Senin, 28 Oktober 2024

(e-RH) 29 Oktober -- KEJADIAN 28:10-22 - BANTAL BATU

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 29 Oktober 2024
Bacaan : KEJADIAN 28:10-22
Setahun: Lukas 12-13
Nats: Ia sampai di suatu tempat dan bermalam di situ karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu di tempat itu dan memakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu. (Kejadian 28:11)

Renungan:

BANTAL BATU

Saat tidur, bantal yang empuk sudah pasti menjadi teman setia. Bantal tidak hanya memperlancar peredaan darah dan membuat tidur nyenyak, tetapi ia juga memberi kita rasa nyaman dan menyehatkan tubuh. Sebaliknya, bantal yang terlalu keras akan membuat saraf-saraf leher menjadi tegang dan kesehatan pun terganggu. Pernahkah kita membayangkan seorang yang menjadikan batu sebagai alas kepalanya waktu tidur?

Sudah terlalu lama Yakub "terlelap" dengan "bantal empuk" di rumahnya. Saking nyamannya, ia hidup tidak lagi mengandalkan Tuhan, melainkan otak dan kekuatannya. Namun, kini ia harus meninggalkan tempat nyamannya itu jauh-jauh karena ancaman Esau. Yakub pun terpaksa membaringkan dirinya di tanah dan memakai batu untuk alas kepalanya. Sungguh tidak nyaman. Namun, justru di situlah ia bermimpi menyaksikan pintu surga yang terbuka untuknya. Berawal dari bantal batu itulah ia menyaksikan anugerah Allah yang menyapa dirinya. Bahkan di tempat itulah ia mendengar secara langsung akan janji Allah kepada Abraham, kepada dirinya, juga janji penyertaan-Nya. Dan untuk mengingat anugerah itu, Yakub menjadikan batu itu menjadi sebuah tugu peringatan.

Berada di tempat nyaman kerap membuat kita lupa diri. Kita mulai merasa diri kuat, tidak butuh Tuhan, dan buta kepada anugerah-Nya. Karena kasih-Nya, terkadang Tuhan perlu menghancurkan kenyamanan itu dan membawa kita ke tempat yang keras dan jauh dari rasa nyaman. Batu-batu yang keras itu bisa berupa masa-masa sulit yang harus kita lewati dan itulah cara Tuhan memurnikan hidup kita. Di tempat yang keras itulah Tuhan memperlihatkan anugerah-Nya, menyatakan janji-Nya, dan memulihkan kita. --SYS/www.renunganharian.net
   
DI TEMPAT YANG KERAS KEANGKUHAN DIRI DILUCUTI HINGGA HANYA MENGANDALKAN TUHAN DAN ANUGERAH-NYA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: https://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2024/10/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?KEJADIAN+28:10-22

KEJADIAN 28:10-22

10  Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran.
11  Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu.
12  Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
13  Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.
14  Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
15  Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."
16  Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
17  Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."
18  Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya.
19  Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
20  Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,
21  sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.
22  Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

Bacaan Alkitab Setahun: https://alkitab.sabda.org/?Lukas+12-13
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+12-13

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Pelayanan Gloria -- Copyright © 2024 Yayasan Pelayanan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar