kita untuk menaklukkan setiap 'Amori' di dalam hidup kita. Berdoalah agar Tuhan berkenan mengangkat segala ketakutan kita dan menggantinya dengan kedamaian dan keberanian. Dengar Tuhan berkata: "Jangan gentar dan jangan takut!" [PHM]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/11/03/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ulangan+1:19-33
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+1:19-33

Ulangan 1:19-33

19  "Kemudian kita berangkat dari Horeb dan berjalan melalui segenap padang gurun yang besar dan dahsyat yang telah kamu lihat itu, ke arah pegunungan orang Amori, seperti yang diperintahkan kepada kita oleh TUHAN, Allah kita; lalu kita sampai ke Kadesh-Barnea.
20  Ketika itu aku berkata kepadamu: Kamu sudah sampai ke pegunungan orang Amori, yang diberikan kepada kita oleh TUHAN, Allah kita.
21  Ketahuilah, TUHAN, Allahmu, telah menyerahkan negeri itu kepadamu. Majulah, dudukilah, seperti yang difirmankan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. Janganlah takut dan janganlah patah hati.
22  Lalu kamu sekalian mendekati aku dan berkata: Marilah kita menyuruh beberapa orang mendahului kita untuk menyelidiki negeri itu bagi kita dan membawa kabar kepada kita tentang jalan yang akan kita lalui, dan tentang kota-kota yang akan kita datangi.
23  Hal itu kupandang baik. Jadi aku memilih dari padamu dua belas orang, dari tiap-tiap suku seorang.
24  Mereka pergi dan berjalan ke arah pegunungan, lalu sampai ke lembah Eskol, kemudian menyelidiki negeri itu.
25  Maka mereka mengambil buah-buahan negeri itu dan membawanya kepada kita. Pula mereka membawa kabar kepada kita, demikian: Negeri yang diberikan TUHAN, Allah kita, kepada kita itu baik.
26  Tetapi kamu tidak mau berjalan ke sana, kamu menentang titah TUHAN, Allahmu.
27  Kamu menggerutu di dalam kemahmu serta berkata: Karena TUHAN membenci kita, maka Ia membawa kita keluar dari tanah Mesir untuk menyerahkan kita ke dalam tangan orang Amori, supaya dimusnahkan.
28  Ke manakah pula kita maju? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita tawar dengan mengatakan: Orang-orang itu lebih besar dan lebih tinggi dari pada kita, kota-kota di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit, lagipula kami melihat orang-orang Enak di sana.
29  Ketika itu aku berkata kepadamu: Janganlah gemetar, janganlah takut kepada mereka;
30  TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu,
31  dan di padang gurun, di mana engkau melihat bahwa TUHAN, Allahmu, mendukung engkau, seperti seseorang mendukung anaknya, sepanjang jalan yang kamu tempuh, sampai kamu tiba di tempat ini.
32  Tetapi walaupun demikian, kamu tidak percaya kepada TUHAN, Allahmu,
33  yang berjalan di depanmu di perjalanan untuk mencari tempat bagimu, di mana kamu dapat berkemah: dengan api pada waktu malam dan dengan awan pada waktu siang, untuk memperlihatkan kepadamu jalan yang harus kamu tempuh."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]