e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 5 April 2023
Ayat SH: Matius 27:1-10
Judul: Penyesalan atau Pertobatan?
Tidak seorang pun yang luput dari kesalahan. Setiap manusia pernah melakukannya dan menyesalinya. Tetapi, apakah penyesalan saja cukup untuk menyelesaikan kesalahan?
Pengkhianatan yang dilakukan oleh Yudas Iskariot membawa Yesus kepada para pemuka agama. Kerja sama dan kompromi yang dilakukan oleh Yudas Iskariot menjadikan Yesus sebagai terdakwa yang akan dijatuhi hukuman mati (1-2). Ketika Yudas sadar akan akibat perbuatannya, ia sangat menyesal dan mendatangi para imam untuk mengembalikan uang yang telah diterimanya (3). Ia juga mengakui bahwa ia telah berdosa dan mengkhianati orang yang tidak bersalah (4). Betapa sedihnya Yudas ketika ia mengetahui bahwa penyesalannya tidak bisa mengembalikan keadaan.
Kata penyesalan dalam teks ini menggunakan kata Yunani metamelomai. Penyesalan yang ditunjukkan oleh Yudas berbeda dengan pertobatan yang menggunakan kata metanoeo. Pertobatan berarti perubahan hati dan tekad untuk meninggalkan dosa. Sedangkan penyesalan hanya berarti perasaan menyesal.
Dalam pertobatan, seseorang akan berbalik dari dosanya kepada Allah. Dalam penyesalan, efek sampingnya bisa berubah menjadi destruktif seperti yang dialami oleh Yudas Iskariot (5). Di dalam pertobatan pasti ada penyesalan. Namun, di dalam penyesalan belum tentu ada pertobatan.
Dalam hidup ini, kita pasti pernah berbuat kesalahan. Sama seperti Yudas yang mengambil keputusan keliru yang berujung pada penyesalan, demikian juga dengan kita. Namun, ada satu hal yang dapat kita lakukan agar kita tidak terjatuh ke dalam penyesalan semata.
Ketika keputusan keliru telah diambil dan membuat kita menyesal, jangan sampai penyesalan membawa kita kepada tindakan yang bersifat menghancurkan diri sendiri (self-destructive). Jika penyesalan hadir di dalam hati kita, apalagi jika penyesalan itu bisa mendatangkan dosa yang makin besar, maka janganlah kita pergi menjauhi Tuhan, tetapi rendahkanlah diri kita dalam pertobatan! [PMS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/04/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Matius+27:1-10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+27:1-10
Matius 27:1-10
1 Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus.
2 Mereka membelenggu Dia, lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus, wali negeri itu.
3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,
4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"
5 Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
6 Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: "Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah."
7 Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.
8 Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah.
9 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: "Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel,
10 dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 5 April 2023
Ayat SH: Matius 27:1-10
Judul: Penyesalan atau Pertobatan?
Tidak seorang pun yang luput dari kesalahan. Setiap manusia pernah melakukannya dan menyesalinya. Tetapi, apakah penyesalan saja cukup untuk menyelesaikan kesalahan?
Pengkhianatan yang dilakukan oleh Yudas Iskariot membawa Yesus kepada para pemuka agama. Kerja sama dan kompromi yang dilakukan oleh Yudas Iskariot menjadikan Yesus sebagai terdakwa yang akan dijatuhi hukuman mati (1-2). Ketika Yudas sadar akan akibat perbuatannya, ia sangat menyesal dan mendatangi para imam untuk mengembalikan uang yang telah diterimanya (3). Ia juga mengakui bahwa ia telah berdosa dan mengkhianati orang yang tidak bersalah (4). Betapa sedihnya Yudas ketika ia mengetahui bahwa penyesalannya tidak bisa mengembalikan keadaan.
Kata penyesalan dalam teks ini menggunakan kata Yunani metamelomai. Penyesalan yang ditunjukkan oleh Yudas berbeda dengan pertobatan yang menggunakan kata metanoeo. Pertobatan berarti perubahan hati dan tekad untuk meninggalkan dosa. Sedangkan penyesalan hanya berarti perasaan menyesal.
Dalam pertobatan, seseorang akan berbalik dari dosanya kepada Allah. Dalam penyesalan, efek sampingnya bisa berubah menjadi destruktif seperti yang dialami oleh Yudas Iskariot (5). Di dalam pertobatan pasti ada penyesalan. Namun, di dalam penyesalan belum tentu ada pertobatan.
Dalam hidup ini, kita pasti pernah berbuat kesalahan. Sama seperti Yudas yang mengambil keputusan keliru yang berujung pada penyesalan, demikian juga dengan kita. Namun, ada satu hal yang dapat kita lakukan agar kita tidak terjatuh ke dalam penyesalan semata.
Ketika keputusan keliru telah diambil dan membuat kita menyesal, jangan sampai penyesalan membawa kita kepada tindakan yang bersifat menghancurkan diri sendiri (self-destructive). Jika penyesalan hadir di dalam hati kita, apalagi jika penyesalan itu bisa mendatangkan dosa yang makin besar, maka janganlah kita pergi menjauhi Tuhan, tetapi rendahkanlah diri kita dalam pertobatan! [PMS]
e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/04/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Matius+27:1-10
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+27:1-10
Matius 27:1-10
1 Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus.
2 Mereka membelenggu Dia, lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus, wali negeri itu.
3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,
4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"
5 Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
6 Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: "Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah."
7 Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.
8 Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah.
9 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: "Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel,
10 dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar