e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 10 Juni 2016
Ayat SH: Ulangan 32:44-52
Judul: Bukan Ucapan Kosong
Tuntutan untuk mematuhi hukum Taurat merupakan aturan yang tidak dapat ditawar oleh seluruh orang Israel. Sebab Taurat TUHAN menjadi penentu masa depan umat Allah di Tanah Perjanjian. Jika mereka memilih hidup takut akan Allah, maka mereka akan selamat. Apabila mereka memilih membangkang, maka kehancuran yang akan mereka dapatkan.
Setelah Musa selesai menuliskan nyanyian tersebut, ia dan Yosua mengajarkannya kepada bangsa Israel untuk dinyanyikan dan diingat (44-45). Kehadiran Yosua bersama Musa secara tidak langsung memberitahukan kepada mereka bahwa kepemimpinan Musa akan diganti oleh Yosua. Dalam kesempatan itu, Musa kembali menegaskan kepada orang-orang Israel agar tidak meremehkan segala ajaran, nyanyian peringatan, dan Taurat TUHAN yang telah ia sampaikan kepada mereka (46a). Semua yang telah mereka dengar wajib diajarkan dan dilakukan oleh bangsa Israel dan keturunannya dengan setia (46b). Sebab kelangsungan berkat Allah atas kehidupan mereka dan anak cucu di Tanah Perjanjian tergantung kepada seberapa besar keinginan mereka untuk memelihara dan menaati Taurat TUHAN. Itu sebabnya Musa mengarisbawahi bahwa segala hukum Taurat yang telah diajarkan kepada mereka bukan ucapan kosong, melainkan sumber kehidupan mereka (47).
Pada saat itu, Allah memanggil Musa naik ke gunung Nebo untuk terakhir kalinya, sebelum ia wafat dan dikumpulkan dengan leluhurnya (48-49a, 50). Meski Musa tidak dapat melihat dan mengalami secara konkret realisasi janji Allah atas Tanah Perjanjian, setidaknya ia dapat melihat luasnya Tanah Perjanjian itu dari kejauhan, yakni di atas gunung Nebo (49b, 52). Alasan TUHAN sederhana, yakni Musa dianggap membangkang perintah-Nya saat bangsa Israel bertikai dengan Musa mengenai air minum. Karena ketidaktaatan Musa kepada perintah Allah, maka hal itu sama artinya menodai kekudusan-Nya (51; band. Bil. 20:2-13; 27:12-14).
Dalam kekudusan Allah, siapapun tidak boleh meremehkan hukum dan ketetapan-Nya. Karena Allah tidak dapat dipermainkan. [TG]
e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/06/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ulangan+32:44-52
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+32:44-52
Ulangan 32:44-52
44 Lalu datanglah Musa bersama-sama dengan Yosua bin Nun dan menyampaikan ke telinga bangsa itu segala perkataan nyanyian tadi.
45 Setelah Musa selesai menyampaikan segala perkataan itu kepada seluruh orang Israel,
46 berkatalah ia kepada mereka: "Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini.
47 Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."
48 Pada hari itulah juga TUHAN berfirman kepada Musa:
49 "Naiklah ke atas pegunungan Abarim, ke atas gunung Nebo, yang di tanah Moab, di tentangan Yerikho, dan pandanglah tanah Kanaan yang Kuberikan kepada orang Israel menjadi miliknya,
50 kemudian engkau akan mati di atas gunung yang akan kaunaiki itu, supaya engkau dikumpulkan kepada kaum leluhurmu, sama seperti Harun, kakakmu, sudah meninggal di gunung Hor dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya--
51 oleh sebab kamu telah berubah setia terhadap Aku di tengah-tengah orang Israel, dekat mata air Meriba di Kadesh di padang gurun Zin, dan oleh sebab kamu tidak menghormati kekudusan-Ku di tengah-tengah orang Israel.
52 Engkau boleh melihat negeri itu terbentang di depanmu, tetapi tidak boleh masuk ke sana, ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 10 Juni 2016
Ayat SH: Ulangan 32:44-52
Judul: Bukan Ucapan Kosong
Tuntutan untuk mematuhi hukum Taurat merupakan aturan yang tidak dapat ditawar oleh seluruh orang Israel. Sebab Taurat TUHAN menjadi penentu masa depan umat Allah di Tanah Perjanjian. Jika mereka memilih hidup takut akan Allah, maka mereka akan selamat. Apabila mereka memilih membangkang, maka kehancuran yang akan mereka dapatkan.
Setelah Musa selesai menuliskan nyanyian tersebut, ia dan Yosua mengajarkannya kepada bangsa Israel untuk dinyanyikan dan diingat (44-45). Kehadiran Yosua bersama Musa secara tidak langsung memberitahukan kepada mereka bahwa kepemimpinan Musa akan diganti oleh Yosua. Dalam kesempatan itu, Musa kembali menegaskan kepada orang-orang Israel agar tidak meremehkan segala ajaran, nyanyian peringatan, dan Taurat TUHAN yang telah ia sampaikan kepada mereka (46a). Semua yang telah mereka dengar wajib diajarkan dan dilakukan oleh bangsa Israel dan keturunannya dengan setia (46b). Sebab kelangsungan berkat Allah atas kehidupan mereka dan anak cucu di Tanah Perjanjian tergantung kepada seberapa besar keinginan mereka untuk memelihara dan menaati Taurat TUHAN. Itu sebabnya Musa mengarisbawahi bahwa segala hukum Taurat yang telah diajarkan kepada mereka bukan ucapan kosong, melainkan sumber kehidupan mereka (47).
Pada saat itu, Allah memanggil Musa naik ke gunung Nebo untuk terakhir kalinya, sebelum ia wafat dan dikumpulkan dengan leluhurnya (48-49a, 50). Meski Musa tidak dapat melihat dan mengalami secara konkret realisasi janji Allah atas Tanah Perjanjian, setidaknya ia dapat melihat luasnya Tanah Perjanjian itu dari kejauhan, yakni di atas gunung Nebo (49b, 52). Alasan TUHAN sederhana, yakni Musa dianggap membangkang perintah-Nya saat bangsa Israel bertikai dengan Musa mengenai air minum. Karena ketidaktaatan Musa kepada perintah Allah, maka hal itu sama artinya menodai kekudusan-Nya (51; band. Bil. 20:2-13; 27:12-14).
Dalam kekudusan Allah, siapapun tidak boleh meremehkan hukum dan ketetapan-Nya. Karena Allah tidak dapat dipermainkan. [TG]
e-SH versi web:http://www.sabda.org/publikasi/sh/2016/06/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ulangan+32:44-52
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+32:44-52
Ulangan 32:44-52
44 Lalu datanglah Musa bersama-sama dengan Yosua bin Nun dan menyampaikan ke telinga bangsa itu segala perkataan nyanyian tadi.
45 Setelah Musa selesai menyampaikan segala perkataan itu kepada seluruh orang Israel,
46 berkatalah ia kepada mereka: "Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini.
47 Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."
48 Pada hari itulah juga TUHAN berfirman kepada Musa:
49 "Naiklah ke atas pegunungan Abarim, ke atas gunung Nebo, yang di tanah Moab, di tentangan Yerikho, dan pandanglah tanah Kanaan yang Kuberikan kepada orang Israel menjadi miliknya,
50 kemudian engkau akan mati di atas gunung yang akan kaunaiki itu, supaya engkau dikumpulkan kepada kaum leluhurmu, sama seperti Harun, kakakmu, sudah meninggal di gunung Hor dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya--
51 oleh sebab kamu telah berubah setia terhadap Aku di tengah-tengah orang Israel, dekat mata air Meriba di Kadesh di padang gurun Zin, dan oleh sebab kamu tidak menghormati kekudusan-Ku di tengah-tengah orang Israel.
52 Engkau boleh melihat negeri itu terbentang di depanmu, tetapi tidak boleh masuk ke sana, ke negeri yang Kuberikan kepada orang Israel."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Scripture Union Indonesia
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar