(e-RH) 31 Desember -- RUT 1:1-18 - TUHAN YANG SETIA

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 31 Desember 2025
Bacaan : RUT 1:1-18
Setahun: Wahyu 20-22
Nats: Tetapi, Rut berkata, "Jangan desak aku meninggalkan engkau untuk pulang dan tidak mengikutimu. Ke mana pun engkau pergi, ke situ aku pergi. Di mana pun engkau bermalam, di situ aku bermalam. Bangsamulah bangsaku dan Allahmu Allahku. (Rut 1:16)

Renungan:

TUHAN YANG SETIA

Demi mempertahankan hidup, mengungsi ke Moab mungkin akan memberi kehidupan yang lebih baik bagi keluarga Naomi. Awalnya, semua berjalan baik. Satu putranya menikahi Rut, dan yang lain menikahi Orpa. Tapi tak berapa lama, peristiwa pahit kembali terjadi. Suami dan kedua putra Naomi mati. Dalam kepedihan Naomi memutuskan pulang ke Betlehem. Ia menasihati kedua menantunya yang ingin mengikutinya dengan berkata, "Janganlah demikian, Anak-anakku, hidupku jauh lebih pahit daripada hidupmu, sebab terhadap akulah tangan Tuhan dilayangkan."

Naomi menyalahkan diri sendiri atas semua peristiwa pahit yang terjadi. Tidak ada yang tersisa, perjalanan pulang pun dilihatnya begitu gelap. Namun, di luar kesadarannya Tuhan tidak meninggalkannya. Sekalipun Naomi menyesali keputusannya yang salah, tetapi Tuhan tidak pernah menyalahkannya. Justru menjalani hidup di tempat yang dianggap Naomi salah itulah Tuhan menghadirkan Rut dalam kehidupannya. Seorang menantu yang setia menemani dan merawat Naomi dalam situasi yang paling sulit.

Kisah Naomi mengajarkan kepada kita tentang kesetiaan dan kehadiran Tuhan kepada orang-orang yang merasa pahit hidupnya. Seperti Naomi, mungkin kita menyalahkan diri atas semua yang terjadi, tetapi Tuhan menyatakan kehadiran-Nya untuk membangkitkan semangat kita. Tuhan hadir menemani Naomi melalui diri Rut yang setia, Tuhan juga hadir melalui orang-orang yang mendukung kita. Keputusan kita di masa lalu mungkin membawa kita pada peristiwa yang pahit, tetapi di tempat itulah kita mengalami kesetiaan dan kehadiran Tuhan. --SYS/www.renunganharian.net
   
DALAM KEPUTUSASAAN DAN DALAM SITUASI PALING PAHIT SEKALIPUN, TUHAN TIDAK PERNAH SEDETIK PUN MENINGGALKAN KITA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/12/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?RUT+1:1-18

RUT 1:1-18

 1  Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.
 2  Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana.
 3  Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya.
 4  Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya.
 5  Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.
 6  Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.
 7  Maka berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda,
 8  berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku;
 9  kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras
10  dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu."
11  Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?
12  Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,
13  masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?"
14  Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
15  Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
16  Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
17  di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
18  Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia, berhentilah ia berkata-kata kepadanya.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Wahyu+20-22
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+20-22

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 31 Desember -- Yohanes 3:1-13 - Mencari Kebenaran Sejati

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Rabu, 31 Desember 2025
Ayat SH: Yohanes 3:1-13

Judul: Mencari Kebenaran Sejati

Nikodemus adalah seorang pemimpin agama Yahudi dari golongan Farisi (1). Ia seorang terdidik dan pengajar agama (10). Ia menguasai Hukum Taurat dan tradisi agama. Namun, dialognya dengan Yesus menunjukkan bahwa ia masih belum memahami kebenaran yang ada dalam Yesus.

Mengingat posisinya dalam komunitas Yahudi, ia dengan hati-hati mencari kebenaran dalam Yesus karena menyadari bahwa Yesus adalah yang diutus oleh Allah (2). Namun, Yesus menantang pemahamannya dengan pernyataan, "Jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (3).

Dalam bahasa Yunani, istilah 'dilahirkan kembali' menggunakan kata anothen, yang dapat berarti 'kembali' atau 'dari atas' (lih. Yoh. 19:11, 23). Artinya, kelahiran kembali adalah tindakan Allah, bukan hasil usaha manusia. Hanya karena tindakan Allah, seseorang memahami kebenaran secara utuh.

Nikodemus kebingungan dan bertanya bagaimana seseorang bisa dilahirkan kembali secara fisik (4). Namun, Yesus menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah transformasi rohani melalui Roh Kudus (5): penyucian dosa dan pembaruan spiritual. Transformasi ini adalah karya Allah yang memberikan hidup baru kepada orang beriman. Seperti angin yang tidak terlihat, tetapi terasa, pekerjaan Roh Kudus nyata dan mengubahkan hidup (8).

Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri! Yesus menyatakan bahwa hanya Dia yang turun dari surga yang dapat menyatakan kebenaran Allah (13). Kelahiran kembali terjadi hanya melalui iman kepada Yesus. Iman kepada Yesus adalah respons manusia terhadap anugerah Allah yang menyelamatkan. Iman yang bukan sekadar percaya kepada fakta tentang Yesus, tetapi juga memercayakan seluruh hidup kepada-Nya.

Jika kita dapat mengenal kebenaran dan mengalami keselamatan, itu adalah kasih karunia Tuhan. Bersyukurlah! Jika kita masih berupaya memahami kebenaran sejati dengan logika dan pengetahuan agama, bertobatlah! Sebab, itu adalah kesia-siaan. [JMH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/12/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yohanes+3:1-13
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yohanes+3:1-13

Yohanes 3:1-13

 1  Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
 2  Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
 3  Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
 4  Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
 5  Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
 6  Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
 7  Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
 8  Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
 9  Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?"
10  Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?
11  Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.
12  Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?
13  Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 30 Desember -- ULANGAN 1:19-33 - MELAWAN KERAGU-RAGUAN

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 30 Desember 2025
Bacaan : ULANGAN 1:19-33
Setahun: Wahyu 17-19
Nats: Yang berjalan di depanmu di perjalanan. Dialah yang mencari tempat bagimu di mana kamu dapat berkemah, dengan api pada waktu malam dan dengan awan pada waktu siang, untuk memperlihatkan kepadamu jalan yang harus kamu tempuh. (Ulangan 1:33)

Renungan:

MELAWAN KERAGU-RAGUAN

Perasaan ragu tentu adalah sebuah hal yang wajar untuk kita rasakan. Namun, tenggelam dalam keragu-raguan adalah hal yang berbahaya karena tidak membuat kita mengalami kemajuan dalam hidup. Sekalipun kita berpikir bagaimana cara untuk dapat maju dan berkembang, tetapi kita tidak akan pernah dapat melangkah karena tidak ada yang kita pegang untuk kita percayai.

Dalam hidup bangsa Israel, berkali-kali Allah telah menunjukkan diri-Nya dan menolong mereka, tetapi berkali-kali pulalah mereka meragukan keselamatan mereka. Seperti ketika mereka harus melewati tanah orang Amori, mereka menjadi ragu karena melihat betapa besar dan perkasanya orang Amori. Dalam keragu-raguan, mereka bahkan lupa bahwa Allah senantiasa menyertai langkah hidup mereka. Oleh karenanya, Musa mengingatkan setiap pertolongan Allah dalam hidup mereka, serta dalam perjalanan mereka di padang gurun; bahwa Allah menyertai hidup mereka, dengan mencarikan tempat untuk berkemah dalam perjalanan mereka, serta yang juga menunjukkan jalan yang harus mereka tempuh. Oleh karenanya, sudah sepatutnya mereka tetap melangkah maju dengan percaya, sekalipun harus melewati tanah orang Amori, karena Allah menyertai mereka.

Tenggelam dalam keragu-raguan hanya akan menghambat hidup kita, bahkan mengajak kita untuk melangkah mundur. Maka, sudah sepatutnya kita menguatkan hati untuk melangkah maju dengan rasa percaya karena Allah senantiasa menyertai hidup kita dan membimbing langkah kita. --ZDP/www.renunganharian.net
   
MELANGKAH MAJU TANPA RAGU KARENA ALLAH DI DEPAN KITA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/12/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?ULANGAN+1:19-33

ULANGAN 1:19-33

19  "Kemudian kita berangkat dari Horeb dan berjalan melalui segenap padang gurun yang besar dan dahsyat yang telah kamu lihat itu, ke arah pegunungan orang Amori, seperti yang diperintahkan kepada kita oleh TUHAN, Allah kita; lalu kita sampai ke Kadesh-Barnea.
20  Ketika itu aku berkata kepadamu: Kamu sudah sampai ke pegunungan orang Amori, yang diberikan kepada kita oleh TUHAN, Allah kita.
21  Ketahuilah, TUHAN, Allahmu, telah menyerahkan negeri itu kepadamu. Majulah, dudukilah, seperti yang difirmankan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. Janganlah takut dan janganlah patah hati.
22  Lalu kamu sekalian mendekati aku dan berkata: Marilah kita menyuruh beberapa orang mendahului kita untuk menyelidiki negeri itu bagi kita dan membawa kabar kepada kita tentang jalan yang akan kita lalui, dan tentang kota-kota yang akan kita datangi.
23  Hal itu kupandang baik. Jadi aku memilih dari padamu dua belas orang, dari tiap-tiap suku seorang.
24  Mereka pergi dan berjalan ke arah pegunungan, lalu sampai ke lembah Eskol, kemudian menyelidiki negeri itu.
25  Maka mereka mengambil buah-buahan negeri itu dan membawanya kepada kita. Pula mereka membawa kabar kepada kita, demikian: Negeri yang diberikan TUHAN, Allah kita, kepada kita itu baik.
26  Tetapi kamu tidak mau berjalan ke sana, kamu menentang titah TUHAN, Allahmu.
27  Kamu menggerutu di dalam kemahmu serta berkata: Karena TUHAN membenci kita, maka Ia membawa kita keluar dari tanah Mesir untuk menyerahkan kita ke dalam tangan orang Amori, supaya dimusnahkan.
28  Ke manakah pula kita maju? Saudara-saudara kita telah membuat hati kita tawar dengan mengatakan: Orang-orang itu lebih besar dan lebih tinggi dari pada kita, kota-kota di sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit, lagipula kami melihat orang-orang Enak di sana.
29  Ketika itu aku berkata kepadamu: Janganlah gemetar, janganlah takut kepada mereka;
30  TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu,
31  dan di padang gurun, di mana engkau melihat bahwa TUHAN, Allahmu, mendukung engkau, seperti seseorang mendukung anaknya, sepanjang jalan yang kamu tempuh, sampai kamu tiba di tempat ini.
32  Tetapi walaupun demikian, kamu tidak percaya kepada TUHAN, Allahmu,
33  yang berjalan di depanmu di perjalanan untuk mencari tempat bagimu, di mana kamu dapat berkemah: dengan api pada waktu malam dan dengan awan pada waktu siang, untuk memperlihatkan kepadamu jalan yang harus kamu tempuh."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Wahyu+17-19
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+17-19

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 30 Desember -- Yohanes 2:13-25 - Bait Allah yang Baru

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Selasa, 30 Desember 2025
Ayat SH: Yohanes 2:13-25

Judul: Bait Allah yang Baru

Bait Allah adalah tempat kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya. Melalui peristiwa yang tertulis dalam bacaan ini, Yesus sedang menunjukkan apa arti Bait Allah.

Peristiwa ini terjadi saat perayaan Paskah Yahudi sudah dekat. Pada perayaan ini, banyak orang dari berbagai bangsa datang ke Yerusalem untuk beribadah di Bait Allah. Namun, suasana di halaman Bait Allah telah berubah menjadi pasar yang sibuk dengan aktivitas perdagangan. Para pedagang menjual lembu, domba, dan merpati untuk keperluan kurban persembahan, sementara para penukar uang melayani kebutuhan para peziarah yang datang dari berbagai wilayah dengan mata uang yang berbeda. Yesus marah dan mengusir mereka, "Jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan!" (14-16). Tujuan utama Bait Allah sebagai tempat beribadah kepada Allah dan rumah doa bagi segala bangsa (bdk. Yes. 56:7) telah digantikan dengan aktivitas perdagangan.

Yesus memberi makna baru yang radikal akan Bait Allah. Keterhubungan manusia dengan Allah tidak lagi dibatasi oleh tempat fisik atau ritual agama, melainkan di dalam diri-Nya. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, tubuh-Nya menjadi Bait Allah yang baru (21). Di dalam kematian-Nya, Ia menghapus semua penghalang yang memisahkan manusia dari Allah, baik penghalang etnis, sosial, maupun budaya, sehingga semua orang dapat beribadah kepada Allah. Tak ada lagi dinding pemisah antara Allah dan manusia. Melalui kebangkitan-Nya, Yesus membuka jalan bagi semua orang untuk datang kepada Allah tanpa penghalang. Siapa pun yang percaya kepada-Nya dapat masuk ke dalam hadirat Allah.

Kita dapat beribadah kepada Allah karena Yesus mati di atas kayu salib dan bangkit pada hari ketiga. Seperti Yesus membuka jalan bagi semua bangsa, kita juga dipanggil untuk membuka gereja dan komunitas bagi siapa pun yang mencari kebenaran dan kasih Allah. Gereja dan komunitas Kristen harus menjadi saksi Kristus yang terbuka, tidak eksklusif agar semua orang mengalami karya penebusan Yesus. [JMH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/12/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yohanes+2:13-25
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yohanes+2:13-25

Yohanes 2:13-25

13  Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
14  Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
15  Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
16  Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
17  Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
18  Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
19  Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
20  Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
21  Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
22  Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
23  Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
24  Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
25  dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 29 Desember -- 1 SAMUEL 24 - TETAP NAIK

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 29 Desember 2025
Bacaan : 1 SAMUEL 24
Setahun: Wahyu 13-16
Nats: Tuhan akan mengangkat kamu menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, kamu akan tetap naik dan bukan turun, apabila kamu mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini untuk kamu lakukan dengan setia. (Ulangan 28:13)

Renungan:

TETAP NAIK

Seorang pria pulang dari gereja dengan wajah muram. Tadi Pak Pendeta berkhotbah dengan mengutip Ul. 28:13, "Kamu akan tetap naik dan bukan turun." Pria itu mendapati omzet bisnisnya bulan ini lebih sedikit dibanding bulan lalu. "Kalau janji Tuhan adalah tetap naik, lalu mengapa kini aku 'turun', " ucapnya sedih.

Tentu pemahaman pria itu keliru. Sebab jika benar demikian maka di tengah jalan Daud pun akan kecewa kepada Tuhan. Ia akan bersedih saat dikejar-kejar oleh Saul. Terlihat sebelumnya ia "naik". Ia diurapi sebagai raja Israel (1Sam. 16:13). Lanjut, ia mengalahkan raksasa Goliat (1Sam. 17:49-50). Lanjut, ia diangkat menjadi kepala prajurit yang selalu meraih kemenangan (1Sam. 18:5). Kemudian situasi berbalik 180 derajat. Ia lari dan bersembunyi dari satu tempat ke tempat yang lain. Didapati Daud terus bersemangat mengiring Tuhan sehingga menolak mencelakai orang yang diurapi Tuhan (ay. 7). Menurut pandangan Daud, pada saat itu ia juga sedang "naik". Alasannya, dirinya terus tinggal dalam rancangan Tuhan. Selalu rancangan Tuhan membawa kehidupan manusia naik ke atas, walaupun situasi menekannya ke bawah. Ibarat roda mobil yang bergerak dari lembah menuju puncak gunung. Pada saat memutar ke bawah, roda tetap berada "di atas".

Beratnya tekanan dari situasi bukan isyarat kita sedang "turun". Kita tetap naik apabila terus tinggal di dalam rancangan Tuhan. Kita belum bergeser dari posisi "naik" apabila masih bersemangat mengiring Tuhan. Ingatlah hal ini setiap kali persoalan melanda kehidupan kita. Alih-alih kecewa, nantikan pertolongan Tuhan pasti dinyatakan bagi kita. --LIN/www.renunganharian.net
   
NAIK TURUNNYA KEHIDUPAN BUKAN BERGANTUNG ADA ATAU TIDAKNYA KESUKARAN, TETAPI KEPUTUSAN UNTUK TETAP ATAU BERHENTI MENGIRING TUHAN.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/12/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?1+SAMUEL+24

1 SAMUEL 24

 1  (24-2) Ketika Saul pulang sesudah memburu orang Filistin itu, diberitahukanlah kepadanya, demikian: "Ketahuilah, Daud ada di padang gurun En-Gedi."
 2  (24-3) Kemudian Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan.
 3  (24-4) Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu.
 4  (24-5) Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: "Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.
 5  (24-6) Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul;
 6  (24-7) lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN."
 7  (24-8) Dan Daud mencegah orang-orangnya dengan perkataan itu; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul telah bangun meninggalkan gua itu hendak melanjutkan perjalanannya.
 8  (24-9) Kemudian bangunlah Daud, ia keluar dari dalam gua itu dan berseru kepada Saul dari belakang, katanya: "Tuanku raja!" Saul menoleh ke belakang, lalu Daud berlutut dengan mukanya ke tanah dan sujud menyembah.
 9  (24-10) Lalu berkatalah Daud kepada Saul: "Mengapa engkau mendengarkan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu?
10  (24-11) Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat, bahwa TUHAN sekarang menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu; ada orang yang telah menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.
11  (24-12) Lihatlah dahulu, ayahku, lihatlah kiranya punca jubahmu dalam tanganku ini! Sebab dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari pada kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku.
12  (24-13) TUHAN kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau, TUHAN kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau;
13  (24-14) seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari orang fasik timbul kefasikan. Tetapi tanganku tidak akan memukul engkau.
14  (24-15) Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang? Siapakah yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja!
15  (24-16) Sebab itu TUHAN kiranya menjadi hakim yang memutuskan antara aku dan engkau; Dia kiranya memperhatikannya, memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku dengan melepaskan aku dari tanganmu."
16  (24-17) Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu kepada Saul, berkatalah Saul: "Suaramukah itu, ya anakku Daud?" Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul.
17  (24-18) Katanya kepada Daud: "Engkau lebih benar dari pada aku, sebab engkau telah melakukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu.
18  (24-19) Telah kautunjukkan pada hari ini, betapa engkau telah melakukan yang baik kepadaku: walaupun TUHAN telah menyerahkan aku ke dalam tanganmu, engkau tidak membunuh aku.
19  (24-20) Apabila seseorang mendapat musuhnya, masakan dilepaskannya dia berjalan dengan selamat? TUHAN kiranya membalaskan kepadamu kebaikan ganti apa yang kaulakukan kepadaku pada hari ini.
20  (24-21) Oleh karena itu, sesungguhnya aku tahu, bahwa engkau pasti menjadi raja dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.
21  (24-22) Oleh sebab itu, bersumpahlah kepadaku demi TUHAN, bahwa engkau tidak akan melenyapkan keturunanku dan tidak akan menghapuskan namaku dari kaum keluargaku."
22  (24-23) Lalu bersumpahlah Daud kepada Saul. Kemudian pulanglah Saul ke rumahnya, sedang Daud dan orang-orangnya pergi ke kubu gunung.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Wahyu+13-16
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+13-16

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 29 Desember -- Yohanes 2:1-12 - Berkat dan Sukacita Mesianik

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Senin, 29 Desember 2025
Ayat SH: Yohanes 2:1-12

Judul: Berkat dan Sukacita Mesianik

Dalam tradisi Yahudi, anggur adalah simbol sukacita, kelimpahan, dan berkat Allah. Mazmur 104:15 dan Amsal 3:10 menyebutkan bahwa anggur adalah pemberian Allah yang menyukakan manusia. Bahkan, dalam tradisi Yahudi, pesta pernikahan tanpa anggur dianggap memalukan. Oleh karena itu, situasi kehabisan anggur pada pesta perkawinan di Kana sangat genting.

Maria, ibu Yesus, meminta Yesus untuk bertindak dengan keyakinan bahwa Dia dapat menyelesaikan masalah itu. Yesus kemudian memerintahkan para pelayan mengisi enam tempayan dengan air, yang berubah menjadi anggur terbaik (7-10). Tempayan-tempayan itu menampung sekitar 460 hingga 720 liter air. Peristiwa itu bukan sekadar mukjizat, tetapi tanda bahwa Yesus adalah Mesias dan Anak Allah. Hanya Allah Pencipta yang mampu melakukan perubahan ajaib seperti ini (bdk. Mzm. 77:7).

Peristiwa di Kana juga memiliki makna eskatologis. Nabi Yesaya menubuatkan perjamuan besar di Gunung Sion pada masa Mesianik, di mana Allah akan membawa pemulihan universal bagi segala bangsa (bdk. Yes. 25:6-9; Yer. 31:2; Yl. 3:18). Anggur dalam nubuat itu melambangkan sukacita dan kelimpahan yang akan diberikan Allah pada masa itu. Mukjizat Yesus menunjukkan bahwa masa Mesianik telah tiba melalui diri-Nya.

Narasi ini menegaskan Yesus memulihkan kehormatan tuan rumah, dan menjadi sumber berkat dan sukacita. Ia tidak saja bersedia menyelesaikan masalah, tetapi juga sedang menyatakan diri Nya kepada manusia di dalam dan melalui masalah tersebut.

Jika tahun ini kita kehilangan sukacita dan harapan, datanglah kepada Yesus. Di kala masalah tak kunjung selesai, hidup terasa lelah, perasaan diliputi kekecewaan, dan air mata membanjiri tempat tidur, datanglah kepada Yesus. Ia rindu memulihkan hidup kita.

Percayalah bahwa Yesus adalah sumber sukacita yang tidak tergoyahkan oleh keadaan. Kuasa-Nya melampaui penderitaan, mengatasi keputusasaan, dan memberikan harapan di tengah kegelapan. Dia pasti membuat semuanya menjadi baik! [JMH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/12/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yohanes+2:1-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yohanes+2:1-12

Yohanes 2:1-12

 1  Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
 2  Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
 3  Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
 4  Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
 5  Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
 6  Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
 7  Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.
 8  Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.
 9  Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki,
10  dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
11  Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
12  Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersama-sama dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya, dan mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]

(e-RH) 28 Desember -- ROMA 8:18-30 - KISAH PEMULIHAN

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 28 Desember 2025
Bacaan : ROMA 8:18-30
Setahun: Wahyu 9-12
Nats: Kita tahu bahwa Dia turut bekerja dalam segala sesuatu demi kebaikan orang-orang yang mengasihi Allah, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya. (Roma 8:28)

Renungan:

KISAH PEMULIHAN

Seorang pelukis tua memamerkan mahakaryanya. Lukisan wajah seorang anak kecil, berjudul "Gambar Diri". Namun malang, tiba-tiba banjir datang dan merendam studio lukis itu. Banyak lukisan rusak, termasuk "Gambar Diri". Lukisan itu sobek dan penuh noda lumpur. Banyak orang berkata, "Buang saja ke sampah, Pak." Alih-alih membuangnya, pelukis itu memilih memperbaiki karyanya itu. Ia menambal setiap sobekan dengan sabar dan melukis ulang bagian-bagian yang hilang. Prosesnya lama dan melelahkan. Setelah berbulan-bulan, lukisan "Gambar Diri" kembali seperti semula! "Lukisan ini lebih indah daripada yang dulu!" puji orang-orang. Pelukis itu berkata, "Kini lukisan ini tidak hanya karya seni, tapi kisah pemulihan. Kerusakannya mengisahkan betapa besar kasih pelukisnya."

Saya merenungkan bahwa kita seperti "Gambar Diri" dalam cerita itu. Allah menciptakan kita menurut gambar dan rupa-Nya (Kej. 1:27), tetapi dosa, luka hidup, dan pengalaman pahit telah merusak semua gambaran indah itu. Namun, Allah tidak membuang kita. Ia tidak menyerah untuk memulihkan gambar diri kita yang rusak.

Roma 8:28 menegaskan bahwa dalam segala sesuatu, termasuk kegagalan, luka batin, bahkan dosa yang kita sesali, Tuhan bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Prosesnya tidak selalu cepat dan mudah. Seperti pelukis yang sabar memulihkan mahakaryanya, Allah turut bekerja, bahkan hingga menyerahkan nyawa-Nya demi memulihkan gambar diri kita. Inilah kisah sebuah pemulihan yang menakjubkan itu. --SYS/www.renunganharian.net
   
PEMULIHAN YANG TUHAN KERJAKAN BUKAN HANYA SOAL DIBETULKAN, TETAPI DIBENTUK KEMBALI MENJADI SERUPA KRISTUS.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2025/12/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?ROMA+8:18-30

ROMA 8:18-30

18  Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
19  Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
20  Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
21  tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
22  Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
23  Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
24  Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
25  Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
26  Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
27  Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
28  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
29  Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
30  Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Wahyu+9-12
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+9-12

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2025 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA
[Read more]

(e-SH) 28 Desember -- Yohanes 1:35-51 - Rantai Kesaksian

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Minggu, 28 Desember 2025
Ayat SH: Yohanes 1:35-51

Judul: Rantai Kesaksian

Teks ini berisi dua narasi yang saling terkait (35-42; 43-51). Narasi pertama dimulai dengan kesaksian Yohanes Pembaptis, "Lihat, inilah Anak Domba Allah!" (36), yang mendorong dua muridnya mengikuti Yesus (37-39). Salah satu murid, yaitu Andreas, setelah bertemu Yesus segera memberi tahu saudaranya, Simon, "Kami telah menemukan Mesias", lalu membawa Simon kepada Yesus (40-42).

Narasi kedua (43-51) dimulai dengan Yesus memanggil Filipus, "Ikutlah Aku!" (44). Filipus lalu menemui Natanael dan berkata, "Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam Taurat dan oleh nabi-nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret" (45). Ketika Natanael ragu, Filipus tidak berdebat, melainkan berkata, "Mari dan lihatlah!" (47). Ia mengundang Natanael untuk mengalami Yesus. Setelah bertemu Yesus dan menyaksikan kuasa-Nya, Natanael berkata, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" (49).

Dua hal penting diajarkan melalui narasi ini. Pertama, bersaksi adalah panggilan universal setiap orang percaya. Yohanes Pembaptis, Andreas, Simon, Filipus, dan Natanael terlibat dalam rantai kesaksian yang berkelanjutan. Mereka memiliki peran penting dalam memperkenalkan Yesus kepada orang lain. Tugas kita adalah mengenalkan Yesus kepada orang di sekitar kita, baik di rumah, di lingkungan, sekolah, kampus, atau tempat kerja. Hendaklah kita berperan aktif meneruskan rantai kesaksian yang membawa banyak orang kepada keselamatan-Nya.

Kedua, kesaksian hanya akan terjadi melalui seseorang yang telah mengalami perjumpaan dengan Yesus Sang Mesias dan Anak Allah. Tanpa Yesus tak akan ada kesaksian. Yang ada hanyalah informasi kosong tanpa kuasa yang mengubahkan.

Kesaksian yang hidup mengundang orang lain untuk mengalami Yesus secara pribadi, bukan sekadar mendengar tentang-Nya. Karena itu, kita perlu terus menerus bertumbuh dalam pengenalan akan Yesus dan mengalami kuasa transformasi Yesus sehingga pesan "Mari dan lihatlah!" menjadi hidup dan berkuasa. [JMH]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2025/12/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Yohanes+1:35-51
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Yohanes+1:35-51

Yohanes 1:35-51

35  Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
36  Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
37  Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
38  Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
39  Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
40  Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
41  Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."
42  Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."
43  Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
44  Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.
45  Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
46  Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
47  Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
48  Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
49  Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
50  Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
51  Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
[Read more]