(e-RH) Januari 01 -- MESKIPUN SINGKAT

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 1 Januari 2015
Bacaan : 2 Tawarikh 27:1-9
Setahun: Kejadian 1-3
Nats: Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan
enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. (2 Tawarikh
27:8)

Judul:

MESKIPUN SINGKAT

David Brainerd adalah misionaris pelopor pekabaran Injil bagi suku
Indian Amerika. Ketika usianya baru menginjak 29 tahun, ia menderita
sakit parah. Menjelang saat-saat terakhir hidupnya, ia berkata,
"Mengapa kereta-Nya tidak datang-datang juga? Saya sudah lama
menantikan waktu untuk memuji dan memuliakan Tuhan bersama para
malaikat di surga." Usianya memang terhitung singkat, namun bagi
Brainerd hal itu tidak menjadi masalah sebab dalam sepanjang
hidupnya ia telah melakukan yang terbaik bagi Sang Raja.



Yotam berumur 25 tahun saat ia menjadi raja menggantikan ayahnya,
Uzia. Alkitab mencatat bahwa sebagai raja di Yerusalem ia tidak
bersenang-senang saja menikmati kekuasaannya. Sebaliknya, ia bekerja
giat untuk Tuhan. Ia mendirikan banyak bangunan, mulai dari gerbang
di rumah Tuhan, kota-kota di pegunungan, benteng-benteng sampai
banyak menara. Sebagai penguasa, ia pun tidak memilih berdiam diri
saja di istana, melainkan ikut berperang melawan bani Amon. Hidupnya
memang terbilang singkat-hanya 41 tahun-tetapi selama itu ia berbuah
banyak bagi Allah. Kehadirannya di dunia ini benar-benar memberi
dampak bagi pemerintahannya.



Dari pengalaman David Brainerd dan raja Yotam, kita belajar bahwa
yang penting bukan berapa lama kita hidup, melainkan bagaimana kita
hidup. Apakah ada kualitasnya? Apakah ada manfaatnya bagi sesama?
Apakah Allah dimuliakan melalui kita? Mari kita, berapa pun usia
kita, memasuki tahun baru ini dengan semangat untuk hidup bagi
kemuliaan-Nya! --Imelda Saputra /Renungan Harian

UKURAN KEHIDUPAN BAGAIMANAPUN JUGA BUKAN BERAPA LAMANYA,
MELAINKAN APA SUMBANGAN YANG DIBERIKAN. (CORRIE TEN BOOM)

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/01/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+27:1-9

2 Tawarikh 27:1-9

1 Yotam berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja
dan enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama
ibunya ialah Yerusa, anak Zadok.
2 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang
dilakukan Uzia, ayahnya, hanya ia tidak memasuki Bait TUHAN.
Tetapi rakyat masih saja melakukan hal yang merusak.
3 Ia mendirikan Pintu Gerbang Tinggi di rumah TUHAN dan mengadakan
banyak pembangunan pada tembok Ofel.
4 Ia mendirikan juga kota-kota di pegunungan Yehuda dan
benteng-benteng serta menara-menara di hutan-hutan.
5 Ia berperang melawan raja bani Amon dan mengalahkannya, sehingga
pada tahun itu juga bani Amon membayar kepadanya seratus talenta
perak, sepuluh ribu kor gandum dan sepuluh ribu kor jelai. Juga
pada tahun kedua dan ketiga bani Amon membawa upeti itu
kepadanya.
6 Yotam menjadi kuat, karena ia mengarahkan hidupnya kepada TUHAN,
Allahnya.
7 Selebihnya dari riwayat Yotam, segala peperangan dan tingkah
langkahnya, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab
raja-raja Israel dan Yehuda.
8 Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan
enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
9 Kemudian Yotam mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya,
dan ia dikuburkan di kota Daud. Maka Ahas, anaknya, menjadi raja
menggantikan dia.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+1-3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+1-3


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

(e-SH) 01 Januari -- Lukas 3:1-6 - Memulai tahun dengan bertobat

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 1 Januari 2015
Ayat SH: Lukas 3:1-6

Judul: Memulai tahun dengan bertobat

Masa antara PL dan PB merupakan masa Tuhan berdiam diri terhadap
umat-Nya. Mengapa? Karena umat berulang kali menolak firman yang
Dia sampaikan melalui para nabi-Nya. Namun, era kebisuan itu
segera berakhir.

LAI menempatkan kutipan Yesaya 40:3-5 ini di mulut Yohanes Pembaptis
(4-6; perhatikan tanda kutip di antara ayat 3 dan 6). Namun, kita
bisa juga melihat ayat 4-6 ini sebagai bagian dari komentar Lukas
akan sosok Yohanes.

Yohanes adalah sosok yang dinubuatkan Yesaya, bahwa ia akan datang
untuk mempersiapkan kedatangan Sang Mesias. Lukas sengaja
memberikan catatan yang cukup detail mengenai masa permulaan
pelayanan Yohanes, mulai dari masa pemerintahan kaisar Romawi,
Tiberius (1) sampai pada konteks umat Yahudi yang dipimpin oleh
imam besar Kayafas (2). Merupakan suatu fakta sejarah bahwa
Yohanes memulai tugas panggilannya untuk merintis kedatangan Sang
Mesias. Pemberitaan Yohanes jelas dan lugas, "Bertobatlah dan
berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu" (3).
Juruselamat akan datang untuk membawa keselamatan dari Allah
kepada umat yang mendurhakai-Nya. Maka bertobat menjadi kata kunci
untuk menyambut Kristus. Bertobat dalam pengertian Bahasa Yunani
ialah merubah pikiran. Namun dalam konsep orang Yahudi, termasuk
di dalamnya ialah mengubah arah hidup. Maka pertobatan harus
diwujudkan dalam bentuk ketaatan, dengan memberi diri dibaptis.
Dengan demikian, Allah melalui Tuhan Yesus akan mengampuni
umat-Nya.

Panggilan untuk bertobat yang disertai janji pengampunan ini bukan
hanya berlaku untuk umat Yahudi, tetapi juga bagi semua umat di
muka bumi ini. Maka, jadikan hari permulaan di tahun 2015 ini
sebagai hari untuk merespons panggilan Tuhan dengan bertobat.
Artinya, bersedia mengubah pikiran dan tindakan kita. Di tahun
yang lalu, mungkin kita hidup lebih banyak untuk diri sendiri,
dengan mengabaikan firman Tuhan dan tidak peduli pada sesama kita.
Maka sekaranglah waktunya untuk hidup bagi Tuhan dan menjadi
berkat buat sesama.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2015/01/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+3:1-6
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+3:1-6

Lukas 3:1-6

1 Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika
Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja
wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan
Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene,
2 pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman
Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun.
3 Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan:
"Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni
dosamu,
4 seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara
yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk
Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
5 Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan
menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang
berlekuk-lekuk akan diratakan,
6 dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5003050-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

Santapan Rohani Hari Ini: Berdiri Di Tepi

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Berdiri Di Tepi


Berdiri Di Tepi

Posted: 30 Dec 2014 09:00 AM PST

Rabu, 31 Desember 2014

Berdiri Di Tepi

Baca: Yosua 3:9-17

3:9 Lalu berkatalah Yosua kepada orang Israel: "Datanglah dekat dan dengarkanlah firman TUHAN, Allahmu."

3:10 Lagi kata Yosua: "Dari hal inilah akan kamu ketahui, bahwa Allah yang hidup ada di tengah-tengah kamu dan bahwa sungguh-sungguh akan dihalau-Nya orang Kanaan, orang Het, orang Hewi, orang Feris, orang Girgasi, orang Amori dan orang Yebus itu dari depan kamu:

3:11 sesungguhnya, tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berjalan menyeberang di depan kamu, masuk ke sungai Yordan.

3:12 Maka sekarang, pilihlah dua belas orang dari suku-suku Israel, seorang dari tiap-tiap suku.

3:13 Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir menjadi bendungan."

3:14 Ketika bangsa itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan bangsa itu.

3:15 Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu–sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai–

3:16 maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.

3:17 Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan.

[Bangsa Israel] berangkat . . . untuk menyeberangi sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan [mereka]. —Yosua 3:14

Berdiri Di Tepi

Putri kecil saya berdiri gelisah di pinggir kolam renang. Karena tidak bisa berenang, ia sedang belajar untuk merasa nyaman berada di dalam air. Guru renangnya menunggu di dalam kolam dengan kedua lengan yang terbuka lebar. Saat putri saya ragu, ada beragam pertanyaan tebersit di matanya: Apakah kau akan menangkapku? Apa yang akan terjadi bila kepalaku masuk ke dalam air?

Bangsa Israel mungkin juga bertanya-tanya apakah yang akan terjadi ketika mereka menyeberangi sungai Yordan. Dapatkah mereka percaya bahwa Allah akan membuat kering dasar sungai Yordan? Apakah Allah akan menyertai pemimpin baru mereka, Yosua, seperti Dia menyertai Musa? Apakah Allah akan menolong umat-Nya untuk mengalahkan ancaman bangsa Kanaan yang tinggal tepat di seberang sungai itu?

Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, bangsa Israel harus melewati sebuah ujian iman—mereka harus bertindak. Maka kemudian mereka “berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan bangsa itu” (ay.14). Menerapkan iman mereka membuat mereka dapat melihat bahwa Allah memang menyertai mereka. Allah masih membimbing Yosua, dan Dia akan menolong mereka untuk menetap di Kanaan (ay.7,10,17).

Menghadapi ujian iman, kamu dapat maju dengan mempercayai karakter Allah dan janji-Nya yang tidak pernah gagal. Bergantung kepada-Nya akan menolongmu untuk melangkah dari tempatmu sekarang menuju ke tempat yang dikehendaki-Nya bagimu. —JBS

Tuhan, kami cenderung cepat melupakan kebaikan dan pemeliharaan-Mu
atas kami. Kiranya kami mempercayakan diri kami kepada-Mu
pada hari ini dan di tahun yang baru—apa pun ketidakpastian yang
kami hadapi. Engkaulah Allah yang dapat kami percaya.

Ketakutan lenyap ketika kita mempercayai Bapa kita.

(e-RH) Desember 31 -- AKHIR KONTRAK

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 31 Desember 2014
Bacaan : Mazmur 39
Setahun: Wahyu 21-22
Nats: Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku,
supaya aku mengetahui betapa fananya aku! (Mazmur 39:5)

Judul:

AKHIR KONTRAK

Seorang teman saya enggan merayakan hari ulang tahun. "Setiap kali
ulang tahun, aku selalu diingatkan bahwa sebenarnya umurku di dunia
ini semakin pendek, bukan semakin panjang, " kilahnya. Baginya,
Tuhan sudah menetapkan masa hidup seseorang di dunia ini. "Jadi,
setiap bertambah umur, kita pun semakin dekat dengan akhir 'masa
kontrak' kita di dunia ini."



Daud, orang yang begitu dekat dengan Tuhan, ingin tahu kapan akhir
hidupnya. Kesadaran akan betapa fananya hidup manusia membuatnya
semakin berhati-hati dalam menjalani hidup. Daud pun bukan meminta
tolong karena dikejar musuhnya, melainkan meminta tolong pada Tuhan,
agar Tuhan menjaga mulutnya. Ia tahu akibat dari perkataannya. Uria
dan banyak orang lainnya juga mati karena perintahnya. Dan itu semua
membuatnya sedih (ay. 13). Kesadaran akan kelemahan diri membuat
Daud mempertanyakan makna umurnya. Dan, ia berharap dapat 'pergi'
dalam sukacita (ay. 14).



Kita dapat memanfaatkan momen pergantian tahun untuk merenungkan
kefanaan hidup. Banyak hal yang telah kita lewati, banyak pengalaman
yang telah mengajar kita, tidak sedikit duka yang mungkin menyisakan
kesakitan. Itu semua modal untuk mantap melangkah memasuki tahun
baru. Umur boleh semakin bertambah, fisik mungkin semakin melemah,
tapi kita dapat semakin giat di dalam Tuhan. Mari memasuki tahun
yang baru dengan semangat dan kerinduan yang senantiasa diperbarui
untuk memuliakan nama-Nya. Dengan itu kita mengatasi kefanaan.
--Sigit Kurniawan D P /Renungan Harian

MESKI UMUR SEMAKIN BERTAMBAH, BUKAN HAMBATAN
UNTUK TETAP GIAT MELAYANI TUHAN.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+39

Mazmur 39

1 Untuk pemimpin biduan. Untuk Yedutun. Mazmur Daud. (39-2)
Pikirku: "Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa
dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama
orang fasik masih ada di depanku."
2 (39-3) Aku kelu, aku diam, aku membisu, aku jauh dari hal yang
baik; tetapi penderitaanku makin berat.
3 (39-4) Hatiku bergejolak dalam diriku, menyala seperti api,
ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara dengan lidahku:
4 (39-5) "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas
umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!
5 (39-6) Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku;
bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia
hanyalah kesia-siaan! Sela
6 (39-7) Ia hanyalah bayangan yang berlalu! Ia hanya mempeributkan
yang sia-sia dan menimbun, tetapi tidak tahu, siapa yang
meraupnya nanti.
7 (39-8) Dan sekarang, apakah yang kunanti-nantikan, ya Tuhan?
Kepada-Mulah aku berharap.
8 (39-9) Lepaskanlah aku dari segala pelanggaranku, jangan jadikan
aku celaan orang bebal!
9 (39-10) Aku kelu, tidak kubuka mulutku, sebab Engkau sendirilah
yang bertindak.
10 (39-11) Hindarkanlah aku dari pada pukulan-Mu, aku remuk karena
serangan tangan-Mu.
11 (39-12) Engkau menghajar seseorang dengan hukuman karena
kesalahannya, dan menghancurkan keelokannya sama seperti gegat;
sesungguhnya, setiap manusia adalah kesia-siaan belaka. Sela
12 (39-13) Dengarkanlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga kepada
teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air
mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti semua
nenek moyangku.
13 (39-14) Alihkanlah pandangan-Mu dari padaku, supaya aku
bersukacita sebelum aku pergi dan tidak ada lagi!"

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+21-22
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+21-22


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

(e-SH) 31 Desember -- Lukas 2:41-52 - Menjalani proses

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 31 Desember 2014
Ayat SH: Lukas 2:41-52

Judul: Menjalani proses

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya menjadi orang tua Yesus?
Tentu tidak mudah. Mungkin begitu pula yang dirasakan Yusuf dan
Maria.

Perjanjian Lama menyatakan bahwa seorang laki-laki Yahudi harus
menghadap hadirat Tuhan sebanyak tiga kali dalam setahun, yaitu
pada hari raya Roti Tidak Beragi, hari raya Tujuh Minggu, dan hari
raya Pondok Daud (Ul. 16:16). Pada masa Yesus, orang-orang yang
tinggal jauh dari Yerusalem biasanya menghadiri satu hari raya
saja.

Pada waktu itu, Yusuf dan Maria harus melakukan perjalanan sekitar 80
mil jauhnya ke Yerusalem untuk merayakan Paskah (41). Saat itu
Yesus pergi bersama mereka. Kita tidak tahu apakah ini perjalanan
pertama Yesus atau bukan, tetapi pasti menyenangkan pergi ke kota
besar untuk sebuah perayaan. Sesudah perayaan selesai dan mereka
dalam perjalanan pulang, barulah Yusuf dan Maria menyadari bahwa
Yesus tidak ada bersama mereka (44-45). Jika Anda pernah merasakan
kehilangan anak, Anda akan tahu kepanikan yang muncul. Pikiran
Anda akan dipenuhi dengan bayangan terburuk, bahwa ia diculik,
bahwa ia mengalami kecelakaan, dan bayangan lain yang berujung
buruk, yaitu tidak akan bertemu lagi dengan anak itu untuk
selamanya. Maka bayangkanlah perasaan Maria saat menemui Yesus di
Bait Allah, mungkin campuran antara rasa lega sekaligus jengkel
dan marah. Respons Yesus kemudian tidak dapat dipahami oleh Yusuf
dan Maria. Namun kisah ini dan khususnya jawaban Yesus
memperlihatkan bagian hidupnya sebagai manusia dan sebagai Anak
Allah yang menggenapi kehendak Bapa. Dan bagi Allah yang
berinkarnasi menjadi manusia, adalah penting untuk bertumbuh
secara manusia, baik fisik maupun kerohanian (40), dalam rangka
mempersiapkan diri untuk pelayanan-Nya delapan belas tahun
kemudian.

Jika begitu lama proses yang harus dilalui Yesus sebelum melayani,
mengapa kita suka melakukan sesuatu tanpa proses? Misalnya, kita
ingin segera melayani tanpa mau belajar lebih dahulu. Mengakhiri
tahun ini, mari bertekad untuk menjadi murid yang tekun dalam
proses belajar dari Sang Guru.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:41-52
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:41-52

Lukas 2:41-52

41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya
Paskah.
42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke
Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang,
tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang
seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya,
lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem
sambil terus mencari Dia.
46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang
duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan
kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu
kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian
terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."
49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu
tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup
dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di
dalam hatinya.
52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan
besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5002577-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

Santapan Rohani Hari Ini: Dia Membimbingku

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Dia Membimbingku


Dia Membimbingku

Posted: 29 Dec 2014 09:00 AM PST

Selasa, 30 Desember 2014

Dia Membimbingku

Baca: Mazmur 23

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

23:5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.

23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Ia membimbing aku ke air yang tenang. —Mazmur 23:2

Dia Membimbingku

Di Istanbul, Turki, pada tahun 2005, ada seekor domba meloncat dari sebuah tebing, lalu hampir 1.500 domba lain ikut terjun! Alhasil, kira-kira sepertiga dari kawanan domba itu mati. Karena tidak tahu ke mana harus melangkah, domba akan tanpa sadar mengikuti saja apa yang dilakukan domba-domba lain dalam kawanannya.

Tidak ada sosok yang lebih baik daripada domba yang dapat dipakai untuk menggambarkan kebutuhan kita akan seorang pemimpin yang dapat dipercaya. Kita semua, tulis Yesaya, seperti domba (Yes. 53:6). Kita cenderung memilih jalan kita sendiri. Namun sesungguhnya, kita sangat memerlukan pengarahan yang jelas dari seorang gembala.

Mazmur 23 menggambarkan karakter yang layak dipercaya dari Sang Gembala yang baik. Dia memelihara kita (ay.1); Dia menyediakan semua kebutuhan fisik kita (ay.2); Dia menunjukkan cara menjalani hidup yang benar (ay.3); Dia menyegarkan jiwa kita, menghibur kita, memulihkan kita, dan memberkati kita dengan limpah (ay.3-5); dan Dia tidak akan meninggalkan kita (ay.6).

Sungguh merupakan kelegaan yang luar biasa ketika mengetahui bahwa Allah membimbing kita dengan lembut dan pasti! Dia membimbing kita melalui nasihat Roh Kudus, pembacaan firman Tuhan, dan lewat doa. Allah adalah pemimpin yang kita perlukan dan dapat kita andalkan.

Sebagai pengakuan akan ketergantungan penuh pada Tuhan, kita bisa berkata bersama-sama pemazmur, “TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang.” —DCE

Seperti domba yang terkadang keluar dari kawanannya
Dalam lika-liku hidup yang dapat menyesatkan,
Aku perlu tangan Gembalaku dan pengawasan-Nya
Untuk selalu menjagaku agar jangan tersesat. —Sanders

Anak Domba yang mati untuk menyelamatkan kita adalah Gembala yang hidup untuk menuntun kita.

Tetaplah Berlari

Posted: 29 Dec 2014 12:00 AM PST

Oleh: Ade Henka Sinurat

berlarilah

Hidup ini bukan untuk membebani diri
Dengan berusaha meraih
Apa yang diraih orang lain

Setiap pencapaian
Adalah tanggung jawab tiap insan
Di hadapan Tuhan yang memanggilnya

Berlarilah dalam jalurmu
Jangan habiskan waktu
Bandingkan kiri dan kanan
Jangan sia-siakan kesempatan
Dengan menoleh ke belakang

Berlarilah…
Fokus pada tujuan

Tahukah kau
Betapa orang akan diberkati
Melihat ketekunanmu berlari
Lewati segala yang menghalangi
Hingga kau tiba di garis akhir?

Tidak harus kau jadi yang tercepat
Atau lebih cepat dari orang lain
Yang penting kau jadi yang terbaik
Yang terbaik dari dirimu sendiri

Berjalanlah sejenak jika kau lelah
Tapi, jangan pernah menyerah
Karena Penciptamu pasti memberi
Kekuatan yang kau butuh tiap hari
Hingga rencana-Nya di hidupmu digenapi

 
Yogyakarta, November 2014
Puisi ini adalah sebuah perenungan ketika aku merasa gagal. Firman Tuhan mengingatkanku untuk tidak mengukur keberhasilan dalam hidup dengan pencapaian orang lain, tetapi dengan apa yang menjadi rancangan Tuhan dalam hidupku.

“Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” (Filipi 3:13b-14)

(e-RH) Desember 30 -- MISTERI MASA DEPAN

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 30 Desember 2014
Bacaan : Yakobus 4:13-17
Setahun: Wahyu 19-20
Nats: Sebenarnya kamu harus berkata, "Jika Tuhan menghendakinya, kami
akan hidup dan berbuat ini dan itu." (Yakobus 4:15)

Judul:

MISTERI MASA DEPAN

Tak ada seorang pun yang tahu pasti apa yang akan terjadi nanti.
Jangankan satu tahun, satu bulan, atau satu minggu ke depan. Hari
esok, satu jam, bahkan untuk satu menit ke depan pun tak ada orang
yang tahu pasti apa yang akan terjadi. Orang hanya bisa meramal,
namun masa depan tetaplah misteri. Mengapa Tuhan tidak mengizinkan
manusia memiliki kuasa untuk mengetahui masa depan?



Bacaan Alkitab hari ini menjawab pertanyaan itu. Jika manusia
memiliki kuasa untuk mengetahui apa yang akan terjadi esok, manusia
akan mudah memegahkan diri dalam congkaknya (ay. 16). Manusia tak
akan lagi bergantung pada Tuhan. Sebaliknya, manusia akan bergantung
pada kekuatannya sendiri untuk menaklukkan segala kesusahan hari
esok. Padahal, Tuhan sungguhsungguh rindu melihat kita senantiasa
bergantung pada-Nya. Dia rindu menjadi Pemandu dan Pemelihara kita
sepanjang perjalanan hidup ini. Lagi pula, bukankah banyak hal tak
bisa ditaklukkan oleh kekuatan manusia semata?



Masa depan akan tetap jadi misteri. Hanya Tuhan yang tahu pasti apa
yang akan terjadi nanti. Bukan kita tak boleh menyusun rencana, tapi
kita tak boleh lupa: Siapakah manusia, bisa mereka-reka masa depan?
Hidup kita bak uap saja. Sebentar kelihatan lalu lenyap (ay. 14).
Itulah sebabnya, dalam menyusun rencana, tak perlu bermegah apalagi
congkak. Kita tak pernah tahu, apa yang akan terjadi esok.
Perkatakan selalu dalam hati: "Tuhan ini rencanaku, jadilah seturut
kehendak-Mu" (ay. 15). --Okky Sutanto /Renungan Harian

ANDALKAN TUHAN SENANTIASA,
DIALAH PEMANDU DAN PEMELIHARA PERJALANAN KITA.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Yakobus+4:13-17

Yakobus 4:13-17

13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami
berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan
berdagang serta mendapat untung",
14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti
hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja
kelihatan lalu lenyap.
15 Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami
akan hidup dan berbuat ini dan itu."
16 Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua
kemegahan yang demikian adalah salah.
17 Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi
ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+19-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+19-20


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

(e-SH) 30 Desember -- Lukas 2:25-40 - Penantian kedatangan Kristus

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 30 Desember 2014
Ayat SH: Lukas 2:25-40

Judul: Penantian kedatangan Kristus

Kisah Yesus di Bait Allah ternyata bukan hanya menjadi kisah
penyerahan anak sulung laki-laki oleh orang tuanya kepada Allah.
Karena di Bait Allah sudah ada dua orang yang memang sedang
menanti-nantikan penggenapan janji Allah atas Israel.

Simeon disebutkan sebagai orang benar dan saleh (25). Roh Kudus telah
menyatakan bahwa ia tidak akan mati sebelum bertemu dengan Sang
Mesias (26). Ia ada di Bait Allah karena Roh Kudus yang memimpin
dia datang ke situ (27). Tentu Roh Kudus pula yang menyatakan
bahwa bayi yang dibawa Yusuf dan Maria adalah Mesias yang dia
nanti-nantikan sepanjang hidupnya (28). Ketika Simeon menyambut
Anak itu maka sukacitanya bukanlah sukacita seseorang karena
melihat bayi yang mungil dan lucu. Yang ia lihat adalah
penggenapan janji Allah kepada umat-Nya sehingga ada harapan bagi
semua umat. Maka mengalirlah puji-pujian dari mulutnya (29-32).

Bersama dengan Simeon, Allah memilih Hana untuk memberikan kesaksian
bahwa Sang Bayi adalah Mesias. Hana telah menjanda sejak usianya
masih muda. Mungkin saja ia mengalami banyak kesulitan sejak
ditinggal suaminya, tetapi ia memilih untuk tekun beribadah di
Bait Allah, dengan berdoa dan berpuasa (37). Ia pun menantikan
kelepasan bagi umat, dan itu ia temukan di dalam Yesus. Maka ia
bersyukur kepada Allah dan berbicara tentang Yesus kepada semua
orang yang juga menantikan kelepasan bagi Yerusalem.

Bagi Simeon dan Hana, penantian kedatangan Mesias, Penyelamat umat,
memakan waktu yang tidak sebentar. Namun mereka melalui waktu itu
dengan penuh pengharapan dan menjalankan hidup sesuai kehendak
Tuhan. Pengharapan kita kepada Kristus pun bukan hanya di dalam
dunia ini saja (1Kor. 15:19). Kita berada dalam penantian
kedatangan-Nya yang kedua kali. Di dalam masa-masa ini,
bertekunlah dan jangan pernah tinggalkan iman kita, bagaimanapun
sulitnya situasi yang kita hadapi. Karena siapapun yang berharap
kepada-Nya tidak akan pernah kecewa, sampai kita bertemu Dia saat
Dia datang kelak.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:25-40
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:25-40

Lukas 2:25-40

25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar
dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada
di atasnya,
26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan
mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu,
dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa
yang ditentukan hukum Taurat,
28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah,
katanya:
29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai
sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan
menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan
tentang Dia.
34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak
itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau
membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda
yang menimbulkan perbantahan
35 --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi
nyata pikiran hati banyak orang."
36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel
dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia
hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia
tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah
dengan berpuasa dan berdoa.
38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur
kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang
yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum
Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret
di Galilea.
40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih
karunia Allah ada pada-Nya.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5002122-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

Santapan Rohani Hari Ini: Penundaan Bukan Berarti Penolakan

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Penundaan Bukan Berarti Penolakan


Penundaan Bukan Berarti Penolakan

Posted: 28 Dec 2014 09:00 AM PST

Senin, 29 Desember 2014

Penundaan Bukan Berarti Penolakan

Baca: Yohanes 11:21-35

11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.

11:22 Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."

11:23 Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."

11:24 Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."

11:25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,

11:26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"

11:27 Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."

11:28 Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau."

11:29 Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus.

11:30 Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia.

11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.

11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

11:33 Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:

11:34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"

11:35 Maka menangislah Yesus.

Namun setelah didengar [Yesus], bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada. —Yohanes 11:6

Penundaan Bukan Berarti Penolakan

Putra-putra saya berulang tahun di bulan Desember. Dahulu ketika mereka masih kecil, Angus tahu betul bahwa jika ia belum mendapatkan mainan yang didamba-dambakannya untuk hadiah ulang tahunnya di awal bulan, hadiah itu mungkin akan ditemukannya di dalam gantungan kaus kakinya pada hari Natal. Dan jika David belum menerima hadiahnya pada hari Natal, mungkin hadiah itu akan diterimanya pada hari ulang tahunnya empat hari kemudian. Penundaan tidak selalu berarti penolakan.

Wajar apabila Maria dan Marta meminta Yesus datang ketika Lazarus sakit parah (Yoh. 11:1-3). Mungkin mereka sempat memandangi jalan dengan hati cemas dan penuh harap menantikan tanda-tanda kedatangan Yesus, tetapi Yesus tidak juga datang. Ketika akhirnya Yesus sampai di kota itu, Lazarus telah empat hari dikuburkan (ay.17).

Marta dengan tegas mengatakan kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati” (ay.21). Lalu imannya menjadi semakin mantap, “Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya” (ay.22). Entah apa yang sebenarnya Marta harapkan. Lazarus sudah meninggal, dan Marta ragu-ragu soal membuka kembali makam itu. Namun sesuai perintah dari Yesus, roh Lazarus kembali kepada tubuhnya yang sudah membusuk (ay.41-44). Yesus sengaja tidak menyembuhkan Lazarus yang sakit, dengan maksud untuk mengadakan mukjizat yang jauh lebih besar, yaitu menghidupkan sahabat-Nya itu kembali.

Menantikan waktu Allah mungkin akan memberi kita mukjizat yang lebih besar daripada yang kita harapkan sebelumnya. —MS

Juruselamatku mendengarku kala aku berdoa,
Dalam firman-Nya aku percaya penuh;
Sesuai waktu-Nya, menurut jalan-Nya saja,
Aku tahu Dia akan memberiku yang terbaik. —Hewitt

Waktu yang dipakai untuk menantikan Allah tidak akan pernah sia-sia.

(e-RH) Desember 29 -- MENERJANG BATAS

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 29 Desember 2014
Bacaan : Kejadian 2:1-17; 3:1-7
Setahun: Wahyu 17-18
Nats: Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya
juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya
pun memakannya. (Kejadian 3:6)

Judul:

MENERJANG BATAS

Tamak adalah kerakusan yang tak bertepi. Tentang hal ini, ada yang
berpendapat bahwa tamak adalah sebuah sikap, bukan sifat. Perhatikan
saja, tak ada orang yang terlahir dengan sifat bawaan tamak.
Pergaulan hiduplah yang membuatnya tamak. Benarkah ini?



Adam dan Hawa diciptakan sebagai gambar Allah. Namun, karena bergaul
dengan si ular jahat dan merespons bujukannya, mereka pun menjadi
tamak. Padahal, coba bayangkan, betapa Sang Pencipta telah sangat
bermurah hati kepada mereka. Dia mengaruniakan seluruh bumi beserta
Taman Eden nan permai. Semua pohon boleh dimakan buahnya--kecuali
pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Namun, Adam dan Hawa bersikap
tamak. Apa yang bukan menjadi hak mereka, justru mereka rampas.
Mereka memilih untuk mengikuti kemauan sendiri dan menolak taat pada
batas yang ditentukan Sang Pencipta.



Lihatlah, bagaimana manusia menjadi rakus--mereka bahkan sampai
berani menerjang batas. Sikap tamak membuat manusia tak pernah
merasa cukup, bahkan sekalipun ia sudah memiliki seisi bumi. Manusia
terus menuntut lebih banyak meskipun Tuhan sudah memberkatinya
dengan berkelimpahan. Pantaskah hal ini?



Tak seorang pun ingin disebut tamak. Namun, semua orang sebenarnya
berpeluang menjadi tamak. Maka, periksalah hati kita sekarang dan
mawas diri. Sebab, di situlah sikap tamak itu bisa bersarang. Sang
pemazmur berpesan: "Dengan apakah seorang muda mempertahankan
kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan Firman-Mu" (Mzm.
119:9). --Susanto /Renungan Harian

BUMI CUKUP MELIMPAH BAGI SEMUA UMAT MANUSIA,
NAMUN TAK CUKUP BAGI SATU ORANG YANG TAMAK.

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+2:1-17
http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+3:1-7

Kejadian 2:1-17

1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan
yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari
segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya,
karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan
penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
4 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan.
Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, --
5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan
apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke
bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh
permukaan bumi itu--
7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah
dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah
manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur;
disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi,
yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon
kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat.
10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu,
dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi
seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.
12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan
batu krisopras.
13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir
mengelilingi seluruh tanah Kush.
14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di
sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman
Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua
pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu,
janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
pastilah engkau mati."

Kejadian 3:1-7

1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di
darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada
perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam
taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan
dalam taman ini boleh kami makan,
3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu
mati."
4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu
tidak akan mati,
5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu
akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang
yang baik dan yang jahat."
6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan
dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan
dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat
cawat.

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+17-18
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+17-18


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

(e-SH) 29 Desember -- Lukas 2:21-24 - Jadi keluarga yang taat

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 29 Desember 2014
Ayat SH: Lukas 2:21-24

Judul: Jadi keluarga yang taat

Iman sejati terlihat di dalam ketaatan. Sulit dipercaya bila orang
menyebut dirinya beriman kepada Tuhan, tetapi tidak menunjukkan
ketaatan kepada Tuhan yang dia imani.

Yusuf dan Maria adalah pasangan suami istri yang saleh. Dengan
kesalehan sebagai orang tua Yahudi, mereka melaksanakan aturan
keagamaan yang berkaitan dengan kelahiran seorang anak laki-laki.
Aturan pertama adalah menyunatkan anak pada hari ke-8 (21, bdk.
Im. 12:3). Bersamaan dengan itu adalah pemberian nama bagi si
anak. Dalam hal ini, Yusuf dan Maria mematuhi perkataan malaikat
dengan memberi nama Yesus kepada sang bayi yang baru lahir itu
(lihat Luk. 1:31).

Aturan kedua yang ditaati adalah penyerahan anak laki-laki pertama
kepada Tuhan (23, bdk. Kel. 13:2 dan Bil. 18:15-17). Aturan ini
berkaitan dengan peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir.
Aturan kedua ini dapat dilaksanakan bersamaan dengan aturan yang
ketiga, yaitu pentahiran ibu sehabis melahirkan. Di Imamat 12,
dikatakan bahwa seorang perempuan dianggap tidak tahir selama 7
hari setelah ia melahirkan dan tidak boleh memasuki bait suci
selama 33 hari. Ketaatan Yusuf dan Maria tampak saat mereka pergi
ke bait suci pada hari ke-40 untuk memberikan persembahan
berkaitan dengan pentahiran Maria seusai ia melahirkan (22, bdk.
Im. 12:2-4, 6-7). Biasanya, persembahan itu berupa seekor domba,
tetapi jika miskin maka ia boleh membawa sepasang burung tekukur
atau dua ekor anak burung merpati (24, bdk. Im. 12:8). Kita tidak
tahu persis status ekonomi orang tua Yesus sehingga memberikan
persembahan berupa burung, tetapi kita lihat bahwa mereka taat
pada hukum Tuhan. Mereka adalah orang tua yang dapat dijadikan
sebagai teladan dalam hal iman dan ketaatan.

Keluarga kita seharusnya menjadi keluarga yang taat dan rumah kita
seharusnya disebut sebagai rumah kesalehan. Setiap kisah yang
terdapat di dalam keluarga kita hendaknya kisah-kisah ketaatan
setiap anggota keluarga pada firman Tuhan. Karena setiap rumah
tangga Kristen seharusnya menjadi teladan dan terang bagi dunia
yang terhilang ini.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:21-24
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:21-24

Lukas 2:21-24

21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi
nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia
dikandung ibu-Nya.
22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa,
mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada
Tuhan,
23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki
sulung harus dikuduskan bagi Allah",
24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan
dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor
anak burung merpati.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5001665-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

Santapan Rohani Hari Ini: Apakah Yesus Masih Di Sini?

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Apakah Yesus Masih Di Sini?


Apakah Yesus Masih Di Sini?

Posted: 27 Dec 2014 09:00 AM PST

Minggu, 28 Desember 2014

Apakah Yesus Masih Di Sini?

Baca: Roma 8:31-39

8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?

8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?

8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

8:38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,

8:39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

[Apapun] tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. —Roma 8:38-39

Apakah Yesus Masih Di Sini?

Rumah Ted Robertson di Colorado, Amerika Serikat, adalah satu dari 500 lebih rumah yang musnah akibat kebakaran hutan yang dikenal sebagai peristiwa Black Forest Fire pada bulan Juni 2013. Ketika Ted diperbolehkan pulang dan menyusuri debu dan puing rumahnya, ia sangat berharap dapat menemukan sebuah peninggalan keluarga buatan istrinya yang sangat berharga—sebuah patung bayi Yesus dari bahan keramik yang berukuran hanya sebesar perangko. Sambil mencari di antara barang-barang yang telah hangus terbakar, ia terus bertanya-tanya, “Apakah bayi Yesus masih ada di sini?”

Ketika hidup kita diguncang oleh berbagai kekecewaan dan kehilangan, kita mungkin bertanya-tanya apakah Yesus masih di sini bersama kita. Jawaban Alkitab dengan tegas menyatakan Ya! “Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, . . . tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Rm. 8:38-39).

Di sebuah pojok yang sebelumnya merupakan garasi rumahnya, Ted Robertson berhasil menemukan sisa-sisa dari replika kandang Natal yang sudah hangus. Di sana ia juga menemukan patung bayi Yesus yang sama sekali tidak rusak oleh api. Kepada sebuah saluran televisi lokal, Ted mengungkapkan, “[Kami] sempat khawatir, tetapi kini kembali dapat berharap . . . kami pasti akan dapat memulihkan sebagian dari hidup kami yang tadinya kami pikir sudah musnah.”

Apakah Yesus masih ada di sini? Tentulah Dia masih di sini, dan itulah keajaiban Natal yang abadi. —DCM

Ketika di sekelilingku hanya kegelapan
Dan sukacita dunia telah lenyap,
Juruselamatku membisikan janji-Nya
Takkan ditinggalkan-Nya aku sendiri. —NN.

Jika kamu mengenal Yesus, kamu tidak akan pernah berjalan sendiri.

(e-RH) Desember 28 -- KESEMPATAN KEDUA

Posted On // Leave a Comment
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 28 Desember 2014
Bacaan : Keluaran 3:1-22
Setahun: Wahyu 14-16
Nats: Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk
membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir. (Keluaran
3:10)

Judul:

KESEMPATAN KEDUA

Odessa Moore mengunjungi rumah tahanan dan bertemu dengan seorang
remaja yang akan menjalani sidang perdana karena kasus pembunuhan.
"Ada seorang yang mengasihimu, " kata Odessa padanya. "Tidak
mungkin. Tidak seorang pun, " jawab remaja itu. "Kau ada di sini
karena pembunuhan, bukan?" tanya Odessa. Remaja itu mengangguk.
"Tapi, bagaimana kalau seseorang datang ke sini dan berkata, 'Aku
tahu kau sudah membunuh, dan mereka akan menjatuhimu hukuman mati,
tapi aku akan menggantikanmu.' Bagaimana, kau suka itu?" tanya
Odessa. "Kau pasti bercanda. Tapi, yah itu menyenangkan, " kata si
remaja. Odessa lalu bercerita tentang Yesus dan menjelaskan perihal
dosa, pertobatan, pengampunan, dan kebebasan dalam Kristus.
Mendengarnya, si remaja menyambut kesempatan kedua untuk hidup bebas
dari hukuman kekal.



Musa adalah pemimpin hebat. Tapi, hanya sedikit orang yang tahu
bagaimana perasaannya dulu saat membunuh orang dan lari dari
negerinya. Selama 40 tahun dalam pelarian, kita tidak tahu berapa
kali ia berpikir untuk berhenti. Berapa sering ia merasa kalau
hidupnya sudah hancur. Tapi, Allah memberinya kesempatan kedua.
Bukan cuma kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tapi
kesempatan untuk menjadi pemimpin umat-Nya.



Saat kita menanggung akibat dosa, tidak sedikit yang merasa
tertuduh, seakan-akan hidup tidak lagi berarti. Kala kita berada di
posisi itu, ingatlah Allah selalu memberikan kesempatan kedua,
ketiga, dan seterusnya. Bila kesempatan itu datang, segeralah
tanggapi. --Imelda Saputra /Renungan Harian

RAHASIA SUKSES DALAM KEHIDUPAN ADALAH KESIAPAN UNTUK
MENANGKAP PELUANG KETIKA HAL ITU DATANG. --BENJAMIN DISRAELI

e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+3:1-22

Keluaran 3:1-22

1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro,
mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing
domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung
Allah, yakni gunung Horeb.
2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala
api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah:
semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa
penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri
itu?"
4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya,
berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya:
"Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah
kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu,
adalah tanah yang kudus."
6 Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah
Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia
takut memandang Allah.
7 Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh
kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar
seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya,
Aku mengetahui penderitaan mereka.
8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan
orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu
negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah
susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang
Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah
Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.
10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk
membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku
yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari
Mesir?"
12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah
tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau
telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan
beribadah kepada Allah di gunung ini."
13 Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan
orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu
telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku:
bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada
mereka?"
14 Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya:
"Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah
mengutus aku kepadamu."
15 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah
kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu,
Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku
kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah
sebutan-Ku turun-temurun.
16 Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada
mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan
Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku
sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di
Mesir.
17 Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari
kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het,
orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu
negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
18 Dan bilamana mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus
beserta para tua-tua Israel pergi kepada raja Mesir, dan kamu
harus berkata kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah
menemui kami; oleh sebab itu, izinkanlah kiranya kami pergi ke
padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan
korban kepada TUHAN, Allah kami.
19 Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kamu
pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat.
20 Tetapi Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan
segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di
tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi.
21 Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa
ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan
tangan hampa,
22 tetapi tiap-tiap perempuan harus meminta dari tetangganya dan
dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan
emas dan kain-kain, yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu
lelaki dan perempuan; demikianlah kamu akan merampasi orang
Mesir itu."

Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+14-16


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

(BGA) 28 Desember -- Baca Gali Alkitab 8

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 28 Desember 2014
Ayat SH: Lukas 2:1-20

Judul: Baca Gali Alkitab 8

Apa saja yang Anda baca?

1. Peristiwa apa yang menyebabkan Yusuf harus pergi dari Nazaret ke
Betlehem (1-5)?

2. Apa yang terjadi kemudian (6-7)?

3. Berita apa yang disampaikan oleh malaikat kepada para gembala
(8-12)? Apa yang terjadi kemudian (13-14)?

4. Apa efek peristiwa malam itu bagi para gembala (15-16)?

5. Hal menarik apa yang disampaikan para gembala dalam kesaksiannya?
Bagaimana respons orang yang mendengarnya? Bagaimana Maria
menanggapi kesaksian itu? (17-19)

6. Apa yang dilakukan oleh para gembala sepulangnya mereka dari tempat
Yesus berada (20)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?

1. Dalam terang janji Allah di Lukas 1:30-35, bagaimana kira-kira
perasaan Maria saat ia akan melahirkan di kandang hewan?

2. Dari ayat 4-7, apa yang kita pelajari tentang Yusuf dan
Maria?

3. Mengapa Allah memilih para gembala untuk menjadi orang-orang
pertama yang mendengar berita kelahiran Anak-Nya?

4. Apakah makna sebutan Juruselamat, Kristus dan Tuhan bagi gembala-
gembala pada saat itu?

Apa respons Anda?

Ada efek berita kelahiran Kristus bagi Anda?

Jika Anda harus berbagi kisah tentang apa yang Yesus lakukan dalam
hidup Anda, siapakah yang akan Anda ceritakan pertama kali? Apa
saja yang akan Anda ceritakan?

Pokok Doa:

Agar gema berita kelahiran Kristus tidak selesai begitu perayaan
selesai. Biarlah tiap orang mengambil maknanya.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2014/12/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Lukas+2:1-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Lukas+2:1-20

Lukas 2:1-20

1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah,
menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius
menjadi wali negeri di Siria.
3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di
kotanya sendiri.
4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea,
ke kota Daud yang bernama Betlehem, --karena ia berasal dari
keluarga dan keturunan Daud--
5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang
sedang mengandung.
6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung,
lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam
palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga
kawanan ternak mereka pada waktu malam.
9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan
kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat
ketakutan.
10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab
sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk
seluruh bangsa:
11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di
kota Daud.
12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi
dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah
besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai
sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke
sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain:
"Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di
sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf
dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang
telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan
gembala-gembala itu kepada mereka.
19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan
merenungkannya.
20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan
Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat,
semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5001361-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

(e-SH) 28 Desember -- Mazmur 150 - Pujilah dengan segenap hati

Posted On // Leave a Comment
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 28 Desember 2014
Ayat SH: Mazmur 150

Judul: Pujilah dengan segenap hati

Zaman sekarang, banyak gereja sangat bergantung kepada peralatan musik
dan sistem suara yang canggih agar puji-pujian dalam ibadah bisa
berlangsung sebagai suatu perayaan akbar. Apa jadinya kalau
teknologi canggih tersebut terkendala dengan aliran listrik yang
terputus. Masihkah suasana ibadah raya tetap semarak
mengumandangkan puji-sembah kepada Sang Raja di takhta-Nya yang
kudus?

Mazmur 150, sebagai penutup kumpulan nyanyian dan doa bagi ibadah umat
Israel, mengajak bukan hanya umat Allah PL, tetapi juga umat-Nya
di segala tempat dan di sepanjang zaman untuk memuji Allah dengan
menggunakan peralatan musik yang sederhana (3-5), namun mampu
mengiringi sikap hati beribadah yang tulus. Ibadah yang setulusnya
bukan bergantung kepada alat yang dipakai melainkan pada hati yang
bersyukur, dan yang tak putus-putusnya terpesona dalam kekaguman
akan kebesaran dan kebaikan Allah.

Alat-alat musik hanyalah sarana untuk mengiring atau menolong umat
mengekspresikan syukur dan kagum tersebut dari dalam hati keluar
dalam ujud gerakan-gerakan ekspresif seperti tari-tarian (4) dan
tentunya dengan lidah yang Tuhan ciptakan untuk melantunkan nada
dan kata memuja-muji sang Khalik dan Penebus umat-Nya. Kata-kata
yang diungkap menggunakan nada-nada merdu dan diiring alat-alat
musik sudah tersedia, yaitu 150 mazmur untuk segala jenis ibadah
umat.

Walaupun warna suara manusia berbeda-beda, kualitas vokal dan teknik
bernyanyi juga sangat variatif, namun pengalaman ditebus oleh
darah Kristus membuat suara sedatar, sesumbang, dan sepecah apa
pun, indah di telinga Tuhan yang melihat ketulusan hati. Tentu,
akan lebih indah, juga di telinga sesama, sebagai kesaksian untuk
kemuliaan Tuhan, kalau kita mau meningkatkan kualitas vokal kita
serta memanfaatkan sarana musik yang tersedia.

e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2014/12/28/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+150
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Mazmur+150

Mazmur 150

1 Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam
cakrawala-Nya yang kuat!
2 Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai
dengan kebesaran-Nya yang hebat!
3 Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus
dan kecapi!
4 Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan
permainan kecapi dan seruling!
5 Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan
ceracap yang berdentang!
6 Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!


e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---

Anda terdaftar dalam i-kan-akar-santapan-harian sebagai [stefanus.777.renungan@blogger.com]
Untuk berhenti, silakan forward pesan ini ke leave-5001359-4407379.a48c7cdc0d4a88c1ce6ec770adb0f694@hub.xc.org

Santapan Rohani Hari Ini: Keluar Dari Mesir

Posted On // Leave a Comment

Santapan Rohani Hari Ini: Keluar Dari Mesir


Keluar Dari Mesir

Posted: 26 Dec 2014 09:00 AM PST

Sabtu, 27 Desember 2014

Keluar Dari Mesir

Baca: Matius 2:13-21

2:13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."

2:14 Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,

2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."

2:16 Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.

2:17 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:

2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."

2:19 Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya:

2:20 "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati."

2:21 Lalu Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel.

Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir. —Matius 2:13

Keluar Dari Mesir

Suatu waktu keluarga kami sedang bepergian menuju rumah Nenek dan melintasi Ohio, Amerika Serikat. Kami tiba di kota Columbus bersamaan dengan dikeluarkannya peringatan tentang bahaya tornado. Rencana kami berubah total karena kami mengkhawatirkan keadaan anak-anak kami.

Saya mengisahkan cerita tersebut untuk membantu kita membayangkan seperti apa rasanya saat Yusuf, Maria, dan anak mereka yang masih kecil harus pindah ke Mesir. Bukan tornado, melainkan Herodes yang mengancam mereka, karena ia berusaha membunuh putra kecil mereka. Bayangkan betapa menakutkannya keadaan tersebut bagi mereka, setelah tahu bahwa “Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia” (Mat. 2:13).

Pada umumnya kita mempunyai bayangan yang indah mengenai peristiwa Natal—sekawanan ternak yang melenguh dan para gembala yang berlutut di dalam adegan yang penuh kedamaian. Akan tetapi tidak ada damai bagi keluarga Yesus pada saat mereka berusaha melarikan diri dari kejaran Herodes. Setelah seorang malaikat memberi tahu mereka bahwa keadaan sudah kembali aman, barulah mereka keluar dari Mesir dan pulang kembali ke Nazaret (ay.20-23).

Pantaslah kita merasa takjub dan kagum atas peristiwa inkarnasi Yesus. Dia, yang menikmati segala kemegahan surga dalam kemitraan-Nya dengan Allah Bapa, meninggalkan semua itu dan dilahirkan dalam kemiskinan, menghadapi banyak bahaya, dan disalibkan bagi kita. Meninggalkan Mesir memang baik, tetapi meninggalkan surga mulia demi kita—itulah perbuatan yang paling agung dan menakjubkan dari kisah Kristus! —JDB

Yesus Juruselamat kami meninggalkan surga,
Datang ke dunia sebagai Hamba penuh kasih;
Tanggalkan semua kemuliaan-Nya saat Dia datang,
Bawa keselamatan oleh iman dalam nama-Nya. —Hess

Yesus datang ke dunia demi kita supaya kita dapat pergi ke surga bersama-Nya.