Rabu, 15 Maret 2023

(e-SH) 16 Maret -- Ayub 20 - Rasa Manis yang Menjebak

e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                        e-Santapan Harian
      Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA

Tanggal: Kamis, 16 Maret 2023
Ayat SH: Ayub 20

Judul: Rasa Manis yang Menjebak

Mengapa banyak orang mau melakukan kejahatan? Karena kejahatan terasa manis ketika dilakukan.

Zofar menyatakan bahwa kemujuran orang fasik tidak akan bertahan dan pada akhirnya mereka akan dihukum Allah. Jika demikian, mengapa orang fasik terus melakukan kejahatan? Rupanya orang suka melakukan kejahatan karena "kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya" (12). Tidak mengherankan, orang begitu "menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya" (13).

Namun, apa yang tadinya terasa begitu manis, di dalam perut kemanisan itu berubah menjadi bisa ular tedung, yang menyebabkan kehilangan dan kematian (14-16). Itulah mengapa kemujuran orang fasik tidak kekal dan pada akhirnya ia ditimpa kesusahan yang sangat dahsyat (21-22). Kebinasaan orang fasik itu pasti karena Allah yang adil pasti menyingkapkan segala dosa dan menghukum semua orang yang melakukan kejahatan (23-28). Itu adalah ganjaran Allah bagi orang fasik (29).

Zofar melihat bahwa banyak orang senang berbuat dosa karena dosa terasa manis. Tetapi, hanya sebentar saja rasa manis itu bertahan, lalu berubah menjadi racun yang menyakitkan dan mematikan. Zofar yakin bahwa hal inilah yang akan terjadi karena Allah yang adil pasti menyingkapkan kesalahan mereka dan menghukum semua orang fasik.

Iblis sangat pintar dalam menjebak manusia dengan membuat dosa terlihat begitu menggiurkan dan menyenangkan, sehingga manusia menikmati dosa yang mereka lakukan. Sebelum memakan buah terlarang, Hawa melihat bahwa "buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya" (Kej. 3:6). Perempuan bebal (melambangkan berhala) yang mengundang orang di jalan, berkata: "Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya" (Ams. 9:17).

Kiranya Bapa, menghindarkan kita dari keinginan untuk melakukan dosa, walaupun kelihatan begitu manis, menarik, dan menyenangkan. [INT]

e-SH versi web: https://www.sabda.org/publikasi/sh/2023/03/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: https://alkitab.sabda.org/?Ayub+20
Mobile: https://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+20

Ayub 20

 1  Maka Zofar, orang Naama, menjawab:
 2  "Oleh sebab itulah pikiran-pikiranku mendorong aku menjawab, karena hatiku tidak sabar lagi.
 3  Kudengar teguran yang menghina aku, tetapi yang menjawab aku ialah akal budi yang tidak berpengertian.
 4  Belumkah engkau mengetahui semuanya itu sejak dahulu kala, sejak manusia ditempatkan di bumi,
 5  bahwa sorak-sorai orang fasik hanya sebentar saja, dan sukacita orang durhaka hanya sekejap mata?
 6  Walaupun keangkuhannya sampai ke langit dan kepalanya mengenai awan,
 7  namun seperti tahinya ia akan binasa untuk selama-lamanya; siapa yang pernah melihatnya, bertanya: Di mana dia?
 8  Bagaikan impian ia melayang hilang, tak berbekas, lenyap bagaikan penglihatan waktu malam.
 9  Ia tidak lagi tampak pada mata yang melihatnya, dan tempat kediamannya tidak melihatnya lagi.
10  Anak-anaknya harus mencari belas kasihan orang miskin, dan tangannya sendiri harus mengembalikan kekayaannya.
11  Tulang-tulangnya boleh penuh tenaga orang muda, tetapi tenaga itupun akan membaringkan diri bersama dia dalam debu.
12  Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya,
13  menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya,
14  namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya.
15  Harta benda ditelannya, tetapi dimuntahkannya lagi, Allah yang mengeluarkannya dari dalam perutnya.
16  Bisa ular tedung akan diisapnya, ia akan dibunuh oleh lidah ular.
17  Ia tidak boleh melihat batang-batang air dan sungai-sungai yang mengalirkan madu dan dadih.
18  Ia harus mengembalikan apa yang diperolehnya dan tidak mengecapnya; ia tidak menikmati kekayaan hasil dagangnya.
19  Karena ia telah menghancurkan orang miskin, dan meninggalkan mereka terlantar; ia merampas rumah yang tidak dibangunnya.
20  Sesungguhnya, ia tidak mengenal ketenangan dalam batinnya, dan ia tidak akan terluput dengan membawa harta bendanya.
21  Suatupun tidak luput dari pada lahapnya, itulah sebabnya kemujurannya tidak kekal.
22  Dalam kemewahannya yang berlimpah-limpah ia penuh kuatir; ia ditimpa kesusahan dengan sangat dahsyatnya.
23  Untuk mengisi perutnya, Allah melepaskan ke atasnya murka-Nya yang menyala-nyala, dan menghujankan itu kepadanya sebagai makanannya.
24  Ia dapat meluputkan diri terhadap senjata besi, namun panah tembaga menembus dia.
25  Anak panah itu tercabut dan keluar dari punggungnya, mata panah yang berkilat itu keluar dari empedunya: ia menjadi ngeri.
26  Kegelapan semata-mata tersedia bagi dia, api yang tidak ditiup memakan dia dan menghabiskan apa yang tersisa dalam kemahnya.
27  Langit menyingkapkan kesalahannya, dan bumi bangkit melawan dia.
28  Hasil usahanya yang ada di rumahnya diangkut, semuanya habis pada hari murka-Nya.
29  Itulah ganjaran Allah bagi orang fasik, milik pusaka yang dijanjikan Allah kepadanya."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH  Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
- - -
Anda diberkati melalui Santapan Harian?
Mari mendukung pelayanan Yayasan Pancar Pijar Alkitab (PPA)
Rekening BCA cab Pintu Air no. 106.30066.22 an. Yay Pancar Pijar Alkitab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar